Daftar harga BBM alami kenaikan 3 Agustus 2025 di tiap daerah. (Sumber: Pertamina) 

 

JAKARTA — PT. Pertamina (Persero) resmi menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 3 Agustus 2025. Langkah ini berdasarkan regulasi yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yakni Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

 

Penyesuaian ini mencakup turunnya harga pada beberapa jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95, sementara harga Dexlite dan Pertamina Dex justru mengalami kenaikan.

 

Rincian Harga BBM Terbaru per Jenis dan Wilayah


Pertamax 

. DKI Jakarta dan sekitarnya: Rp12.200 per liter, turun dari Rp12.500.

. Wilayah Sumatera dan Aceh: Rp12.500.

 

Pertamax Turbo

. DKI Jakarta: Rp13.200, turun dari Rp13.500.

. Aceh: Rp13.500.

. FTZ Batam: Rp12.550.

 

Pertamax Green 95 

. DKI Jakarta: Rp13.000, dari sebelumnya Rp13.250.

 

Dexlite

. DKI Jakarta: Rp13.850, naik dari Rp13.320.

. Kalimantan Selatan: Rp14.450.

 

Pertamina Dex

. Sekitar DKI Jakarta: Rp14.150, naik dari Rp13.650.

Harga tersebut dapat berbeda di berbagai wilayah, tergantung biaya distribusi, faktor logistik, serta regulasi perpajakan lokal.

 

Harga BBM Subsidi Tetap Stabil

Untuk BBM bersubsidi, tidak terdapat perubahan harga. Jenis bahan bakar seperti Pertalite dan Bio Solar tetap dijual dengan harga:

 

. Pertalite: Rp10.000 per liter.

. Bio Solar: Rp6.800 per liter.

Kestabilan harga ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok ekonomi menengah ke bawah.

 

Perbandingan Harga BBM Berdasarkan Lokasi

Penyesuaian harga BBM menunjukkan adanya perbedaan antarwilayah. Beberapa contoh sebagai berikut:


Wilayah DKI Jakarta

. Pertamax: Rp12.200

. Dexlite: Rp13.850

 

Wilayah Kalimantan Selatan

Pertamax: Rp12.800

Dexlite: Rp14.450

 

Wilayah Papua dan Papua Barat Daya

. Pertamax: Rp12.500

. Pertamax Turbo: Rp13.500

 

Perbedaan ini timbul karena adanya variasi pada biaya logistik dan beban pajak antar daerah.

 

Penyesuaian harga BBM dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:

 

Harga minyak dunia.

. Nilai tukar rupiah.

. Inflasi dan biaya distribusi domestik.

. Kebutuhan menjaga daya saing dengan penyedia BBM lain.

 

Kebijakan harga yang diambil bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kelangsungan usaha distribusi energi dan keterjangkauan bagi konsumen. (poskota)


Label:
This is the most recent post.
Posting Lama

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.