TNI-Polri Jaga Ketat Rumah Jokowi di Solo, Isu Demo Massa Merebak (foto: Istimewa) 

 

SOLO — Sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terlihat berjaga di kediaman mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (31 Agustus).

 

Keamanan diperketat menyusul rumor rencana demonstrasi massal di dekat kediaman pribadi Jokowi. Pukul 10.00 WIB, petugas berseragam berjaga di pintu masuk rumah Jokowi, seperti dilansir Insibernews.com.

 

Sementara itu, pintu utama kediaman dijaga ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

 

Suasana yang biasanya ramai oleh warga yang datang untuk sekadar berfoto, kali ini tampak sepi.

 

Menurut informasi yang dihimpun, Jokowi sendiri tidak berada di Solo. Sejak Senin (26/8), ia diketahui berada di Medan, di rumah putrinya, Kahiyang Ayu. Belum ada kepastian kapan ia akan kembali ke Solo.

 

Di media sosial, sempat beredar kabar bahwa sebuah kelompok yang menamakan diri Aliansi Rakyat Indonesia (ARI) berencana menggelar demonstrasi di rumah Jokowi pada hari yang sama.

 

Mereka menyerukan agar mantan kepala negara itu ditangkap dan diadili. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi terkait aksi tersebut.

 

Meski begitu, aparat keamanan tetap mengambil langkah antisipasi. Kehadiran TNI, Polri, dan Paspampres di sekitar lokasi menunjukkan upaya serius untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan yang berpotensi mengancam lingkungan sekitar maupun kediaman Jokowi.

 

Bagi warga setempat, pemandangan pengamanan ketat ini bukan hal yang asing. Namun kali ini, suasananya lebih lengang dari biasanya.

 

Aktivitas warga yang kerap berkunjung untuk berswafoto di depan rumah Jokowi nyaris tidak terlihat.

 

Situasi hingga siang hari terpantau kondusif. Aparat masih berjaga dengan siaga penuh, sembari memantau perkembangan isu di media sosial maupun potensi pergerakan massa.

 

Pola pengamanan ini menjadi bentuk kesiapsiagaan negara dalam menghadapi dinamika politik yang tengah menghangat.

 

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa demonstrasi, sebagai bagian dari kebebasan berekspresi, semestinya dijalankan dengan tertib dan damai.

 

Aksi yang dilakukan secara anarkis tidak hanya mengancam ketertiban umum, tetapi juga merugikan masyarakat luas. **

 

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.