Immanuel
Ebenezer dan Gibran/Ist
JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Garuda
Teddy Gusnaidi menanggapi 19 juta lapangan pekerjaan yang dijanjikan putra
sulung Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Teddy mengatakan bahwa janji menciptakan 19 juta lapangan
pekerjaan adalah tidak benar dan tidak akan terjadi.
"Saya dapat pastikan bahwa itu tidak benar
Prabowo-Gibran menyampaikan, mereka akan menyediakan 19 juta lapangan
kerja," kata Teddy di X @TeddGus (24/8/2025).
Ditegaskan Teddy, posisi Pemerintah bukan sebagai penyedia
lapangan kerja. Dan, masyarakat perlu memahami hal tersebut.
"Pemerintah itu bukan pihak yang menyediakan pekerjaan,
menerima para pekerja, bukan," Teddy menuturkan.
"Pemerintah itu membuka dengan kebijakan-kebijakannya
itu akhirnya bisa membuka peluang terbukanya lapangan kerja," tambahnya.
Teddy bilang, tentang 19 juta lapangan pekerjaan mestinya
tidak lagi terus dibicarakan jika semua pihak memahami situasinya.
"Bicara 19 juta lapangan kerja, sudah clear yah bahwa
narasi yang disampaikan oleh orang-orang ini, ketika mereka menagih Pemerintah,
dapat dipastikan itu adalah keliru," kuncinya.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, menyebut Indonesia
merupakan negara yang besar. Untuk itu, pembangunan harus terus dilakukan agar
merata di seluruh Indonesia.
"Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar
middle income trap, kuncinya kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam
negeri," ujar Gibran saat menyampaikan visi dan misinya pada debat kedua
Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dikatakan Gibran, di tengah gempuran resesi global, peran
dagang, konflik geopolitik, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap pada
rata-rata 5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi berkualitas didukung oleh penurunan
angka pengangguran, angka kemiskinan, dan juga angka inflasi yang
terkendali," Gibran menuturkan.
Untuk itu, kata dia, jika dirinya dan Prabowo Subianto
nantinya terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, maka dia akan melakukan
hilirisasi.
"Kita akan lanjutkan hilirisasi, bukan hanya hilirisasi
tambang saja, tetapi juga pertanian, perikanan, digital, dan lain-lain,"
ucapnya.
Tambahnya, dia juga akan melanjutkan pemerataan pembangunan.
Sehingga kedepannya tidak ada lagi istilah Jawa Sentris.
"Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak
lagi Jawa Sentris," lanjutnya.
Dibeberkan Gibran, tidak sulit untuk mewujudkan hal tersebut.
Sebab, Indonesia memiliki 64 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
telah menyumbang 61 persen Produk domestik bruto (PDB).
"Kita punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61 persen
untuk PDB kita," tukasnya.
Ditekankan Gibran, langkah tersebut jika nantinya dipenuhi,
maka Indonesia bisa melahirkan sedikitnya 19 juta lapangan pekerjaan.
"Jika empat langkah tadi bisa kita penuhi akan terbuka
insyaallah 19 juta lapangan pekerjaan," kuncinya. (fajar)