Articles by "internasional"

Tampilkan postingan dengan label internasional. Tampilkan semua postingan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato saat rapat partainya di Majelis Nasional Besar Turki di Ankara, Rabu, (29/11/2023)


SANCAnews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak tekanan AS untuk memutuskan hubungan historis Ankara dengan Hamas setelah operasi Hamas.


Para pejabat tinggi AS menyatakan keprihatinannya mengenai hubungan masa lalu ketika para pejabat tinggi Hamas mengunjungi Turki.


Meskipun wakil menteri Brian Nelson belum mendeteksi adanya aliran uang dari Turki untuk Hamas sejak 8 minggu lalu, ia tetap tegas berpendapat Ankara pernah memberikan dana bantuan kepada Hamas di masa lalu.


Oleh karena itu, ia khawatir adanya pendanaan dari Turki ke Hamas pada masa depan. Ia meminta untuk segera menggunakan undang-undang setempat untuk membatasi potensi transfer dana di masa depan.


Pada hari Sabtu, Erdogan mengatakan Washington sangat menyadari Turki tidak memandang Hamas sebagai organisasi teroris. Erdogan kemudian menekankan bahwa Hamas adalah partai politik di Palestina.


“Pertama-tama, Hamas adalah realitas Palestina, mereka adalah partai politik di sana dan mereka mengikuti pemilu sebagai partai politik dan menang,” katanya, dikutip dari macaubusiness.


Ia juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri di Ankara dibuat hanya untuk rakyat Turki.


“Kami membentuk kebijakan luar negeri kami di Ankara dan merancangnya hanya berdasarkan kepentingan Turki dan harapan rakyat kami,” kata Erdogan.


Menurutnya, langkah kebijakan luar negerti Turki adalah kebijakan yang tepat dalam konflik kemanusiaan ini. Ia juga berharap, pejabat tinggi AS menghargai keputusan Turki dalam hal ini.


“Saya yakin lawan bicara kami menghargai langkah kebijakan luar negeri Turki yang konsisten dan seimbang dalam krisis dan konflik kemanusiaan," terangnya.


Erdogan Minta Netanyahu Harus Segera Diadili

Presiden Erdogan mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus diadili karena menjadi 'penjahat perang'.


“Kami tidak akan membiarkan isu Israel memiliki senjata nuklir dilupakan,” kata Erdogan dalam pidato pembukaannya pada pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, dikutip dari Anadolu.


Ia mengatakan, Neranyahu terus mencoba mengabaikan kematian di Gaza. Menurutnya, Israel adalah penjahat dalam konflik kemanusiaan ini.


“Israel bukan hanya seorang pembunuh tetapi juga seorang pencuri,” kata Erdogan.


Oleh karena itu, ia menekankan agar Israel tidak lagi meluncurkan serangan di Gaza.


“Kita tidak bisa membiarkan Israel menduduki Gaza sekali lagi," tambahnya.


Ia juga meminta pengubahan stuktur global.


“Ada struktur global yang bertindak berdasarkan kemauan beberapa negara. Struktur PBB yang korup perlu diubah," jelasnya.


Ia menegaskan Gaza merupakan wilayah Palestina sampai kapanpun.


“Gaza adalah wilayah Palestina. Gaza adalah milik Palestina dan akan tetap demikian selamanya,” jelasnya.


“Mereka yang menginvasi Gaza akan mencari tempat lain besok. Penjagal Gaza Netanyahu mengungkapkan bahwa dia memiliki cita-cita ekspansionis,” kata Erdogan.


Sebagai informasi, tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu.


Sejak saat itu, Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza. 


Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 sejak 7 Oktober. (tribun)


Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan


SANCAnews.id – Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan mengunjungi Israel 'atas permintaan dan undangan' para penyintas dan keluarga korban serangan Hamas pada 7 Oktober, kata ICC pada Kamis (30/11/2023). Kedatangan Jaksa juga mencari bukti pidana terkait serangan Hamas pada 7 Oktober, dan balasan Israel terhadap Gaza setelahnya.


"Kunjungan ini, meskipun tidak bersifat investigasi, merupakan kesempatan penting untuk mengekspresikan simpati kepada para korban dan terlibat dalam dialog," tulis pengadilan tersebut di platform media sosial X.


Khan juga akan melakukan perjalanan ke Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat senior Palestina, kata ICC.


Militan Hamas menawan sekitar 240 tawanan dari Israel selatan dalam serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.


Sejak saat itu, serangan udara, laut, dan darat Israel yang tanpa henti dan tanpa pandang bulu telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.


Gencatan senjata selama hampir seminggu yang telah menghentikan pemboman Israel yang mematikan selama berminggu-minggu akan berakhir pada hari Jumat, meskipun saat ini ada upaya untuk memperpanjangnya.


Qatar, yang telah memimpin negosiasi gencatan senjata yang didukung oleh Mesir dan AS, mengonfirmasi bahwa jeda tersebut telah diperpanjang selama satu hari 'di bawah kondisi yang sama seperti sebelumnya'.


Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel pada Rabu (29/11/2023) malam, dan dengan tekanan yang meningkat untuk perpanjangan jeda.


Perjanjian gencatan senjata telah menghentikan sementara pertempuran di Gaza, di mana pihak berwenang mengatakan hampir 15.000 orang telah terbunuh dalam kampanye militer Israel. Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 1.200 orang terbunuh dan sekitar 240 orang disandera dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu di dalam wilayah Israel.


Perjanjian gencatan senjata memungkinkan perpanjangan waktu jika Hamas dapat membebaskan 10 sandera lagi dalam sehari, namun sebelumnya kedua belah pihak memperingatkan bahwa mereka siap untuk kembali bertempur. (inilah)


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas


SANCAnews.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya akan terus mendistribusikan senjata kepada warga sipil sehubungan dengan serangan penembakan hari ini, Kamis (30/11/2023) di Yerusalem yang menewaskan tiga orang.


"Pemerintahan yang saya pimpin akan terus memperluas distribusi senjata kepada warganya," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis.


Sebelumnya, 3 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah dua pria bersenjata melepaskan tembakan di halte bus di pinggiran Yerusalem, kata polisi Israel. Para penyerang juga tewas. Polisi mengatakan 16 orang terluka dalam penembakan Kamis pagi itu.


Layanan darurat mengevakuasi delapan korban yang terluka parah ke rumah sakit terdekat, kata layanan ambulans Israel.


Polisi di Yerusalem Barat mengatakan orang-orang bersenjata “tiba di lokasi kejadian dengan kendaraan bersenjatakan senjata api”, termasuk M16 dan pistol, dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga sipil di terminal bus.


Para penyerang, yang merupakan penduduk Yerusalem Timur, kemudian dinetralkan oleh pasukan keamanan dan warga sipil di dekatnya, kata polisi. 


Amunisi dan senjata ditemukan di dalam mobil mereka. Rekaman kamera keamanan yang ditayangkan televisi Channel 12 Israel menunjukkan momen serangan tersebut.


Sebuah mobil berwarna putih terlihat berhenti di samping halte yang ramai. Dua pria kemudian keluar, senjata terhunus, dan berlari ke arah kerumunan saat orang-orang berhamburan.


Tak lama kemudian para penyerang ditembak mati. Layanan darurat Magen David Adom mengatakan, satu korban adalah seorang wanita berusia 24 tahun.


Seorang pria berusia 73 tahun yang berada dalam kondisi kritis dinyatakan meninggal di Shaare Zedek Medical Center. Orang ketiga juga meninggal karena luka-lukanya, media Israel melaporkan.


Layanan ambulans awalnya mengatakan lima orang yang terluka mengalami luka serius dan dua lainnya mengalami luka sedang hingga ringan.


Insiden itu terjadi tepat ketika Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata hingga hari ketujuh, tak lama sebelum perjanjian tersebut berakhir.


Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa jeda sementara pertempuran di Jalur Gaza akan terus berlanjut “mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian”.


Dua penyerang Palestina melepaskan tembakan di sebuah halte bus pada jam sibuk pagi hari pada Kamis di pintu masuk Yerusalem, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai delapan lainnya.


Para penembak datang dari Yerusalem Timur dan dihentikan oleh tentara yang sedang tidak bertugas dan warga sipil lainnya yang berada di dekatnya, kata polisi.


Rekaman kamera keamanan yang diperoleh Reuters menunjukkan momen penyerangan. Sebuah mobil berwarna putih terlihat berhenti di samping halte yang ramai.


Dua pria kemudian keluar, senjata terhunus, dan berlari ke arah kerumunan saat orang-orang berhamburan.


Tak lama kemudian para penyerang Palestina ditembak mati. Pasukan keamanan berkumpul di kawasan yang dipenuhi penumpang pagi hari. Polisi mengatakan mereka sedang berupaya untuk membuka kembali jalan tersebut.


“Peristiwa ini membuktikan sekali lagi bagaimana kita tidak boleh menunjukkan kelemahan, bahwa kita harus berbicara dengan Hamas hanya melalui senjata, hanya melalui perang,” kata Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir di lokasi serangan.


Dia menambahkan, Israel akan melanjutkan kebijakannya untuk melonggarkan peraturan penerbitan izin kepemilikan senjata kepada warga negara. (tribunnews)


Sandera yang dibebaskan kelompok Hamas saat tiba di Israel. (Sumber: Israel Defense Forces)


SANCAnews.id – Kelompok militan Hamas dan Israel kembali membebaskan sandera dan tahanan di masing-masing pihak, saat perpanjangan gencatan senjata memasuki hari terakhirnya pada Rabu waktu setempat.


"Sesuai dengan ketentuan perjanjian jeda kemanusiaan hari ke-6, 30 warga Palestina dibebaskan hari ini dengan imbalan pembebasan 10 sandera di Gaza," cuit juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di media sosial X, seperti dikutip 30 November.


Selain warga Israel, kelompok Hamas juga membebaskan dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand, di luar kerangka perjanjian. Al-Ansari mengatakan, seluruh sandera diserahkan ke ICRC (Komite Palang Merah Internasional).


Lebih jauh Al-Ansari merinci, sandera yang dibebaskan dari Gaza terdiri dari lima perempuan dan lima anak-anak. Sementara, tahanan Palestina yang dibebaskan terdiri dari 16 anak di bawah umur dan 14 wanita.


"Dengan senang hati kami menginformasikan bahwa 16 orang yang disandera di Gaza baru saja dibebaskan, dengan fasilitasi dari ICRC," cuit ICRC.


"Tim kami telah memindahkannya dan menyerahkannya kepada pihak berwenang Israel," lanjutnya.


Sementara itu, perpanjangan gencatan senjata selama dua hari akan berakhir pada Kamis pagi waktu setempat. Belum ada kesepakatan yang dicapai untuk kembali memperpanjang jeda pertempuran.



Mengutip Reuters, dua pejabat Palestina mengatakan kepada mereka, pembicaraan terus berlanjut mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.


Sedangkan Channel 12 Israel melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan keamanan pada Rabu malam.


Dari Lebanon, seorang pejabat senior Hamas Osama Hamdan dikutip oleh media yang berafiliasi dengan kelompok militan itu mengatakan, upaya untuk memperpanjang gencatan senjata "belum matang, dan apa yang telah kita lihat sejauh ini tidak layak untuk dipelajari."


Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan, tidak mungkin memperpanjang gencatan senjata tanpa komitmen untuk membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang disandera.


Pejabat itu mengatakan, Israel yakin militan masih menahan cukup banyak perempuan dan anak-anak untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hingga tiga hari.


Seorang pejabat Palestina mengatakan para perunding sedang mempertimbangkan, apakah laki-laki Israel akan dibebaskan dengan persyaratan yang berbeda dari pertukaran tiga tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang berlaku bagi perempuan dan anak-anak. 


Diketahui, sejauh ini kelompok Hamas telah membebaskan sekitar 93 sandera. Sedangkan Israel telah membebaskan sekitar 210 tahanan.(voi)


Gaza/ FOTO UNICEF


SANCAnews.id – Para menteri luar negeri negara-negara G7 mendukung perpanjangan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza dan menekankan perlunya melindungi warga sipil.


Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri G7 mengatakan segala upaya harus dilakukan untuk memastikan dukungan kemanusiaan bagi warga sipil, termasuk pasokan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.


“Kami mendukung perpanjangan lebih jauh jeda (kemanusiaan) ini dan jeda ke depannya jika diperlukan agar bantuan bertambah dan untuk memfasilitasi pembebasan semua tawanan," kata para menteri luar negeri Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.


Mereka menyebut perpanjangan jeda kemanusiaan sebagai “langkah penting untuk memulangkan semua tawanan yang tersisa dan untuk menangani seluruh krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza."


Menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan kepatuhan terhadap hukum internasional, para menteri luar negeri menandaskan, "Kami tetap berpegang teguh kepada komitmen kami untuk bekerja sama dengan semua mitra di kawasan guna mencegah konflik semakin meningkat."


Mereka juga menyatakan komitmen untuk solusi dua negara dalam konflik Israel dan Palestina. Pada Senin malam, Qatar mengumumkan perjanjian  memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari lagi, di mana pertukaran tahanan akan kembali dilakukan.


Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah Hamas menyerang mereka pada 7 Oktober. Serangan  menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak dan 4.000 perempuan. Di pihak Israel sendiri, 1.200 nyawa melayang. (voi)


Kendaraan militer Israel berada di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat/Net



SANCAnews.idPasukan Israel dilaporkan melancarkan lebih banyak serangan ke Tepi Barat yang diduduki di tengah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.


Beberapa video yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan pasukan Israel melakukan serangan ke Tepi Barat setiap malam, bahkan ketika pertukaran tahanan dan sandera terus berlanjut.


Mehr News Agency pada Senin (27/11) juga melaporkan pasukan Israel telah mencegat ambulans untuk masuk ke kamp pengungsi Aqbat Jabr, di mana terdapat warga Palestina yang terluka.


Kendati begitu tidak ada informasi mengenai jumlah korban di dalam kamp pengungsi.


Di samping itu, pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu desa Jaba di Jenin yang terletak di bagian utara wilayah pendudukan. Video lain juga menunjukkan pasukan rezim Israel menyerbu kawasan al-Bathan, sebelah timur Nablus, serta kota Beitunia di Ramallah.(rmol)

Proses pembebasan para sandera Israel yang dirilis Brigade Al-Qassam pada Minggu, 26 November 2023/Net


SANCAnews.id – Sebuah video yang dirilis Brigade Al-Qassam pada Minggu (26/11), menunjukkan gelombang kedua proses pembebasan sandera Israel pada akhir pekan lalu.


Para sandera tampak sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda penderitaan baik di wajah maupun fisik mereka.


Mereka diantar oleh pejuang Hamas dan seorang seorang petugas menunju mobil van Palang Merah Internasional (ICRC) untuk dipulangkan ke Israel.


Video itu memperlihatkan para sandera yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan remaja pria diantar oleh pasukan Hamas hingga memasuki mobil.


Seorang ibu dan anak sempat melambaikan tangan sambil tersenyum kepada pejuang Hamas. Mereka juga terlihat membawa air mineral dan juga makanan ringan di tangan mereka.


Seorang sandera perempuan yang kesulitan berjalan dibantu oleh beberapa pejuang Hamas. Dia juga mendapat perawatan khusus di dalam mobil.


Kemudian, satu per satu diantar masuk ke dalam mobil ICRC. Mereka tampak tersenyum sambil mengacungkan jempol.


Sikap ramah para sandera yang seolah mengucapkan terima kasih atas perlakuan baik pejuang Palestina ini tidak disukai oleh pemerintah Israel. Karena itulah, Israel melarang mereka yang telah dibebaskan bicara pada pers.


Dalam sebuah laporan yang diterbitkan The Jerussalem Post pada Minggu (26/11), Israel menaruh kecurigaan terhadap video yang dirilis Hamas tersebut.


Salah seorang sandera dalam video tersebut yang didentifikasi bernama Noam Or (17 tahun) dan suadaranya bernama Alma disebut merupakan korban yang telah kehilangan ibunya akibat serangan 7 Oktober lalu, dan ayahnya saat ini bernama Dror masih dalam tahanan Hamas.


Pada hari pertama gencatan senjata, Hamas membebaskan 24 dari sekitar 240 sandera yang disandera pada serangan 7 Oktober. Israel telah membebaskan 39 warga Palestina dari penjara. Mereka yang dibebaskan di Gaza adalah 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan satu warga Filipina.

 

Secara keseluruhan, Hamas akan membebaskan sedikitnya 50 sandera Israel, dan Israel 150 tahanan Palestina, selama gencatan senjata empat hari, semuanya perempuan dan anak di bawah umur.(rmol)


McDonald's Prancis


SANCAnews.id – Suatu bentuk protes yang tidak diduga menyasar salah satu jaringan restoran cepat saji paling terkenal di dunia, McDonald's di Perancis.


Para pengunjuk rasa, yang marah karena perusahaan tersebut menganggap mereka mendukung apa yang mereka gambarkan sebagai genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina, memenuhi halaman depan restoran dengan kotoran sapi.


Sebagai simbol cemoohan mereka terhadap pendirian McDonald's, kotoran tersebut berfungsi sebagai pengingat akan sentimen para pengunjuk rasa.


Insiden ini telah memicu dialog yang lebih luas mengenai peran dan tanggung jawab korporasi dalam isu-isu politik dan hak asasi manusia. McDonald’s, seperti banyak perusahaan internasional lainnya, mendapati dirinya terjerat dalam jaringan politik dan konflik global yang kompleks, aliansi yang dianggapnya diawasi dan dimintai pertanggungjawaban oleh konsumen dan aktivis. 


Dalam kasus ini, konflik Israel-Palestina, sebuah isu yang sangat memecah belah dan menjadi perdebatan internasional, telah meluas ke bidang perdagangan. Protes ini mengingatkan akan aktivisme yang bertahan lama dan perasaan kuat di kedua sisi konflik Israel-Palestina. 


Penggunaan kotoran hewan, meskipun tidak lazim, menggarisbawahi intensitas sentimen para pengunjuk rasa dan komitmen mereka untuk membuat suara mereka didengar. 


Hal ini merupakan wujud perjuangan berkelanjutan untuk keadilan dan perdamaian di kawasan, dan bukti kekuatan protes tanpa kekerasan dalam menarik perhatian terhadap isu-isu mendesak. 


Insiden McDonald’s menyoroti posisi genting perusahaan-perusahaan global di dunia saat ini. Tindakan mereka, atau dugaan adanya aliansi, dapat mengundang reaksi balik dan protes, sehingga memaksa mereka menjadi pusat perhatian dalam isu-isu politik dan hak asasi manusia. 


 Protes di Perancis bukan hanya mengenai McDonald’s;. Hal ini merupakan peringatan bagi semua perusahaan untuk berhati-hati terhadap tindakan mereka dan potensi implikasi dari praktik bisnis mereka. (tvone)


Sebuah rudal berpemandu Hizbullah ditembakkan ke lokasi militer Israel di dekat perbatasan Lebanon. 20 November 2023. (Kredit Foto: Media Militer Hizbullah)


SANCAnews.id – Pusat penelitian Israel-Alma merilis hasil analisis yang menyoroti berbagai dampak penembakan roket setengah ton yang dilakukan Hizbullah. Analisis tersebut mencakup dampak negatif roket Hizbullah terhadap fasilitas militer Israel.


"Penggunaan artileri roket Burkan oleh Hizbullah untuk menargetkan situs militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki merupakan kemajuan signifikan dalam jenis senjata yang digunakan oleh milisi perlawanan Hizbullah," kata pusat penelitian Israel-Alma pada Jumat (24/11/2023).


Analisis yang ditulis oleh Yaakov Lappin itu menyoroti hasil penggunaan artileri roket oleh Hizbullah, yang memiliki muatan 300-500 kg bahan peledak.


Lappin mengatakan penggunaan senjata tersebut bisa jadi peringatan akan kemampuan Hizbullah untuk mengancam Israel.


“Kekuatan senjata dan hulu ledak sebesar ini menimbulkan keraguan soal kemampuan Israel mengembalikan para pemukim yang sudah dievakuasi dari pemukiman utara untuk kembali ke rumah-rumah 'kolonial' mereka," menurut Lappin.


Iron Dome Tidak Efektif Lawan Roket Burkan yang Murah

Dalam artikel yang diterbitkan Alma, Lappin mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan kembalinya pemukim ke permukiman utara Israel adalah dengan mengusir unit operasi khusus Hizbullah, Pasukan Radwan.


Lappin kemudian menyoroti serangan Hizbullah di fasilitas militer Israel, yang menggunakan roket jenis Burkan.


“Pada tanggal 4 November, Hizbullah menembakkan roket jenis Burkan ke pangkalan militer di bagian utara negara itu. Pada tanggal 20 November, Hizbullah (mengklaim) bertanggung jawab atas penembakan roket Burkan ke Barak Biranit IDF di utara. Serangan itu tidak menimbulkan dampak apa pun (tidak memakan korban jiwa) namun hal itu menyebabkan kerusakan (material) yang besar di lokasi tumbukan," kata dia.


“Roket Burkan murah, efektif, dan banyak jumlahnya di (persediaan) persenjataan Hizbullah, memiliki beberapa ribu roket yang masing-masing membawa hingga 500 kg bahan peledak. Hizbullah memiliki kemampuan untuk memproduksinya di dalam negeri,” Alma menyoroti dalam sebuah postingan di X.


Selain itu, Lappin mengatakan roket tersebut memiliki radius kehancuran 150 meter dari titik tumbukannya, dan mencakup area yang luas. Dia juga menegaskan bahwa produksi satu roket cuma membutuhkan biaya antara 300 dan 400 dolar AS.


“Burkan dapat digunakan oleh Hizbullah untuk menembak pasukan IDF yang bermanuver di wilayah Lebanon, terutama di daerah pemukiman," kata Lappin.


Analisis itu mengacu pada kemungkinan “perang habis-habisan”, yang akan menyebabkan pasukan pendudukan Israel menyerang wilayah Lebanon, menurut dia.


Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi sistem udara Israel ketika mencoba melacak dan mencegat roket jarak pendek tersebut.


Menurutnya, rudal Burkan cenderung 'kebal' Iron Dome, dalam artian sulit terlacak oleh sistem radar sistem pertahanan udara canggih tersebut.


Dukung Palestina, Hizbullah Perluas Jangkauan Operasi Serangan

Sebelumnya pada 20 November,Milisi HIzbullah di Lebanon mengumumkan kalau para pejuangnya telah menargetkan Barak "Biranit", markas besar "Divisi 91", dengan empat roket Burkan kaliber berat.


Serangan ini sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan untuk menegaskan dukungan terhadap Palestina. Perlawanan mereka di tengah agresi Israel masih terus berlangsung.


Dalam penampilan terbarunya pada tanggal 11 November, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengungkapkan, dalam sebuah upacara memperingati Hari Martir, bahwa Hizbullah menggunakan rudal Burkan yang terkenal untuk melawan pendudukan Israel.


“Hizbullah di Lebanon mulai menggunakan roket 'Burkan', yang beratnya mencapai setengah ton, dalam operasinya.”


“Operasi Hizbullah di Lebanon jauh di wilayah pendudukan telah meningkat,” tambahnya.


"Meskipun ada ancaman terhadap Lebanon dan penolakan dari beberapa suara “abnormal” terhadap operasi Hizbullah, ada sikap umum di Lebanon yang menyatakan solidaritas terhadap Gaza dan dukungan atau pengertian terhadap operasi Perlawanan,” tegas pemimpin gerakan Perlawanan Lebanon tersebut. (msn)



SANCAnews.id – Bukti kerugian yang ditelan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai konsekuensi agresi militer di Gaza, Palestina, kembali terkuak. Ribuan tentara Israel dipastikan cacat dan terkena gangguan mental.


Dalam laporan yang dikutip dari Kantor Berita Yaman, Yemen Press Agency (YPA), sejak invasi militer Israel ke Jalur Gaza dilancarkan pada 7 Oktober 2023, sekitar 1.600 prajurit menderita cacat fisik.


Laporan ini diperkuat oleh informasi yang dirilis langsung oleh Army Radio Israel, berdasarkan data dari Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel.


Menurut organisasi itu, ribuan tentara Israel yang menderita cacat fisik akibat perang melawan pasukan Hamas Palestina juga mengalami gangguan stress pasca trauma (PTSD).


Jumlah prajurit penderita cacat fisik dan PTSD yang sangat besar, membuat militer Israel harus memindahkan sebagian korban ke Amerika Serikat (AS) untuk menerima perawatan intensif. Baik medis maupun psikologis.


Seorang perwira tinggi militer Israel yang identitasnya dirahasiakan, juga membenarkan angka tersebut.


"Hanya mereka yang terluka, dan ribuan tentara menderita gangguan stres pasca-trauma," ucap perwira militer Israel itu dilansir dari Middle East Monitor.


Hingga saat ini, militer Israel mengklaim baru kehilangan 69 orang tentaranya yang tewas dalam Operasi Pedang Besi (Operation Iron Sword) sejak 7 Oktober 2023.


Jumlah tersebut menambah total korban tewas di pihak tentara Israel menjadi 391 orang. Sementara, para serdadu zionis ini sudah membunuh lebih dari 14.000 warga sipil Palestina. (viva)


Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi/Net

 

SANCAnews.id – Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza bagian utara.


Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.


"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," kata Retno dalam press briefing dari Beijing, China pada Senin (20/11).


Retno menekankan, semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuan untuk mendesak Israel menghentikan kekejaman.


Israel menyerang RS Indonesia di Gaza sejak Minggu malam (19/11), dengan menembakkan artileri. Tank-tank dan pasukan Israel kemudian mengepung RS Indonesia.


Hingga berita ini dirilis, dilaporkan 12 orang meninggal dalam serangan tersebut. (rmol)


Seorang pria berjalan di antara mayat-mayat yang terbungkus kafan dari mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Deir Balah di Jalur Gaza tengah, di rumah sakit Shuhada Al-Aqsa di kota yang sama pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)


SANCAnews.id – Relawan Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa, Mohammad Abu Salem mengatakan, pembantaian yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Gaza merupakan kenyataan sehari-hari yang harus dihadapi.


Abu Salem bergabung sebagai relawan pada 19 Oktober 2023. Beliau merupakan lulusan fisioterapi Universitas Islam di Gaza.


"Saya tahu bekerja di rumah sakit pada umumnya akan sangat sibuk, namun bekerja di rumah sakit selama perang berada pada level yang berbeda," kata pria berusia 25 tahun ini kepada AlJazeera.


"Anda tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apakah Anda akan hidup atau mati. Tapi, menyerah bukanlah suatu pilihan."


Departemen fisioterapi menangani semua pasien setelah perawatan awal di ruang gawat darurat. Setelahnya, departemen fisioterapi melanjutkan ke departemen lain seperti unit bedah atau bagian pediatrik.


Abu Salem berbicara kepada pasien, termasuk saudara laki-lakinya yang juga menjadi korban serangan, tentang sifat luka mereka, komplikasi yang mungkin timbul, dan cara menghindari risiko tersebut.


Ia beruntung bisa merawat sendiri saudara laki-lakinya yang mengalami luka ringan. Meski demikian, Abu Salem tak menampik, mengobati orang yang dikenalnya cukup membuat stres.


“Suatu hari saudara laki-laki saya sendiri mengalami cedera – untungnya tidak serius,” katanya.


“Tetapi stres saat merawat orang yang Anda kenal, bisa sangat melemahkan.”


"Saya Hanya Berharap Keluarga Saya Tetap Hidup"

Dokter muda bernama Abdelrahman Abu Shawish, tak menyangka akan menjalani 'peran' penting sesaat setelah lulus dari sekolah kedokteran Universitas Azhar, Gaza.


Dikutip dari AlJazeera, Abu Shawish harus memutuskan apakah korban luka memerlukan amputasi seluruhnya atau sebagian anggota tubuhnya.


Padahal, ia baru bergabung sebagai sukarelawan pada 10 Oktober 2023, tiga hari setelah eskalasi militer meningkat. Ia mengaku kondisi para korban luka akibat serangan Israel, sama seperti periode sebelumnya.


Meski demikian, menurut dia, jenis luka yang didapat korban berbeda, termasuk jenis peluru yang mengenai mereka.


"Cedera (luka) yang saya lihat dalam perang (Mei) 2021, kurang lebih terlihat sama," kata dia.


"Tetapi, kali ini, saya telah melihat begitu banyak jenis yang berbeda. Mulai dari luka bakar dengan tingkat yang berbeda-beda, anggota tubuh yang diamputasi, hingga laserasi yang dalam dan berbagai jenis pecahan peluru."


RS Shuhada Al-Aqsa, yang seharusnya hanya melayani pusat kota Deir el-Balah, telah menjadi fasilitas perawatan utama di Jalur Gaza.


Lantaran, rumah sakit di Kota Gaza dan Gaza utara hancur total. Hampir dua pertiga dari rumah sakit di Jalur Gaza - 26 dari 35 rumah sakit - telah berhenti berfungsi usai berminggu-minggu pemboman Israel di wilayah tersebut.


Selain itu, pengepungan total yang dilakukan Israel terhadap Gaza, menyebabkan rumah sakit kehabisan bahan bakar, listrik, dan air bersih.


"Persediaan medis kami sangat terbatas," ujar Abu Shawish.


"Saat puluhan orang terluka datang ke rumah sakit karena serangan Israel, kami sering tidak dapat merawat mereka semua sekaligus karena kami perlu mensterilkan peralatan. Kami tidak punya cukup (peralatan medis)."


Kurangnya sumber daya membuat dokter tidak dapat berbuat lebih dari jumlah minimum yang diperlukan untuk menjaga pasiennya tetap hidup. Perawatan yang semestinya juga tidak mungkin dilakukan.


"Kami tidak dapat mengeluarkan seluruh pecahan peluru dari tubuh orang yang terluka, hanya (merawat) bagian yang mengancam nyawa mereka (saja)," beber Abu Shawish.


"Tapi, pecahan peluru juga berbahaya, bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan kegagalan banyak organ, tapi kami berharap hal ini (pecahan peluru di dalam tubuh korban) dapat ditindaklanjuti setelah perang selesai."


Buntut serangan Israel yang membumihanguskan Gaza, membuat Abu Shawish harus mengubur dalam-dalam mimpinya. Yang terpenting baginya saat ini adalah keluarganya tetap hidup.


"Saya mempunyai impian besar sebelum perang, tetapi sekarang saya hanya berharap saya dan keluarga saya tetap hidup," tandas dia.


"Tak Ada Waktu untuk Istirahat"

Di ruang gawat darurat, dokter muda wanita bernama Alaa Kassab menunjukkan kondisi pasien di mana bagian tubuhnya ada yang membiru.


Ia menjelaskan, pecahan peluru kemungkinan besar telah menimbulkan banyak kerusakan sehingga anggota badan si pasien tidak mendapatkan oksigen dan mungkin perlu diamputasi.


Kejadian seperti ini, ujar Kassab, terutama dialami oleh para anak-anak.  Hal tersebut berdampak pada dirinya hingga ia terkadang tak dapat bicara.


Hampir setiap hari, Kassab duduk diam untuk memulihkan kondisi mentalnya. Kassab menyelesaikan studi kedokterannya di Universitas Ain Shams di Kairo, Mesir. Ia kembali ke kampung halamannya di Deir al-Balah pada Februari 2023 lalu.


"Saya bermimpi untuk menyelesaikan tahun magang medis saya, kemudian bepergian ke luar negeri untuk menyelesaikan studi saya di bidang spesialisasi, sebelum akhirnya pulang ke Gaza," urai dia.


"Apa yang saya lihat dalam dua minggu terakhir sejak menjadi sukarelawan, membuat saya semakin bertekad untuk menjadi seorang dokter."


Ia mengatakan tidak ada waktu baginya dan tenaga medis lainnya untuk beristirahat. Jumlah korban terluka semakin bertambah, hingga para dokter berada di bawah tekanan yang sangat besar.


"Tidak ada hari di mana kami dapat beristirahat," kata dia.


"Jumlah korban terluka tidak pernah berkurang. Itu sebabnya saya menjadi sukarelawan, karena saya tahu para dokter berada di bawah tekanan yang sangat besar dan situasinya sangat sulit."


Kassab mengatakan, RS Shuhada Al-Aqsa hampir mengalami kehancuran total dalam layanannya. Tanpa peralatan bedah, bahan bakar, pasokan medis, atau personel yang memadai, para tenaga medis tidak akan mampu merawat pasien lagi, katanya.


“Tentu saja, saya di sini untuk melayani rakyat saya, dan saya tidak menyesalinya sedetik pun,” ujar Kassab.


“Tetapi, situasi di Jalur Gaza sangat buruk.” (tribun)


Para pejuang Hamas merebut tank tempur Israel saat melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa, 7 Oktober 2023. (Foto: AP)


SANCAnews.id – Sayap militer gerakan Hamas, Brigade al-Qassam, telah menghancurkan lebih dari 200 peralatan tempur Israel di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Hamas di Lebanon, Walid Kilani, kepada kantor berita Sputnik pada Kamis (16/11/2023). 


Menurut jubir kelompok pejuang Palestina tersebut, Hamas masih terus berikhtiar melawan Israel. “Hari ini kita berbicara tentang lebih dari 200 peralatan militer, tank, dan buldoser (milik Israel) yang hancur,” ujarnya. 


Dia mengatakan, militer zionis  mengklaim sampai sejauh ini hanya 48 tentara Israel yang tewas dalam pertempuran melawan Hamas. Padahal, jumlah sesungguhnya lebih besar dari itu.  


“Jumlah korban tewas (di pihak Israel) sebenarnya jauh lebih tinggi. Peluncuran roket yang menyasar permukiman Israel masih terus kami lakukan, sedang berlangsung,” kata Kilani. 


Pada 7 Oktober lalu, para pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel lewat operasi yang disebut “Banjir al-Aqsa”. Serangan itu menewaskan 1.200 warga Israel. 


Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan militer tanpa henti di Gaza, yang menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina. Tragedi ini menjadi babak paling berdarah selama bertahun-tahun dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.(inews)




SANCAnews.id – Pasukan Israel kembali berupaya menyerbu terowongan Hamas. Namun, pasukan Israel justru terkena bom jebakan dari kelompok Hamas. Akibat jebakan tersebut, komandan dan sejumlah prajurit dinyatakan tewas.


Video detik-detik komandan Israel dan sejumlah prajurit terkena ledakan bom Hamas itu beredar di Telegram, pada Rabu (15/11).


Dalam video tersebut, tampak sejumlah tentara menggeledah bangunan yang diduga jaringan terowongan Hamas.


Namun jebakan bom Hamas berhasil menggagalkan upaya pasukan Israel. Ledakan dahsyat tampak jelas dalam video yang beredar.


Di salah satu video lain juga menunjukan situasi di luar gedung. Di mana gedung tersebut runtuh seketika dalam sekali ledakan.


Dalam keterangan unggahan disebutkan penyergapan terowongan ini berakhir dengan terbunuhnya komandan unit anti-terowongan Israel. Komandan diklaim tewas bersama dengan sekelompok tentara pendudukan Israel. (tribun)




SANCAnews.id – Media sosial khususnya TikTok di kalangan anak muda Amerika Serikat (AS) tengah dihebohkan dengan dokumen 'Letter to America' atau 'Surat untuk Amerika' dari Osama Bin Laden.


Surat tersebut ditulis Osama bin Laden setahun setelah serangan 11 September 2001 di WTC. Surat itu mengkritik Amerika Serikat yang mendukung Israel dan Yahudi sebagai penguasa ekonomi. Surat itu sempat diunggah oleh kanal The Guardian, namun dihapus karena dianggap terlalu antisemit.


Melansir dari Time, surat tersebut memberikan alasan pembenaran atas pembunuhan warga sipil di WTC yang disebut didalangi oleh Osama Bin Laden.


Osama menyebut bahwa Amerika mensponsori kekerasan terhadap umat Islam di wilayah Palestina, Somalia, Chechnya, Kashmir dan Lebanon, dan sanksi ekonomi di Irak yang membuat orang kelaparan.




Surat itu juga menuduh AS munafik karena membiarkan Israel menduduki wilayah Palestina selama beberapa dekade tanpa menghiraukan hukum PBB dan melanggar hukum mereka sendiri dengan memenjarakan orang-orang di Teluk Guantanamo tanpa tuduhan atau pengadilan.


Bin Laden dalam surat itu juga mengatakan bahwa orang-orang Yahudi di Israel berencana untuk menghancurkan masjid al-Aqsa yang terletak di Temple Mount di Yerusalem. Dia menyebutkan bahwa segala sejarah Yahudi dengan Israel adalah buatan semata.


Surat tersebut kembali viral di antara anak muda Amerika di tengah perdebatan tentang pembelaan untuk Palestina atau Israel.




Tak sedikit warga Amerika di TikTok bersimpati pada argumen bin Laden terutama dalam kaitannya dengan Israel dan dampaknya terhadap warga Palestina.


Tagar #LettertoAmerica sendiri menggema di TikTok, namun pihak TikTok mulai melancarkan aksi untuk menghapus video-video yang berkaitan dengan HAstag tersebut karena dianggap berkaitan dengan terorisme. 


Melansir dari Washington Post, Juru bicara TikTok Alex Haurek mengatakan bahwa perusahaannya secara proaktif dan agresif menghapus video yang mempromosikan surat tersebut karena melanggar aturan perusahaan tentang mendukung segala bentuk terorisme. Dia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki bagaimana video tersebut bisa masuk ke platformnya.(suara)


Gedung Konsulat Qatar di Gaza, Palestina yang terkena serangan bom Israel/Net
 

SANCAnews.id – Kecaman keras dilayangkan oleh sejumlah negara Arab kepada Israel atas serangan udaranya yang mengenai gedung Konsulat Qatar di Gaza pada Senin malam (13/11).


Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Oman, Mesir, dan Yordania bersama dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) satu suara mengutuk serangan udara Israel.


Sebagai pemilik gedung yang diserang, Qatar terlebih dahulu mengecam tindakan Israel dan menyebutnya sebagai bagian dari agresi terang-terangan yang menargetkan warga sipil, rumah sakit, dan tempat penampungan pengungsi.


Qatar mendesak agar Israel berhenti menyebarkan informasi yang menyesatkan tentang serangan-serangan keji yang mereka lakukan.


"Pemboman Israel merupakan agresi terang-terangan. Qatar mengutuk serangan tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Qatar, seperti dimuat Anadolu Agency.


Dalam sebuah pernyataan, negara tetangga Qatar, Arab Saudi, ikut mengutuk serangan Israel dan mendesak agar masyarakat internasional bersatu untuk mengakhiri pendudukan Tel Aviv.


UEA juga menyuarakan tuntutan yang sama. Negara itu menekankan perlunya gencatan senjata segera untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.


Di sisi lain, Kuwait yang ikut geram dengan serangan di gedung Konsulat Qatar menyebut Israel telah melakukan tindakan kejahatan yang begitu keji.


Kementerian Luar Negeri Oman, dalam sebuah pernyataan, menyatakan solidaritas untuk Qatar. Pemerintah Oman menegaskan bahwa serangan Israel jelas melanggar hukum internasional.


Mesir dan Yordania menyebut serangan Israel sebagai kejahatan perang yang sangat keji dan tercela. Keduanya juga menyatakan solidaritas dan dukungan untuk Qatar.


Di tingkat organisasi, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk, Jassim Al-Budaiwi, mengutuk pemboman Israel terhadap Konsulat Qatar di Gaza, menyebutnya sebagai bukti lebih lanjut dari kebrutalan dan kecerobohan penjajah.


Sementara itu, OKI menganggap serangan Israel sebagai kerangka agresi militer yang sedang berlangsung yang menargetkan warga sipil Palestina dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza. (rmol)




SANCAnews.id – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu semakin tertekan menyusul sejumlah sekutu Israel yang mulai berbalik arah mengkritik hingga mengecam agresi Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu.


Amerika Serikat, sebagai sekutu terdekat Israel, mulai melayangkan kritik paling kerasnya sejauh ini terkait agresi militer ke Jalur Gaza imbas perangnya dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.


Saat sedang berkunjung ke India pada Jumat (10/11), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyerukan Israel agar tetap melindungi warga sipil di Gaza di saat agresi militernya kian membabi buta ke wilayah yang dikuasai Hamas itu.


"Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh, terlalu banyak yang menderita di masa lalu," ucap Blinken seperti dikutip Reuters.


Namun, dalam kesempatan itu pula Blinken tetap menegaskan kembali dukungan AS terhadap aksi militer AS untuk memastikan Gaza "tidak dapat lagi digunakan sebagai wadah meluncurkan aksi terorisme."


Selain AS, Prancis juga mulai mengkritik agresi militer Israel ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu korban jiwa dalam sebulan terakhir.


Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Israel harus berhenti membombardir Gaza dan membunuh warga sipil.


Komentar Macron itu menjadi yang paling keras saat ini dilontarkan negara sekutu Israel. Prancis, kata Macron, jelas-jelas mengutuk tindakan teroris Hamas, ke Israel.


"Namun, meski mengakui hak Israel untuk melindungi diri, kami mendesak mereka (Israel) untuk menghentikan pengeboman di Gaza ini," papar Macron.


Spanyol juga mulai lantang menentang agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina. Menteri Sosial Spanyol Ione Belarra menyerukan komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi ke Israel yang dinilainya tengah "merencanakan genosida" di Gaza.


"Negara Israel harus menghentikan genosida terencana ini terhadap warga Palestina," kata Belarra pada Rabu pekan ini seperti dikutip Al Jazeera.


"Mengapa kita bisa memberikan pelajaran tentang hak asasi manusia dalam konflik lain dan tidak di sini ketika dunia menyaksikan kengerian ini? Kematian ribuan anak, para ibu-ibu berteriak putus asa karena menyaksikan pembunuhan anak-anaknya," ucap Belarra lagi.


Belarra bahkan menyindir negara-negara besar yang seakan tutup mata atas kebrutalan yang terjadi di Jalur Gaza.


"Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa. Tampaknya kemunafikan yang ditunjukkan oleh Komisi Eropa tidak dapat diterima," kata Belarra.


Per Jumat (10/11), jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina bertambah menjadi 11.078 orang


Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 4.506 korban tewas merupakan anak-anak. Selain itu, 27.490 warga dilaporkan luka-luka.


Alih-alih meredam gempuran ke Gaza, Israel terus melancarkan invasi darat dan udara ke wilayah itu hingga menargetkan sejumlah rumah sakit.


Juru Bicara Kemenkes Palestina Ashraf al-Qudra mengungkapkan 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi.


Angkanya naik dari laporan sebelumnya, 18 rumah sakit. (cnni)


Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net


SANCAnews.id – Vladimir Putin memutuskan untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan Presiden Rusia 2024. Mengutip laporan Reuters, berita ini merujuk pada sumber diplomatik Rusia yang identitasnya dirahasiakan karena alasan sensitivitas politik.


Keputusan Putin tersebut bahkan telah disampaikan kepada para penasihat serta orang kepercayaannya. Saat ini, mereka pun tengah menyiapkan kampanye untuk kemenangan sosok yang kini masih menjabat Presiden Rusia tersebut.


"Keputusan sudah diambil. Dia (Putin) akan mencalonkan diri,” ungkap narasumber Reuters, Senin (6/11).


Putin disebut ingin memperpanjang masa jabatannya karena merasa harus memimpin Rusia yang sedang melewati periode perang paling berbahaya dalam beberapa dekade.


Sumber lain mengatakan, Putin telah mendapat dukungan sebesar 80 persen dari rakyat Rusia. Jika demikian, maka pemilu tahun depan hanya akan dianggap formalitas semata.


Putin sendiri telah menjabat sebagai Presiden Rusia sejak tahun 1999 atau praktis telah menjabat selama 24 tahun sejak meneruskan kursi kepemimpinan dari Boris Yeltsin.


Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menolak berkomentar lebih banyak. Ia hanya menyebut jika Putin maju kembali, maka calon lain akan sulit bersaing. (rmol)


Unjuk rasa pro Palestina di Roma, Italia.


SANCAnews.id – Dari Washington, Milan hingga Paris, puluhan ribu demonstran pro-Palestina melakukan unjuk rasa pada Sabtu (4/11), menyerukan penghentian bombardir Israel terhadap Gaza, Palestina.


Unjuk rasa ini mencerminkan meningkatnya kegelisahan atas melonjaknya jumlah korban sipil dan penderitaan akibat konflik Gaza-Israel yang sedang berlangsung.


Para demonstran di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis menyatakan kekecewaan terhadap pemerintah negara mereka yang mendukung Israel membombardir Gaza. Israel bahkan kian intensif menyerang pemukiman, rumah sakit, ambulans, kamp pengungsian, hingga kampus di Palestina.


Di AS, ribuan orang berkumpul di ibu kota negara itu, Washington DC, untuk memprotes pemerintahan Joe Biden yang mendukung aksi Israel menyerang besar-besaran di Gaza, hingga ribuan warga sipil jadi korban.


"Palestina akan merdeka," teriak para demonstran yang mengenakan keffiyeh hitam-putih saat bendera Palestina berukuran besar dikibarkan oleh massa yang memenuhi Pennsylvania Avenue, jalan menuju Gedung Putih, seperti dilansir The New Arab, Minggu (5/11).


Aksi unjuk rasa ini juga membawa tiruan lusinan kantong jenazah kecil berwarna putih dengan nama anak-anak yang terbunuh oleh rudal Israel berjajar di jalan. Para demonstran turut memegang tanda-tanda yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.


Presiden AS Joe Biden berada di Pantai Rehoboth, Delaware, pada akhir pekan dan tidak mengomentari tentang aksi protes besar-besaran itu.


Dalam percakapan singkat dengan wartawan saat meninggalkan Gereja Katolik Roma St. Edmond pada Sabtu (4/11), Biden menyatakan ada kemajuan dalam upaya AS untuk membujuk Israel agar menyetujui jeda kemanusiaan. Biden hanya menjawab "ya" ketika ditanya apakah ada kemajuan soal upaya itu.


Di Paris, ribuan pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan beberapa di antaranya meneriakkan "Israel, pembunuh!"


Spanduk di truk sound-system di Paris berjalan melalui jalan-jalan yang basah oleh hujan bertuliskan: "Hentikan pembantaian di Gaza." Para pengunjuk rasa, banyak yang membawa bendera Palestina, meneriakkan "Palestina akan hidup, Palestina akan menang."


Para pengunjuk rasa juga mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan meneriakkan: "Macron, kaki tangan (Israel)."


Pihak berwenang Prancis telah melarang beberapa pertemuan pro-Palestina sebelumnya karena adanya klaim mengenai kekacauan publik, karena kekhawatiran atas meningkatnya sentimen anti-Palestina.


Prancis akan menjadi tuan rumah konferensi kemanusiaan internasional mengenai Gaza pada tanggal 9 November 2023 untuk mengoordinasikan bantuan bagi wilayah kantong tersebut.


Di ibu kota Rumania, ratusan orang berkumpul di pusat Bukares, banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "Selamatkan anak-anak Gaza."


Di Milan, Italia, unjuk rasa pro-Palestina dihadiri sekitar 4.000 orang dan ada juga unjuk rasa yang dihadiri beberapa ribu orang di Roma.


Selain negara-negara Barat, negara-negara seperti Iran, Pakistan dan Senegal, para pengunjuk rasa juga turun ke jalan untuk memprotes serangan Israel di Jalur Gaza.


Di Teheran, Iran, para demonstran berkumpul di depan bekas kedutaan AS sambil meneriakkan "Ganyang AS" dan "Ganyang Israel", sementara warga Iran mengecam Washington atas dukungan kuatnya terhadap Israel.


Para pengunjuk rasa di Iran menyebut pemboman Israel di Gaza sebagai "genosida", sementara 4 November juga menandai pengambilalihan kedutaan AS pada tahun 1979.


Di Lahore, para pedagang Pakistan berkumpul dalam jumlah besar sambil memegang bendera Palestina dan plakat bertuliskan "Selamatkan Gaza".


Di luar masjid agung di ibu kota Senegal, Dakar, sekitar 200 orang berkumpul untuk mendukung rakyat Palestina.

Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta


Di Indonesia, Aksi Bela Palestina berlangsung di Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (5/11) pagi WIB. Banyak tokoh nasional yang datang dalam aksi kemanusiaan itu untuk mendukung kemerdekaan Palestina.


Demonstrasi pro-Palestina telah berlangsung sejak awal konflik, di mana menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 9.448 orang, termasuk pembunuhan 3.900 anak-anak oleh Israel.


Lebih dari 1.400 orang di Israel sebagian besar terbunuh setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang juga ditawan kelompok militan Palestina itu. (cnni)


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Kementerian Luar Negeri Turki memulai upaya untuk membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang, Sabtu (4/11/2023). Hal ini seiring lonjakan jumlah warga Gaza yang dibunuh Israel, yang pada Sabtu (4/11) mencapai 9.488 jiwa. (Sumber: Russia Presidential Office)


SANCAnews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Kementerian Luar Negeri Turki memulai upaya untuk membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang, Sabtu (4/11/2023). Upaya ini seiring lonjakan jumlah warga Gaza yang dibunuh Israel, yang hari ini mencapai 9.488 jiwa.


"Saya telah menyampaikan komitmen ini dalam pidato saya saat menghadiri Rapat Umum Palestina. Saya mengumumkan kami akan mendukung upaya-upaya yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Pidana Internasional. Otoritas terkait, terutama Kementerian Luar Negeri kami, akan menjalankan tugas ini," tambah pemimpin Turki tersebut.


Erdogan mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah kehilangan dukungan rakyat Israel dan mulai mencari dukungan serta pembenaran untuk pembantaian rakyat Gaza melalui retorika agama.


"Terhadap apa yang Torah bicarakan?" tanya Erdogan, merujuk pada pernyataan terbaru Netanyahu tentang Amalek, bangsa kuno yang digambarkan dalam kitab suci sebagai musuh utama orang Israel.


"Apakah Sepuluh Perintah Allah tidak mencakup perintah 'Jangan membunuh'?" tanya Erdogan, yang menilai apa yang dilakukan Netanyahu adalah "sekadar pencitraan, pendekatan populis".


"Pemerintah Israel secara sistematis merebut rumah, jalan, tempat kerja, dan ruang hidup milik warga Palestina," katanya, menambahkan bahwa Israel tidak "memberi mereka hak untuk hidup". 


"Pendudukan semakin meluas setelah para pendatang yang mereka sebut 'pemukim' ditempatkan di rumah-rumah warga Palestina. Mereka ingin melegitimasi kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel memanfaatkan retorika agama," ujar Erdogan.


Erdogan juga menyatakan Ankara "siap bertindak sebagai negara penjamin bagi Gaza" setelah bentrokan, dengan mengulangi dukungan Turki terhadap rakyat Gaza di tengah agresi berkelanjutan Israel.


Pada Sabtu (4/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyatakan dia memutuskan hubungan komunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan Israel di Gaza.


"Netanyahu bukan lagi orang yang bisa kita ajak bicara. Kami telah menuliskannya sebagai seseorang yang sudah tidak relevan bagi kami," kata Erdogan seperti yang dilaporkan oleh media Turki, seperti yang dikutip oleh Arab News.


Angka kematian warga Palestina yang dibunuh serangan militer Israel yang masih berlanjut di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 9.488, kata Kementerian Kesehatan di wilayah yang terkepung ini per Sabtu (4/11).


"Para korban termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan, sementara 24.000 orang lainnya terluka," kata juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.


"Tujuh puluh persen (70%) dari korban agresi ini adalah anak-anak, perempuan, dan lansia," tambah juru bicara tersebut.


Dia juga mengatakan bahwa "Kementerian menerima laporan tentang 2.200 orang yang hilang di bawah puing-puing, termasuk 1.250 anak-anak, sejak dimulainya agresi terhadap Gaza."


"Sebanyak 150 tenaga kesehatan tewas dan 27 ambulans hancur dan tak dapat digunakan sebagai akibat dari agresi Israel terhadap Jalur Gaza," tambah Qudra. (kompas)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.