Mei 2022


 

SANCAnews.id – Kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan minyak goreng yang diumumkan Presiden Joko Widodo diperkirakan tidak akan berumur panjang. Pasalnya, kebijakan tersebut justru berdampak buruk pada daerah penghasil sawit.

 

Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Andi Muhammadyah memperkirakan, kebijakan larangan ekspor CPO itu akan berakhir setelah amsa libur lebaran.

 

"Pelarangan ekspor CPO tidak akan lama, paling juga habis lebaran dibuka kembali, karena perekonomian butuh bertumbuh dan lapangan kerja baru juga dibutuhkan akibat dampak Covid-19 yang sudah menyebabkan PHK besar besaran," kata Andi dalam keterangannya, Selasa (3/5).

 

Dikatakan Andi, pelarangan ekspor CPO tidak akan memberikan dampak yang signifikan untuk menurunkan harga minyak goreng kemasan maupun curah di dalam negeri.

 

Kalaupun terjadi kenaikan harga di pasaran, lanjutnya, masalah tersebut sudah diberikan solusi melalui jaring pengaman sosial berbentuk bantuan langsung tunai (BLT) oleh pemerintah.

 

"Perlu dicatat juga, didasarkan kebutuhan fisik mininum untuk seorang buruh dengan istri dengan dua anak membutuhkan 0,78 liter minyak goreng seminggunya," terangnya.

 

"Artinya sebulan hanya dibutuhkan 3,12 liter, dengan BLT Rp 100 ribu rupiah perbulan sudah terpenuhi 2 liter minyak goreng untuk keluarga penerima BLT. Sementara sisanya tentu ditutup dengan pengeluarannya setiap bulan yang hanya dibutuhkan untuk membeli 1,12 liter minyak goreng," katanya lagi.

 

Selain merugikan petani sawit, Andi mengatakan, larangan ekspor CPO juga akan menguntungkan negara tetangga yang juga penghasi minyak sawit.

 

"Dampak larangan ekspor minyak sawit mentah dan minyak goreng Indonesia akan menyebabkan penurunan harga domestik dan mendorong kenaikan harga di pasar lain seperti Malaysia," tandasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Silaturahmi Idulfitri yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke kediaman Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih menjadi topik hangat di kalangan politisi.

 

Salah satu yang membahas itu, adalah Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Dia bertanya, kenapa silaturahmi itu tidak dilakukan juga oleh Prabowo ke kediaman Wakil Presiden Maruf Amin.

 

Pasalnya, baik Megawati dan Maruf Amin sama-sama berada di Jakarta saat hari lebaran.

 

"Ijin bapak, kenapa bapak tidak silaturahim ke Pak Kiai Maruf Amin," cuit Fahri Hamzah di akun Twitter pribadinya, Selasa (3/5).

 

Fahri mengatakan, dengan silaturahmi pada Maruf Amin, setidaknya Prabowo akan mendapatkan doa dari kiai sepuh Nahdlatul Ulama itu untuk melancarkan hajat menjadi Presiden 2024.

 

"Beliau juga ada di Jakarta kemarin dan bisa doakan bapak lancar jadi capres. Sekedar nanya mewakili wartawan tanpa surat kabar," demikian Fahri. (rmol)




SANCAnews.id – Pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, bisa jadi turut membahas posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

 

Pasalnya, belakangan ini LBP banyak dikritisi oleh para petinggi PDIP. Banteng moncong putih nampaknya sudah tidak menginginkan LBP lagi dalam kabinet Presiden Jokowi lantaran terlalu dominan dalam berbagai urusan.

 

Begitu analisa pengamat politik Jamiluddin Ritonga ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, menyinggung ihwal pertemuan dua ketua umum partai besar tersebut, Selasa (3/5).

 

"Indikasi itu dapat dilihat dari sebelum bertemu Megawati, Prabowo terlebih sahulu bertemu Presiden Joko Widodo di Yogyakarta. Hal ini menguatkan dugaan Prabowo membawa misi untuk menyelesaikan persoalan memanasnya hubungan PDIP dengan Jokowi akibat dominannya peran LBP,” kata Jamiluddin.

 

Mantan Dekan FIKOM IISIP ini menambahkan, Presiden Jokowi nampaknya meminta Prabowo Subianto untuk meluluhkan hati Megawati. Indikasi itu, bisa menjadi benar karena dalam pertemuan itu juga dihadiri Kepala BIN Budi Gunawan.

 

"Sosok ini sangat dipercaya Megawati sehingga menguatkan dugaan ada hal genting yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Jadi, Prabowo diduga membawa misi dari Jokowi untuk dapat menyelesaikan persoalan LBP. Harapannya, Megawati dapat menerima LBP tetap ada di kabinet Jokowi,” katanya.

 

Menurutnya, hal itu perlu bagi Presiden Jokowi, karena tidak ingin kehilangan PDIP sebagai partai utama koalisi.

 

"Bagi Jokowi, tanpa PDIP kabinetnya akan rapuh. Hal ini tentu tidak dikehendaki setidaknya hingga berakhirnya mas jabatannya pada tahun 2024,” imbuhnya.

 

Sementara itu, jika Presiden Joko Widodo kehilangan LBP maka kabinet Indonesia Maju tidak akan lagi kokoh.

 

"Jokowi juga tidak ingin kehilangam LBP. Karena LBP bagi Jokowi adalah pilar utama kabinet yang dipimpinnya. Tanpa LBP, kabinetnya juga akan rapuh,” katanya.

 

"Tampaknya misi itulahnya yang dibawa Prabowo ke Teuku Umar. Masalahnya apakah Prabowo berhasil? Kiranya waktu yang akan menjawabnya,” pungkasnya. (*)



 

SANCAnews.id – Sudah menjadi hal wajar jika silaturahmi Idulfitri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jakarta memunculkan banyak spekulasi di kalangan politisi.

 

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma mengatakan, spekulasi itu menjadi semakin wajar karena Prabowo sebelum bertemu Megawati, juga menemui Presiden Joko Widodo di Istana NEgara Yogyakarta.

 

“Meski Pak Prabowo mengaku pertemuannya dengan Presiden Jokowi cuma bersilaturrahmi dan berbincang ringan sambil makan bakso, opor dan tempe bacem, tapi kita tidak bisa menutup munculnya macam-macam anggapan atas apa yang tersembunyi di balik pertemuan itu,” ujar Lieus kepada wartawan, Selasa (3/5).

 

Pasalnya, kata Lieus, apa yang berlangsung di Yogyakarta itu bukan hal yang biasa. Pasalnya, selama ini Presiden Jokowi selalu berlebaran dan menerima kunjungan para menteri di Jakarta dan di kediamannya di Solo.

 

"Tapi kini dia malah Sholat Ied dan berlebaran di Yogya. Ditambah pula, hanya Menhan Prabowo Subianto yang diterimanya di hari lebaran pertama itu. Tentu ini pasti ada apa-apanya,” katanya.

 

Lanjut Lieus, usai bertemu Presiden Jokowi, Prabowo langsung terbang ke Jakarta dan bertemu Megawati Soekarnoputri.

 

“Menurut saya ini hal yang tidak biasa. Apalagi jika dikaitkan dengan pernyataan mantan Kepala BIN, Syamsir Siregar yang meminta masyarakat memperhatikan situasi setelah lebaran,” jelas Lieus.

 

Sama dengan kunjungannya ke Presiden Jokowi, kata Lieus lagi, Prabowo juga mengaku kedatangannya ke kediaman Megawati adalah untuk bersilaturrahmi dalam rangka lebaran Idul Fitri.

 

Dia menengarai pasti ada agenda amat serius yang dibicarakan ketiga tokoh tersebut di balik silaturrahmi Idulfitri tersebut.

 

“Semoga yang dibicarakan mereka menyangkut hajat hidup rakyat dan terkait dengan hal-hal penting terkait kehidupan berbangsa dan bernegara,” harap Lieus.

 

Apalagi, tambah Lieus, Prabowo Subianto sendiri hanya mengatakan dirinya dan Presiden Jokowi optimistis menghadapi tahun yang akan datang tanpa menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan optimistis itu.

 

Disinggung apa bentuk riil dari harapannya itu, Lieus mencontohkan sejumlah isu dan kegaduhan politik yang berkembang akhir-akhir ini.

 

“Ya, dari soal kenaikan harga-harga sampai reshuffle menteri dan pembantu presiden yang suka buat gaduh itu,” pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Dua prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH tertembak setelah bersama rombongan pengantar logistik kembali ke posnya di sekitar Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

 

Rombongan dihadang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), sehingga terjadi baku tembak.

 

"Peristiwa terjadi di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 00.15 WIT," kata Danrem 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro, melansir Antara, Sabtu (30/4/2022).

 

Awalnya prajurit berjumlah 10 orang dipimpin Lettu Inf A Mizam dengan menggunakan truk melakukan serah terima pasukan, Jumat (29/4/2022) malam dari Pos Makodim Ilaga menuju Pos Wuloni guna mengantar logistik.

 

Saat kembali ke Ilaga, rombongan dihadang sehingga terjadi baku tembak. Akibatnya Sertu Sudirno terkena tembakan di siku tangan kanan dan Praka Zubaidi terkena tembakan di hidung sebelah kanan tembus di bibir atas sebelah kiri.

 

"Saat ini keduanya dievakuasi ke Timika," tukasnya.

 

Diketahui, Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha merupakan batalyon infanteri elite organik di bawah Kodam IV/Diponegoro. (suara)



 

SANCAnews.id – Momen mudik lebaran selalu menjadi hal yang dinantikan. Ada saja kenangan dan peristiwa tak terduga selama perjalanan dilakukan.

 

Para pemudik biasanya menggunakan dua cara untuk menempuh perjalanan menuju ke kampung halaman, yakni menggunakan transportasi umum seperti bis, kereta, pesawat hingga kapal, atau menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.

 

Sebuah video postingan akun media sosial Instagram @andreli_48 mengabadikan momen seorang pemudik menggunakan mobil ambulance sebagai kendaraannya.

 

Meski sempat dihadang petugas kepolisian di salah satu pos jalur arus mudik, namun beruntung hanya teguran dan saran yang didapat pemudik ini.

 

Dalam cuplikan video yang beredar, tampak seorang pemudik yang dihentikan oleh petugas kepolisian di salah satu pos diberikan saran untuk menutup tanda ambulance pada mobilnya.

 

Petugas tidak memberikan sanksi tilang maupun memutar balik pemudik tersebut, melainkan memberikan arahan agar menutup tanda yang bisa membuat warga salah paham nantinya.

 

"Selamat siang kami melaporkan telah mengamankan satu unit ambulance, karena digunakan untuk mobil, maka kami lakukan edukasi untuk tulisan ambulance dan rotator kita tutup," ungkap petugas kepolisian yang berada dalam video tersebut.

 

Dijelaskan dalam kronologi, bahwa saat petugas memberhentikan mobil ambulance tersebut, ternyata di dalamnya terdapat satu keluarga berisi suami istri beserta anak anak mereka berikut barang-barang bawaan.

 

Mengetahui kenyataan mobil itu digunakan untuk pulang kampung, maka petugas memberikan edukasi.

 

Pria pemudik yang mengenakan peci berwarna hitam lalu mengikuti arahan petugas dan memasang lakban kuning di atas tulisan ambulance tersebut.

 

"Terimakasih pak tegurannya, tidak dipersulit, semoga semua diberi kelancaran," tulis dalam caption.

 

Postingan ini lantas menuai pro kontra dari warganet yang melihatnya, ada yang setuju dengan tindakan tersebut, ada pula yang tetap menganggapnya sebagai kesalahan.

 

"Lakban hitam pak biar gak keliatan," saran akun lain @yogia***.

 

"Terimakasih polisi baik," tambah akun @rahman***.

 

"Pake lakban hitam pak, itu mah masih keliatan percuma ditutup," timpal @pitere***.

 

"Harusnya gak boleh itu, orang yang mau make ambulance untuk angkut orang sekarat di Klaten gak boleh, kok ini untuk mudik boleh," sanggah akun @aben***.

 

"Itu ambulance swasta, bukan ambulance milik pemerintah, mobil pribadi yang dijadikan untuk ambulance," bela akun lain @sendy***. (suara)



 

SANCAnews.id – Satu unit bus pengangkut sejumlah pemudik yang tergabung dalam Forum Komunikasi Minang Bersatu (FKMB) Keluarga Besar Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan terbalik, Senin (2/5/2022).

 

Dua orang penumpang dilaporkan tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Kelok PU, jalan Padang-Solok, tepatnya di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

 

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Lija Nesmon. Menurutnya, kecelakaan berawal saat bus yang membawa rombongan pulang basamo sebanyak 32 orang itu, melaju dari Solok menuju Kota Padang.

 

Naasnya, setiba di lokasi, sopir bus bernama Ridwan (45), tidak menguasai medan jalan sehingga laju bus tidak terkendali.

 

"Ketika di kelok PU di atas pencucian bintang Ladang Padi, bus menabrak tiang listrik lalu terbalik dengan posisi roda di atas," terang Kapolsek, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

 

Pasca kejadian, kata Lija Nesmon, seorang saksi bernama Hanafi (65), langsung melapor ke Pos Pam Ketupat Ladang Padi.

 

Peristiwa naas itu merenggut dua nyawa dan sebanyak 30 orang lainnya beserta sopir bus mengalami luka ringan.

 

"Korban yang meninggal dua orang anak kecil berusia 2 tahun dan 3 tahun. Mereka anak dari penumpang bus," terangnya.

 

Korban kecelakaan langsung dievakuasi ke Semen Padang Hospital untuk mendapatkan perawatan. (suara)



SANCAnews.id – Momentum Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan pembagian hadiah uang dan biasa disebut tunjangan hari raya (THR), yang tidak hanya dielu-elukan kaum pekerja tapi juga warga yang tidak memiliki pekerjaan.

 

Hal itu nyata terlihat pada pelaksanaan Sholat Idulfitri 1443 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Senin pagi (2/5).

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di Gerbang 2 atau Gate Al-Ghaffar Masjid Istiqlal, terdapat belasan orang dari kalangan ibu-ibu lanjut usia (Lansia) hingga anak-anak.

 

Mereka menunggu jamaah Sholat Idulfitri pulang untuk mendapat seberapa pun uang yang diberikan kepadanya.

 

Terbukti, seusai Sholat Ied selesai terdapat jamaah yang memberikan uang kepada ibu-ibu lansia dan anak-anak yang menunggu di Gate Al-Ghaffar.

 

"Selamat lebaran ya Bu, ini ada sedikit rezeki, " ujar seorang ibu jemaah Sholat Ied di Istiqlal.

 

Para pemburu THR ini menyiapkan kantong plastik atau botol air mineral untuk dijadikan tempat uang yang diberikan oleh para jemaah.

 

Hingga pukul 09.00 WIB, belasan pemburu THR ini masih bertahan di pintu gerbang Masjid Istiqlal. Karena banyak jemaah yang masih memberikan uang meski hanya dalam bentuk recehan, misalnya Rp. 2.000. (rmol)



 

SANCAnews.id – Jumlah jemaah yang menggelar salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta membludak pada Senin (2/5/2022) pagi. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, jemaah Masjid Istiqlal melebihi kapasitas. Dia menyebut kurang lebih jemaah yang hadir 300 ribu.

 

"Alhamdulillah, kesan mereka sangat puas walaupun macet, karena saya perkirakan tadi bisa sampai 300 ribu," katanya kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

 

Nasaruddin mengatakan kapasitas full Masjid Istiqlal sebanyak 250 ribu, sedangkan pada gelaran salat Idul Fitri tahun ini, Istiqlal hanya menyediakan kapasitas 150 ribu. Dia menyebut pelataran di halaman Istiqlal pun dipenuhi oleh jemaah.

 

"Kapasitasnya 250 ribu, tapi tadi itu sampai di jalan masuk depan Katedral penuh semua. Pelataran-pelataran yang biasa dipakai pameran itu dipenuhi semua. Jam 07.03 WIB ditutup, jadi belum lagi dapat informasi nggak bisa nembus Istiqlal karena orang sudah padati tengah jalan," jelas dia.

 

Sebagian jemaah memilih memarkirkan kendaraan mereka di Monas. Nasaruddin menyebut hal itu menjadi evaluasi Masjid Istiqlal untuk ke depannya.

 

"Bayangkan mereka sampai parkir di Monas, itu evaluasi buat kami buat ke depan dengan kapasitas basement parkir tidak mencukupi. Itu penuh dari ujung utara sampai selatan, besar sekali, tapi tidak bisa tertampung semua," katanya.

 

"Oleh karena itu, saya mohon maaf yang tidak dapat menembus Istiqlal, karena tengah jalan dipakai orang parkir, jadi tidak bisa masuk," lanjutnya.

 

Lebih lanjut, karena padatnya jemaah di Masjid Istiqlal, Wakil Presiden Ma`ruf Amin pun sempat terhalang saat akan memasuki Masjid Istiqlal. Selain itu, juga dirasakan oleh Ketua Umum Baznas Noor Achmad, yang harus menaiki ojek.

 

"Pak Wapres sempat terhalang, khatibnya (Ketua Umum Baznas) tuh naik ojek, ketahan. Jadi kami sudah siapkan semua kalau seandainya khatibnya berhalangan sampai tiga opsi kami. Jadi tidak boleh bermasalah hanya karena opsi pertama bermasalah," tuturnya. (lawjustice)



 

SANCAnews.id – Kunjungan silaturahim Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disambut penuh kehangatan. Bahkan, kedua anak Megawati, Puan Maharani dengan Prananda Prabowo pun duduk satu meja saat santap makan bersama politisi yang saat ini menjabat Menhan Kabinet Presiden Joko Widodo itu.

 

Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan bahwa Prabowo disuguhi makanan spesial yakni opor yang biasanya selalu hadir dalam momen lebaran.

 

“Ibu Ketum masaknya kan luar biasa, mulai dari opor. Nasi goreng tidak ada tadi, kalau lebaran harus lebih istimewa, kalau lebaran itu opor,” kata Eriko kepada wartawan di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/5).

 

Selain Puan dan Prananda, kata Eriko, keluarga besar Megawati dan PDIP pun turut hadir dalam pertemuan silaturahim lebaran dengan Prabowo Subianto tersebut.

 

“Jadi kami pada saat bersilaturahmi dengan Ketum Ibu Megawati, ada Puan ada Mas Prananda beserta seluruh keluarga semua. Ada Pak Sekjen (Hasto), Tjahjo Kumolo kemudian ada beberapa DPP PDIP yang hadir,” tuturnya.

 

Eriko menambahkan, pertemuan tersebut berlangsung penuh dengan nuansa kekeluargaan. Khususnya kedekatan antara Megawati dan Prabowo Subianto.

 

“Jadi kami melihat sendiri persaudaraan yang begitu hangat antar beliau berdua,” kata Eriko.

 

Namun demikian, Eriko membantah pertemuan tersebut membahas politik dan Pilpres 2024. Menurutnya, pertemuan tadi membahas hal-hal yang ringan dan cerita humor di masa lalu.

 

“Tidak ada, tadi kami mendengar langsung tidak ada pembicaraan yang mengarah pada politik, bahkan cerita mengenai lucu-lucu, ada yang pangkatnya sudah Mayor turun lagi jadi kapten pada zaman-zaman perjuangan dulu seperti itu,” selorohnya.

 

“Jadi, tadi itu lebih banyak cerita lucu-lucu menarik dari peristiwa dulu dan tertawa, kita yang mendengar juga tertawa, dan memang kita tak heran Prabowo dan Mega sangat humoris, itu yang tadi membuat kita senang berada di dalam. Sehingga tidak ada sedikitpun yang mau bubar,” demikian Eriko.

 

Dalam silaturahim tersebut, Prabowo didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan dari Kemenhan serta Partai Gerindra. (rmol)


 

SANCAnews.id – Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan digelar secara hybrid. Sidang ini juga dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam serta Duta Besar (Dubes) negara sahabat.

 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan persnya mengatakan sidang Isbat memutuskan hari raya Idul Fitri jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Lantas mengapa pemerintah terkesan lambat memutuskan hasil sidang isbat? Padahal ketinggian hilal sudah lebih 3 derajat.

 

Meski ketinggian hilal di Indonesia sudah lebih 3 derajat, Pemerintah Indonesia tetap menunggu hasil pengamatan langsung atau rukyatul hilal.

 

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama menyampaikan bahwa secara hisab, hilal awal Syawal 1443 Hijriyah di Indonesia dimungkinkan berhasil dirukyat pada hari ini, Minggu (1/5/2022).

 

Hal ini disebabkan, berdasarkan perhitungan, posisi bulan pada hari ini yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 Hijriyah. Sudah berada dalam Kriteria Baru MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore).

 

Penjelasan ini disampaikan Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya saat memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H di Jakarta.

 

"Berdasar hisab Kriteria Baru MABIMS (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," ungkap Cecep.

 

Dalam seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

 

Kriteria tersebut menetapkan bahwa awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

 

Cecep menambahkan, posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

 

Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan pada 1 Mei 2022, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat.

 

"Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS," ungkap Cecep.

 

Sementara, rentang elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat.

 

"Artinya, sebagian daerah telah memenuhi Kriteria Baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, di Indonesia sudah memenuhi kriteria," papar Cecep.

 

Hal ini juga diperkuat dengan rentang elongasi toposentris yang berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.

 

"Pulau Breuh di Provinsi Aceh sudah memenuhi kriteria," terang Cecep.

 

Namun demikian, Cecep menjelaskan, sebelum memberikan keputusan tanggal 1 Syawal, pemerintah perlu melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan.

 

"Untuk tujuan kemaslahatan umat, rukyat di Indonesia dilakukan sebagai konfirmasi dari hisab," ungkapnya.

 

Dengan menggunakan pedoman rambu-rambu batas elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat, diprediksi sebagian besar wilayah Indonesia (sebagian wilayah tengah dan seluruh wilayah barat) dimungkinkan berhasil merukyat hilal.

 

Tahun ini, Kemenag telah menetapkan 99 titik rukyatul hilal awal Syawal 1443 Hijriyah. (suara)



 

SANCAnews.id – Gelar unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, ratusan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan organisasi buruh lainnya menuntut agar pelaksanaan pemilu berjalan jujur dan adil, serta menolak politik uang.

 

Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Buruh, Said Iqbal saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu siang (1/5).

 

Said mengatakan, pelaksanaan Hari Buruh Internasional atau biasa dikenal sebagai May Day tahun pada 1 Mei kali ini dilakukan demonstrasi dengan jumlah yang terbatas karena menjelang perayaan Idulfitri.

 

"Oleh karena itu, sekitar 200 hingga 300 orang dari Bogor, Jakarta, Depok, Tangerang sebagian juga dari Bekasi hadir pada hari ini. May Day pada hari ini diorganisir oleh Partai Buruh bersama 4 konfederasi serikat buruh terbesar di Indonesia," ujar Said kepada wartawan, Minggu siang (1/5).

 

Said menjelaskan, perayaan May Day tahun ini sengaja dilakukan di depan Gedung KPU RI. Karena menurutnya, bagi buruh, petani, nelayan, guru honorer, dan lainnya, pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 menjadi penting.

 

"Kami kaum buruh klas pekerja, petani, nelayan dsb ingin memastikan bahwa wakil-wakil yang terpilih di dalam Pemilu 2024 nanti baik legislatif, maupun eksekutif, terutama presiden, adalah orang-orang yang punya keberpihakan kepada klas pekerja atau kaum buruh," kata Said.

 

Oleh karena itu, pada kesempatan May Day ini, Partai Buruh mendesak KPU untuk melaksanakan Pemilu yang jujur dan adil (Jurdil).

 

"Pemilu yang tidak jujur dan adil akan menghasilkan anggota legislatif DPR, DPD, DPRD yang tidak akan berpihak kepada kaum-kaum yang terpinggirkan atau kaum buruh klas pekerja. Oleh karena itu dibutuhkan pemilu yang jujur dan adil," terang Said.

 

Selain itu, Partai Buruh dan organisasi buruh lainnya mendesak KPU untuk menolak politik uang. Said mengaku, tidak setuju dengan slogan "ambil uangnya, jangan pilih orangnya".

 

"Itu adalah mendidik korupsi, sifat koruptif kepada rakyat dan kaum buruh. Partai Buruh bersama organisasi serikat buruh akan mengkampanyekan tolak politik uang," tegas Said.

 

KPU pun diminta untuk berani mendiskualifikasi bila ditemui politik uang di dalam pemilu nantinya. Karena, pemilu yang curang, menggunakan politik uang, akan menghasilkan anggota legislatif, pemerintahan atau presiden yang koruptif.

 

"Maka akan muncul produk-produk UU yang koruptif, yang hanya mementingkan kepentingan pemilik modal, Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah satu produk yang menurut kami adalah produk yang penuh dengan koruptif, sehingga merugikan buruh," jelas Said. (rmol)



 

SANCAnews.id – Ratusan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan organisasi buruh lainnya meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan tidak ada pergeseran pelaksanaan Pemilu 2024.

 

Desakan itu merupakan salah satu tuntutan saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang dilaksanakan dengan demonstrasi di depan Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu siang (1/5).

 

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, massa aksi sengaja menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPU untuk memastikan dan meminta KPU agar tidak menggeser pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

 

"Kedatangan Partai Buruh bersama organisasi serikat buruh justru ingin mendukung KPU, mendukung para komisioner KPU harus berani, tidak boleh berada dalam tekanan ketika mengambil keputusan untuk melaksanakan pemilu yang jurdil," ujar Said kepada wartawan di depan gedung KPU RI, Minggu siang (1/5).

 

Selain itu, buruh juga meminta agar Komisioner KPU tidak takut mengambil keputusan untuk melawan politik uang dan mendiskualifikasi partai politik yang bermain politik uang.

 

"Dan juga untuk tetap tidak menggeser pelaksanaan pemilu," tegas Said.

 

Sejak pukul 10.30 hingga 12.00 saat ini, massa aksi terus bertahan di lokasi aksi unjuk rasa dengan mendengarkan para orator menyampaikan orasinya.

 

Ratusan petugas kepolisian pun masih melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa. Untuk kondisi lalu lintas di sekitar aksi terlihat ramai lancar. (rmol)



 

SANCAnews.id – Peluang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut jika maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 baru-baru ini diungkap oleh pengamat. Hasilnya cukup mengejutkan.

 

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, pengamat politik Arman Salam menilai Yaqut Cholil tidak masuk dalam jajaran tokoh potensial untuk maju di kontestasi Pilpres 2024. Sosok Yaqut rupanya masih jauh dari potensial jika dibandingkan dengan figur lain.

 

“Jika dijajarkan dengan figur lain yang potensial maju sebagai Capres, nama Yaqut masih jauh dari kata potensial,” kata Arman, Jumat (29/4/2022).

 

Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) ini pun mengungkap peluang Yaqut jika memaksa mengikuti Pilpres 2024. Menurutnya, Yaqut dipastikan hanya bisa menjadi penari latar saja jika tetap memaksa.

 

"Jika Yaqut memaksakan diri maju sebagai capres atau cawapres bisa dipastikan hanya sebagai penari latar saja,” ujar Arman.

 

Apalagi, sosok Yaqut baru-baru ini dinilai membuat gaduh masyarakat karena pernyataannya yang blunder. Meski demikian, Arman menyebut gelaran Pilpres 2024 masih jauh sehingga apapun bisa terjadi.

 

“Namun, dalam hitungan tarik menarik dukungan dan sosialisasi suhu politik mulai memanas,” jelasnya.

 

Sebagai informasi, sejumlah tokoh memang diketahui mulai mendekati masyarakat. Tak sedikit pula yang memasang baliho atau melakukan pencitraan di media sosial.

 

Selain itu, para elite juga terlihat mulai mencari hingga mendukung sosok potensial untuk menjadi Capres atau Cawapres di Pemilu 2024. (suara)



 

SANCAnews.id – Kecaman atas unggahan status Facebook Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Proffesor Budi Santosa Purwokartiko tidak hanya datang dari warganet. Tapi juga datang dari politisi Senayan.

 

Salah satunya dari Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto yang mengecam keras pernyataan Rektor ITK tersebut. Menurutnya, komentar Budi Santosa itu bermuatan rasis dan islamophobia.

 

"Ini keterlaluan seorang rektor berkomentar begini, otaknya benar-benar nggak cerdas dengan komen begitu,” ucap Yandri kepada wartawan, Minggu (1/5).

 

Legislator dari Fraksi PAN ini meminta agar Budi Santosa segera minta maaf ke publik. Tidak hanya itu, institusi terkait juga harus tegas memberi sanksi berupa pemecatan,

 

"Minta pak rektor cabut dan minta maaf karena bisa memecah belah anak bangsa. Saya minta Mendiknas copot rektor yang memupuk kebencian dan berbau SARA,” tegasnya.

 

Status Budi Santosa yang kontroversi ini dimuat pada tanggal 27 April 2022. Menjadi kontroversi lantaran Budi Santosa menyebut kalimat “tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun”. (rmol)



 

SANCAnews.id – Status Facebook yang diunggah Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kaltim, Profesor Budi Santosa Purwokartiko tengah jadi buah bibir warganet. Alasannya, karena unggahan itu dinilai mengandung unsur SARA.

 

Status itu dibuat Budi Santosa pada tanggal 27 April 2022. Menjadi kontroversi lantaran Budi Santosa menyebut kalimat “tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun”.

 

Setelah ramai jadi perbincangan, ITK melalui laman resminya, itk.ac.id dan laman Twitter @itk_official_, memberi tanggapan. Mereka menjelaskan bahwa status Budi Santosa adalah tulisan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan jabatan sebagai rektor ITK.

 

“Oleh karena itu, mohon pemberitaan dan komentar lebih lanjut baik oleh media maupun para netizen tidak mengaitkan dengan institusi ITK, dan awak media atau para netizen dapat langsung berkomunikasi dengan beliau. Demikian untuk mendapatkan perhatian dari media dan para netizen,” begitu penggalan dari tanggapan ITK seperti dikutip pada Minggu (1/5).

 

Baik di laman resmi maupun di Twitter, tanggapan ITK ini banjir komentar dari netizen. Mayoritas mengungkit agar Budi Santosa diberi sanksi

 

“Mau nggak mau ya terkait lah. Buktinya kalian sampai buat klarifikasi ini, kan tanda kalian terkait. Kalau nggak mau terkait kasih sanksi, pecat dll. Baru nggak ada kaitan apapun ucapan orang itu,” tutur akun @zarazettirazr.

 

Komentar Tutur Prazz tidak jauh berbeda. Dia bahkan Budi Santosa adalah rektor yang rasis.

 

“Enak bener mau cuci tangan. Si profesor rasis itukan masih ada keterkaitan dengan ITK, kecuali kalau dia mengundurkan diri atau dipecat. Lain soal,” tuturnya.

 

“Yahaha gak beran nurunin rektornya,” sambar akun @E32bmw1

 

Sementara akun @NisyahSyaras mewanti-wanti kepada orang tua untuk tidak menguliahkan anak ke universitas yang dipimpin rektor Budi Santosa.

 

Adapun status Facebook yang ditulis oleh Prof Budi dan menjadi kontroversi karena dinilai bermuatan SARA adalah sebagai berikut:

 

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa.

 

Mereka adalah anak-anak pintar yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.

 

Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9.

 

Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa.

 

Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen.

 

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya.

 

Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagaianya.

 

Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang. Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada dua cowok dan sisanya cewek.

 

Dari 14, ada dua tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar open mind.

 

Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju, seperti Korea, Eropa Barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.

 

Saya hanya berharap mereka nanti tidak masuk dalam lingkungan yang, membuat hal yang mudah jadisulit, bekerja dari satu rapat ke rapat berikutnya tanpa keputusan, mementingkan kulit daripada isi, menyembah Tuhan tapi lupa pada manusia, menerima gaji dari negara tapi merusak negaranya, Ingin cepat masuk surga tapi sakit tetap cari dokter dan minum obat, menggunakan KPI langit sementara urusannya masih hidup di dunia, Semoga tidak tercemar.  (rmol)

 




SANCAnews.id – Menkopolhukam Mahfud MD ikut berkomentar terkait ramainya tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santosa Purwokartiko yang menyebut mahasiswi berjilbab seperti manusia gurun.

 

Mahfud bahkan membandingkan pejabat yang berjilbab dan pandai yang sangat toleran berbanding jauh dengan pernyataan rektor ITK tersebut.

 

"Sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor-profesor di kampus besar seperti UI, ITB, UGM, IPB, dll yang tadinya tidak berjilbab menjadi berjilbab. Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM jg berjilbab. Mereka juga pandai-pandai tapi toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dalam nasionalisme yang ramah," cuit Mahfud seperti dikutip VIVA, Minggu 1 Mei 2022.

 

Sebagai orang berpendidikan, rektor ITK kata Mahfud sangat tidak bijak dalan menilai seseorang hebat lantaran tidak memakai kata-kata agamais. Mahfud menegaskan, jika kata-kata agamais merupakan cerminan orang beriman.

 

"Me-muji-muji sebagai mahasiswa/i hebat hanya karena mereka tidak memakai kata-kata agamis, “Insyaallah, qadarallah, syiar” sebagaimana ditulis oleh Rektor ITK itu juga tidak bijaksana. Itu adalah kata-kata yang baik bagi orang beriman, sama dengan ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dll," kata dia.

 

Sebelumnya, rektor ITK menuliskan status di halaman Facebook nya yang berbau rasis. Berikut tulisan lengkap Budi Santosa Purwokartiko dilansir dari unggahan akun Twitter @berlianidris.

 

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. 

 

Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.

 

Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9.  Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa.

 

Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen. Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. 

 

Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagaianya. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang.

 

Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada dua cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada dua tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar open mind. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju, seperti Korea, Eropa Barat, dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi. (viva)

 

 

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.