Juli 2019

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Padang Guswardi

PADANG, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kota Padang meminta peternak lele di daerah itu tidak menggunakan bangkai hewan sebagai pakan lele karena selain tidak sehat juga berisiko.

"Saya pernah temukan ada peternak lele yang memasukan bangkai anjing ke dalam kolam, itu jelas tidak sehat dan tidak aman," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Guswardi di Padang, Rabu (31/7).

Menurut dia dalam beberapa tahun terakhir menjamur penjual pecel lele di Padang sehingga kebutuhan akan lele jadi meningkat.

Tercatat ada 300 pedagang lele saat ini di Padang yang menyerap pasar ikan lele di Padang, kata dia.
Menurut dia lele yang diberi pakan bangkai hewan memiliki ciri lebih berminyak dan rasa dagingnya jika dimakan hambar, "Kalau dibuat lele asap dagingnya menyusut," katanya.

Sementara lele yang menggunakan pakan bersih saat digoreng aromanya lebih harum, dagingnya lebih padat dan rasanya lebih enak dan gurih.

Ia menilai pakan yang cocok untuk lele adalah pelet dan jika terasa mahal untuk membeli ada alternatif seperti cacing, usus ayam hingga belatung yang jauh lebih aman ketimbang bangkai, "Kalau untuk belatung bisa dibudidayakan, atau bisa juga memberikan ikan yang tidak terjual," katanya.

"Saya juga sudah ingatkan kepada penyuluh perikanan untuk melarang peternak memberikan bangkai, kalau ada yang kedapatan bisa diberi sanksi tidak usah dibeli," ujarnya.

Terkait dengan status kehalalan lele yang diberi pakan bangkai ia menilai lele tetap halal dan yang haram adalah pakannya.

Sementara salah seorang peternak lele asal Padang Putra mengakui jika memberi pakan pelet biaya produksi menjadi membengkak. Ia mengaku memberi makan lelenya dengan usus ayam serta ikan sisa yang tidak terjual.

Sebelumnya seorang peternak lele asal Solok Andrean Alberto menceritakan pengalamannya ketika mencoba beternak lele dengan pakan yang higienies ternyata saat panen pengumpul membeli dengan harga yang sama dengan lele yang diberi pakan limbah.

Akhirnya kan rugi, sementara saya memberikan probiotik hingga pelet berstandar SNI, namun di pasaran harga tetap sama, kata dia. (sanca/Dkn)

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah


PADANG, SANCA NEWS.COM - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menegaskan, bakal mempercepat penerbitan Peraturan Wali Kota tentang Perlindungan Ulama dan Tokoh Masyarakat. Ia mengatakan, sebagai wali kota, berkewajiban memberi perlindungan kepada ulama dan tokoh masyarakat.

Mahyeldi menegaskan hal tersebut saat hadir dalam Kajian Akbar bersama Ustad Adi Hidayat di GOR Adzkia, Taratak Paneh, Padang, Jumat (26/7) pekan lalu.

Namun, rencana pemkot segera menerbitkan peraturan itu dikecam banyak pihak. Aktivis keberagaman Sudarto misalnya, mengatakan wacana dan inisiatif  Wali Kota Padang itu layak ditolak karena berpotensi melahirkan pasal karet dan diskriminatif.

"Apakah ada ancaman? Ancaman seperti apa dan perlindungan seperti apa? Aturan seperti itu menurut saya justru merendahkan mutu demokrasi dan akal sehat manusia. Saya pribadi menolak," ujar Sudarto saat dihubungi Sanca News.com, Rabu (31/7).

Sudarto menjelaskan, wacana yang digulirkan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah itu patut didebat karena berpotensi memakan banyak 'korban' melalui pasal-pasal karet dan diskriminatif.

"Semuanya harus dibuat jelas dulu. Perlindungannya seperti apa? Ulama dan tokoh masyarakatnya seperti apa? Aturan hukum harus dirancang sejelas mungkin. Ini definisinya bisa melebar ke mana-mana," kata Sudarto.

Perlindungan terhadap ulama dan tokoh masyarakat, lanjutnya, jelas merupakan kewajiban negara dan menjadi hak seluruh warga negara untuk mendapatkan jaminan.

Dalam konteks perwako yang diinisiasi Pemko Padang, katanya, bisa memunculkan kerancuan berpikir dan tumpang tindih kewenangan.

"Sekarang banyak muncul  ulama karbitan dengan latar belakang keilmuan yang tidak memadai dan mengklaim diri sebagai ulama. Bila orang-orang seperti itu menyerukan ujaran kebencian, melakukan tindakan asusila, melakukan tindakan pidana dan ditangkap polisi, apakah harus dilindungi? Jangan-jangan nanti sedikit-sedikit kriminalisasi," kata dia. (Donny).

Sidang sengketa hasil pemilu legislatif di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (26/7)
 

PADANG, SANCA NEWS.COM - Sebanyak 45 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Sumatera Barat, terancam kosong beberapa hari.

Sebab, masa jabatan periode 2014-2019 habis pada 6 Agustus 2019. Sementara, penetapan anggota DPRD terpilih masih menunggu keputusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

"Kami masih menunggu keputusan MK terkait gugatan pemilihan legislatif. Dari jadwal diputuskan 6-9 Agustus," kata Ketua KPU Padang Riki Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Rabu (31/7).

Riki menyebutkan, setelah diputuskan MK, masih ada mekanisme selanjutnya yaitu pelantikan. KPU Padang akan mengajukannya ke Gubernur melalui Wali Kota Padang

"Untuk pelantikan ini juga membutuhkan persiapan dan waktu, sehingga besar kemungkinan akan lewat dari 6 Agustus," kata Riki.

Dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3) tidak diatur adanya perpanjangan masa jabatan anggota MPR, DPR, DPRD dan DPD.

Riki mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Padang dan KPU RI untuk mencarikan solusinya.

Menurut Riki, pihaknya sedang berkonsultasi dengan KPU RI untuk memberikan alternatif mengatasi persoalan itu.

"Kami sedang komunikasikan dengan KPU RI, agar memberikan alternatif supaya keputusan PHPU di MK bisa cepat keluar," kata Riki.

Menurut Riki, jika terbentur dengan mekanisme, maka Gubernur Sumbar dan Kementerian Dalam Negeri selaku perpanjangan tangan presiden harus mencarikan solusi terkait persoalan ini. (Donny)


Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang (BDK Padang) Drs. H. Khoirul Amani, MA (foto: sanca)


PADANG, SANCA NEWS.COM - Sebanyak 30 orang peserta penyuluh agama Non PNS mengikuti Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) Diklat Teknis Substantif Penyuluh Non PNS di kantor Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Provinsi Riau Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 29 Juli sampai dengan 03 Agustus, dibuka oleh H. Maswir, MA Plh. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kampar, Senin (29/7).

Peserta Pelatihan Penyuluh Agama Non PNS
Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang (BDK Padang) Drs. H. Khoirul Amani, MA, yang baru hadir dan memaparkan materi Kebijakan Diklat pada Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) Diklat Teknis Substantif Penyuluh Agama Islam Non PNS.  

H. Khairul, mengingatkan kepada para penyuluh agama non PNS untuk menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya sebagai penyuluh yang profesional ditengah-tengah masyarakat yang hetèrogen.

Ahmad Bin Jusa salah seorang peserta  DDWK ini mengucapkàn terimakasih kepada kepala BDK  Padang atas terpilihnya sebagai peserta diklat ini. "Karena untuk dapat mengikuti diklat sesuai dengan regulasi butuh waktu 4 tahun menunggu giliran untuk bisa mengikuti diklat ini. Dengan mengikuti diklat ini akan menambah wawasan dan pengetahuan,” ungkapnya. 

Kepala BDK Padang sehabis memaparkan materi beliau bertolak menuju Kabupaten Solok untuk meninjau dan juga nantinya akan memaparkan materi yang sama berkenaan dengan diklat Penyuluh Non PNS pada kantor Kemenag Kabupaten Solok pada hari Selasa 30 Juli 2019. (Raff).


Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi/Ist
 


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Bupati Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi, harus menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. Namun saat ia memberikan presentasi dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di JCC, Irdinansyah menolak untuk berbicara sambil duduk. Ia mencoba memaparkan program Tanah Datar dengan berdiri. "Pemimpin disabilitas bisa berprestasi," kata Irdinansyah saat menutup presentasinya pada 22 Juli 2019.

Irdinansyah memang beberapa tahun terakhir terpaksa mengenakan alat bantu untuk berjalan. Ada masalah di kakinya. "Dulu waktu muda, saya maniak olahraga. Saya ikut volleyball, badminton, sepak bola, tiada hari tanpa olahraga," katanya.

Sayang kesukaannya pada olahraga tidak dibarengi dengan asupan kalsium yang cukup. Akibatnya, ia mengalami masalah di bagian persendian kaki. "Nyeri sekali, tulang rawan saya hancur karena tulang dan tulang beradu," katanya.

Berbagai pengobatan dilakukan Irdinansyah. Dalam waktu dekat, Irdinansyah pun harus melakukan operasi di kakinya lagi. "Tapi masalah ini tidak menganggu saya memimpin Kabupaten Tanah Datar," katanya.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.

Memang mobilitas Irdinansnyah berkurang, salah satunya, ia tidak bisa ke sawah. Namun ia tetap sibuk menjalankan berbagai programnya. Misalnya, Irdinansyah memiliki program Jaring Asmara Kenari alias Menjaring Aspirasi Masyarakat Sampai ke Nagari.

Dalam program ini, Irdinansyah menginap di rumah warga di salah satu desa Kabupaten Tanah Datar.

Ia biasanya datang ke desa itu sore hari, salat Maghrib, mengaji, hingga salat Isya bersama lalu melihat berbagai aktivitas masyarakatnya di malam hari. "Biasanya ada pertemuan ibu-ibu, ada latihan silat, ada pula latihan pidato adat menggunakan Bahasa Minang," katanya.

Malamnya, mereka akan istirahat dan bangun untuk salat Subuh berjamaah. Lalu ramai-ramai keliling desa. Irdinansyah berusaha melihat kondisi kehidupan masyarakatnya. Dari pantauannya itu, ternyata ada warga yang memiliki rumah yang rusak, atau irigasi tidak jalan, jalanan desa yang rusak hingga mengalami masalah administrasi kependudukan.

Salah satu pengalaman yang diingat Irdinansyah adalah ketika pagi-pagi ia harus mengitari desa dengan motor menuju sebuah rumah yang hanya ditinggali seorang nenek. Tiba-tiba ada jalan yang perlu dilewatinya, namun motor tidak bisa melaju. "Terpaksa jalan kaki dan itu sangat memakan energi juga. Sesampainya di rumah ibu itu, saya dipaksa makan. Saya memang dari pagi pagi belum makan, lapar juga di sana," katanya mengingat pengalamannya itu.

Kondisi fisik memang tidak membatasinya berprestasi. Pada Mei 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar meraih peringkat pertama dari 415 kabupaten se-Indonesia pada Penghargaan Pembangunan Daerah Nasional kategori perencanaan dan pencapaian tingkat kabupaten. Irdinansyah mengatakan salah satu prestasi daerahnya adalah fokus pada peningkatan sumber daya manusia. (Dkn)


Dandim 0312/ Padang Letkol Czi Rielman Yudha

 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Kodim 0312/ Padang bersama dengan Pemerintah Kota Padang akan menggelar simulasi gempa dan tsunami yang diikuti pelajar SMP kartika I-VI dan murid SD Kartika I-XII pada 1 Agustus 2019.

"Simulasi dikonsentrasikan dari Lapangan Imam Bonjol dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 RI dan HUT ke-350 Kota Padang," kata Dandim 0312/ Padang Letkol Czi Rielman Yudha di Padang, Rabu.

Menurut dia kita tidak tahu kapan bencana itu datang, karenanya kita harus tetap bersiap-siap menghadapi, apalagi kita berada di daerah rawan bencana.

Dalam kegiatan simulasi gempa dan tsunami ini juga bekerja sama dengan angkot Kota Padang dan ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan bahwa angkot Kota Padang sebagai mitra kebencanaan," kata dia.

Skenarionya jika terjadi gempa , maka angkot langsung mengevakuasi masyarakat segera, tidak menunggu untuk meminimalkan korban.

Angkot sebagai pelopor mitra evakuasi bencana alam dengan slogan "Angkot Manunggal Daerah Bencana", kata Dandim.

Simulasi bencana melibatkan pelajar terdiri atas 100 orang murid SD, 250 murid SMP , 12 orang guru SD dan 15 guru SMP.

Setiap angkot didampingi satu orang guru, babinsa serta babinkamtibmas berjumlah 30 orang.

Simulasi dimulai pukul 10.00 WIB mengambil rute Lapangan Imam Bonjol, lanjut ke Jalan Bagindo Azischan - Jl Proklamasi -RST belok kanan - Jl Parak Pisang - Jl Air Camar - Jl Aur Duri - Jl Simpang Gurun Laweh.

Kemudian jembatan Gurun Laweh -Simpang Tugu Lubeg - kampus UPI. (Donny).

Kapolsek Cengkaren takziah ke rumah duka Alm. H. Marwan bin K.H. Asirun



JAKARTA BARAT, SANCA NEWS.COM - Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat Kompol H Khoiri SH MH didampingi Kapolsubsektor Rawa Buaya Ipda H Munadi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Duri Kosambi Bripka Achmad Haris melaksanakan Takziah ke rumah duka tokoh agama Almarhum H Marwan bin KH Asirun adik kandung  dari KH Mahfud Asirun, pimpinan Pondok Pesantren Al Itqon yang meninggal dunia karena sakit pada usia 62 Tahun, bertempat di Jalan H.Selong RT 05/03 Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat, Selasa (30/07).

Kapolsek Cengkareng Kompol H Khoiri SH MH menyampaikan, kami atas nama Polri, Polres juga atas nama Polsek sewilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya sesepuh agama H Marwan bin KH Asirun

"Mudah-mudahan beliau wafatnya khusnul khotimah dan diterima oleh Allah SWT atas segala amal ibadahnya, kepada keluarga almarhum dimohon mengikhlaskan atas wafatnya beliau,"pungkasnya.

Kegiatan Takziyah ini merupakan wujud empati maupun belasungkawa anggota Polsek Cengkareng dan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Dalam kesempatan tersebut, Kompol H Khoiri mendoakan almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal ibadahnya semasa hidup didunia dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan.

Kehadiran Kapolsek Cengkareng beserta anggota untuk melaksanakan takziah adalah meringankan beban orang yang sudah meninggal, mendoakan orang yang sudah meninggal, mempererat tali persaudaraan dengan orang yang sudah ditinggal pergi oleh orang tercinta, selain itu kegiatan seperti ini dapat menjalin silaturahmi, dan menumbuhkan rasa kekeluargaan sehingga dapat menciptakan hubungan yang baik antara Polisi dengan masyarakat.

"Kegiatan tersebut bentuk kepedulian kita terhadap warga masyarakat dan tokoh agama atas meninggalnya almarhum dan mengucapkan turut berduka cita, sesuai perintah Bapak Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH," tandasnya. (Donny)

Pelaku saat diamankan Satresnarkoba Polres Tanah Datar, Senin (29/7)


TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Menyamar sebagai pembeli, akhirnya Satuan Reserse Narkoba Polres Tanah Datar, menciduk seorang laki-laki pengedar narkoba jenis sabu di pekarangan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) I di Jorong Mandahiliang, Nagari Pagaruyuang, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupateb Tanah Datar, Sumbar.

Kasat Resnarkoba Polres Tanah Datar, Iptu Yaddi Purnama menyebutkan, identitas pelaku yang diamankan pada Senin (29/7) sekira pukul 15.30 WIB tersebut yaitu, bernama Rizki panggilan Kajuik (26).

"Kajuik ini sehari - sehari pekerjaan wiraswasta, warga Jorong Mandahiliang, Nagari Pagaruyung  Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar," sebut Iptu Yaddi, pada Selasa (30/7).

Iptu Yaddi mengatakan, penangkapan pelaku ini, dalam Operasi Antik Singgalang 2019. Barang bukti yang diamankan dua paket sabu yang dibungkus plastik bening, satu unit Handphone, satu buah kotak korek api, satu lembar tissue warna putih, satu set alat hisap narkotika jenis sabu / bong dan uang sejumlah Rp250.000 hasil penjualan Shabu.

"Penangkap pelaku ini berawal dari informasi masyarakat, bahwa Kajuik ini sering melakukan pengedaran narkoba di lokasi tersebut. Setelah itu kami mencari nomor hp pelaku untuk berpura - pura melakukan pemesanan narkoba jenis sabu," ucapnya.

Lanjut Yaddi, setelah dipesan, pertemuan untuk bertransaksi disepakati, yaitu di lokasi penangkapan dilakukan tersebut. Setelah bertemu pihak kepolisian langsung melakukan penangkapan. Pelaku sempat membuang barang bukti, tapi petugas cepat mengamankan dan melakukan penggeledahan terhadap pelaku, dan mengamankan barang bukti tersebut.

"Kajuik ini merupakan pengedar narkoba yang sudah lama jadi target kami. Sekarang pelaku dan barang bukti sudah di Mapolres Tanah Datar, guna proses penyidikan selanjutnya," sebut Yaddi.

Yaddi mengungkapkan, kepada pelaku disangkakan dengan pasal 114(1) Sub. Pasal 112(1) UU. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Untuk ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun. (Donny).

Enam Petak Toko Hangus Terbakar di Padang, Selasa (30/7/2019)

PADANG, SANCA NEWS.COM - Sekitar enam petak toko habis terbakar di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, pada Selasa (30/7) sekitar pukul 15.20 WIB.

Kabid Ops Damkar Kota Padang, Basril menyebutkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya kebakaran tersebut, sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu dari kejauhan asap sudah melembung tinggi.

"Saat kami tiba dilokasi api sudah berkobar sangat besar. Trip pemadaman api pertama kami kerahkan (armada) di pos Padang Selatan," ucap Basril.

Lanjut Basril, setelah tidak tercover armada lain juga dikirim sebanyak enam unit ke sana. Angin cukup kencang dan material yang terbakar juga banyak terbuat dari kayu, sehingga api dengan cepat melalap bangunan tersebut.

"Bangunan yang terbakar ini, yaitu diantaranya usaha perabot dan sate," ujar Basril.

Basril mengatakan, dalam pemadaman ini, mobil damkar yang dikirimkan mobil yang besar miliknya. "Bangunannya mudah terbakar, makanya kami mengirimkan mobil besar yang kami punya.

"Insyaallah korban jiwa tidak ada. Dalam proses pemadaman ini juga melibatan banyak unsur, seperti TNI-Polri dan masyarakat semua juga ikut membantu dalam proses pemadaman," ungkap Basril.

Basril mengimbau, sebagaimana informasi dari BMKG, bahwa sampai bulan Agustus ini, kemarau panjang akan terjadi. Untuk itu masyarakat harus selalu berhati-hati jauhkan benda yang mudah terbakar.

Saat kebakaran tersebut sempat menimbulkan kemacetan, karena lokasi kebakaran tepat di tepi jalan. Penutupan jalanpun untuk beberapa waktu sempat dilakukan.

Disebutkan Basril, untuk kerugian belum bisa dipastikan. Kemudian untuk penyebab kebakaran pihak belum bisa memastikan, tapi untuk informasi awal, api berawal dari tempat sate saat proses memasak.

"Untuk penyebab kebakaran kami belum bisa memastikan. Kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan," sebutnya. (Dkn).

Bek Persebaya Surabaya, Otavio Dutra, tampak kecewa usai ditahan imbang Arema FC pada laga final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4). Kedua tim bermain imbang 2-2.


SURABAYA, SANCA NEWS.COM - Persebaya Surabaya masih dalam kondisi terpuruk setelah gagal menang dalam lima laga terakhir di Shopee Liga 1 2019. Terbaru, mereka bermain imbang 0-0 kontra Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang, Minggu (28/7).

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menilai laga itu menjadi pertandingan terburuk timnya selama musim ini. Sebab, Ruben Sanadi dkk. berpeluang besar memenangkannya, alih-alih hanya mencuri satu poin.

"Pertandingan di Padang itu pertandingan terburuk Persebaya musim ini. Peluang menang ada tapi ternyata gagal. Tapi terlepas itu, pertandingan sudah selesai pemain harus fokus ke depan," kata Candra.

Hal serupa dilontarkan oleh pelatih Pesebaya, Djadjang Nurdjaman. Pria yang akrab disapa Djanur itu itu masih menyesalkan kegagalan timnya mencuri poin penuh dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2019 itu.

"Secara umum penampilan di Padang adalah penampilan paling jelek dari sebelas pertandingan Persebaya. Meskipun tidak kalah, seharusnya kami bisa menang," ucap Djanur.

Dalam laga tersebut, pemain Persebaya kerap kehilangan sentuhan dan kesulitan mengembangkan permainan. Saat memiliki peluang, mereka juga gagal memaksimalkannya menjadi gol.

"Itu akan jadi sorotan bagi pemain depan untuk berlatih penyelesaian akhir lagi. Saya pikir, saling terkait antara taktikal dengan kurang ketenangan. Beban juga ada karena laga sebelumnya. Artinya ada masalah mental," imbuh pelatih Persebaya itu.

Berita video highlight Shopee Liga 1 2019 antara Semen Padang melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 0-0, Minggu (28/7). (Dkn)

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
 


PADANG, SANCA NEWS.COM - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengaku sudah menyurati Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria. Irwan menegur Muzni dan meminta agar drg Romi Syofpa Ismael diterima sebagai PNS.

"drg Romi kita sudah menyurati dari provinsi untuk menegur. Kita sudah menegur Bupati Solok Selatan untuk mengembalikan posisi dia agar tetap diterima sesuai keputusan pertama," kata Irwan, di kantor Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (29/7).

Irwan mengaku saat ini masih menunggu respons Muzki. Irwan menilai drg Romi memiliki kualifikasi yang baik karena mendapat nilai tertinggi dalam tes CPNS-nya sehingga tidak sepatutnya meski memakai kursi roda tidak diterima.

"Ya pantas, orang nomor satu, nomor satu terbaik bahkan tertinggi nomor satu dan sebetulnya ada afirmasi kalau pun nggak nomor satu dengan kursi begitu mesti dimasukkin, ini nomor satu masa nggak masuk," kata Irwan.

 Dia menyebut kondisi fisik drg Romi masih baik karena tangannya masih dapat bekerja meski kakinya sakit. drg Romi sudah mendapatkan rekomendasi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bahwa dia layak berpraktek.

"Enggak, kakinya, tangannya masih kuat, badannya masih kuat. Sudah dicek, dari PDGI seluruh Indonesia pun menyatakan beliau ini layak berpraktek cuma yang jadi masalah kakinya aja, kakinya aja yang nggak bisa. Pokoknya kakinya, kalau badan, tangan masih," ungkapnya. 

Persoalan Romi ini bermula dari pencoretan namanya oleh Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) sehingga dia gagal menjadi PNS. Padahal Romi meraih ranking 1 saat tes. 

Romi bersama kuasa hukumnya dari LBH Padang kini sedang menyiapkan berkas gugatan ke PTUN. Mereka menggugat Pemda Kabupaten Solok Selatan, karena telah menganulir status kelulusan Dokter Romi sebagai CPNS. Selain perdata, Romi juga berencana menggugat secara pidana.

Romi juga telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise. Pengaduan dalam bentuk surat dilakukan untuk memperjuangkan haknya sebagai warga negara. (Dkn).

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.

TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Bupati Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi, memiliki cara sendiri mengurangi kenakalan remaja di daerahnya. "Kami gunakan Program Hafiz Quran. Setiap tahun sebanyak 8 ribu anak minimal hafal 1 juz," kata Irdinansyah kepada Tempo di acara Indonesia Development Forum 2019 di JCC, Jakarta pada 22 Juli 2019.

Irdinansyah mengatakan 8 ribu murid penghafal Quran itu terdiri dari murid tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Melihat semakin banyak anak yang bisa menghafal, Irdinansyah menilai anak-anak itu sangat cerdas. "Anak yang hafiz Quran ini cenderung berperilaku baik. Kalau menipu, atau bohong, mereka jadi takut dan terganggu bacaan dan hafalannya. Tujuan pendidikan kan agar anak cerdas dan menjadi baik kan," kata Irdinansyah.

Ia pun mengatakan program Hafiz Quran ini bisa mengurangi jumlah kenakalan remaja yang terjadi di daerahnya. "Ada saja kenakalan remaja yang terjadi seperti terpengaruh film cabul atau kenakalan lain, tapi karena ada gerakan itu, jadi berkurang jumlahnya," katanya.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.

Ketika para ibu dan bapak di daerahnya mengaji pada malam hari, anak - anak dalam program hafiz Quran ini menghafal dan mengaji dari mulai Ashar hingga Maghrib. Semakin banyak orang yang mengikuti program ini. "Awalnya kami hanya memiliki 6 Rumah Tahfiz (rumah mengaji), sekarang jumlahnya mencapai 166 Rumah Tahfiz yang dikelola masyarakat," katanya.

Karena peminatnya semakin banyak, pemerintah setempat pun ikut menambah semangat para penghafal Quran ini dengan menyediakan hadiah. Irdinansyah mengatakan beberapa anak dari SD- SMA yang dianggap sudah cukup banyak hafal Al Quran, diajak studi banding ke Malaysia. Pada 2018, 6 orang yang sudah hafal Quran terbanyak, diajak untuk umroh ke tanah suci. "Tambah semangatlah mereka, apalagi ditambah dorongan orang tua mereka. Tahun lalu bahkan ada yang ingin hadiah umrohnya dialihkan untuk orang tuanya. Mereka tidak memikirkan dirinya sendiri. Tandanya mereka orang baik," kata Irdinansyah yang akhirnya memberangkatkan si anak dan orang tuanya dengan bantuan donatur.

Untuk menambah semangat para penghafal Quran ini, Irdinansyah menargetkan akan mengirimkan 10 orang hafiz Quran terbaik daerahnya untuk umroh ke tanah suci tahun ini.

Irdinansyah menjadi salah satu pembicara dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019. Pada Mei 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar meraih peringkat pertama dari 415 kabupaten se-Indonesia pada Penghargaan Pembangunan Daerah Nasional kategori perencanaan dan pencapaian tingkat kabupaten. Irdinansyah mengatakan salah satu prestasi daerahnya adalah fokus pada peningkatan sumber daya manusia. Program Hafiz Quran pun menjadi salah satu program yang mendukung hal itu. Pada IDF 2019, Irdinansyah menceritakan berbagai prestasi daerahnya kepada forum. (Dkn).

Kewirausahaan di Kabupaten Tanah Datar
 

TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, selama 2019 menyiapkan 16 paket pelatihan kewirausahaan, dalam upaya menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Tanah Datar, Khairul Anwar, mengatakan, balai latihan kerja akan menyelenggarakan paket pelatihan tersebut dengan mendatangkan pelatih andal.

Paket pelatihan kewirausahaan yang akan diselenggarakan meliputi lima paket pelatihan menjahit, dua paket pelatihan montir sepeda motor, empat paket pelatihan teknik informasi komputer, dua paket pelatihan tata boga, dan paket pelatihan teknisi telepon genggam.

Paket-paket pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Kota Padang dan mitra swasta tersebut, akan menampung 256 pencari kerja. Saat ini, sudah ada 200 orang yang mengikuti pelatihan keterampilan di luar 16 paket pelatihan kewirausahaan tersebut.

Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan BLK Kota Padang Panjang. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 200 orang lebih yang dialtih di luar 16 paket yang sedang dikerjakan.

“Jika dicocokkan data orang yang mendaftar dan dilatih, sekitar 50 persen dari mereka sudah menggeluti pekerjaan sesuai pelatihan yang mereka ikuti,” kata Khairul, Senin (29/7).

Menurut data pemerintah daerah, jumlah pengangguran di Tanah Datar pada 2017 mencapai 9.418 orang, dan pada 2018 menurun menjadi 5.157 orang. Mayoritas penganggur berusia produktif, 20 hingga 40 tahun.

Angka pengangguran Tanah Datar menurut data pemerintah 3,8 persen, lebih rendah ketimbang angka pengangguran Provinsi Sumatera Barat yang sebesar lima persen, dan angka pengangguran tingkat nasional yang mencapai tujuh persen. (Dkn).

Presiden Jokowi berjalan bersama Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri


PADANG, SANCA NEWS.COM - Konferensi Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sumatera Barat kembali mendapuk Alex Indra Lukman sebagai ketua untuk periode lima tahun mendatang. Alex akan menjabat kembali bersama Sutan Riska Tuanku Kerajaan sebagai sekretaris dan Elfin Adji Nasution sebagai bendahara.

"Setelah bermusyawarah, Alex terpilih secara aklamasi memimpin partai selama lima tahun ke depan," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2019. Konferda digelar di Padang, Sumatera Barat pada Ahad petang, 28 Juli 2019.

Alex berjanji akan menyikapi penugasan itu dengan bekerja keras. Bendahara Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan partainya menghadapi banyak tantangan di Sumatera Barat. Yang paling menantang adalah ketika PDIP mempunyai beban kultur dan sejarah. Banyak tokoh-tokoh nasional pejuang kemerdekaan dari Sumatera Barat, tetapi secara politik mereka berseberangan dengan Soekarno. "Itu harus kita jembatani dan komunikasikan kepada masyarakat Sumatera Barat," kata Alex.

Tantangan kedua, kata dia, secara kultural masyarakat Sumatera Barat belum pernah ada perempuan yang menjadi kepala daerah, wakil kepala daerah, bahkan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Alex menyebut kultur itu menjadi tantangan bagi PDIP yang dipimpin oleh seorang perempuan, yakni Megawati Soekarnoputri. "Ini harus diurai. Kultur yang tak terima perempuan sebagai pemimpin, ini harus kami urai," kata anggota Komisi V DPR ini.

Tantangan lainnya, Alex menyebut PDIP harus bersiap menghadapi pemilihan kepala daerah serentak pada 2020. Akan ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan di 13 kabupaten/kota di Sumbar. Sedangkan pekerjaan panjangnya, kata Alex, ialah pemilihan umum 2024.

Pada pemilihan legislatif 2014 PDIP mendapatkan dua kursi DPR RI dari Sumatera Barat. Namun dua kursi itu hilang pada pileg 2019 dengan beban kerja yang berlipat karena bersamaan dengan pemilihan presiden.

Alex akan membangun strategi baru dalam memimpin Sumbar mendatang. Terpilihnya kembali Joko Widodo sebagai presiden dapat membantu merebut suara di Tanah Minang. (Dkn).


Cabai Merah


 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Terkait masih tingginya harga cabai merah, Dinas Perdagangan mengaku sampai saat ini masih menunggu arahan dari pusat. Hal tersebut, dikatakannya karena sudah menjadi isu nasional.

Kepala Dinas Perdagangan Endrizal, Sabtu (27/7) menuturkan bahwa karena isu nasional masih menunggu arahan pusat. Ia meminta supaya masyarakat bisa mengatur konsumsi cabai sementara waktu.

"Masalahnya ini sudah nasional, jadi pasokan dari manapun harga tetap tinggi. Yang bisa kami lakukan saat ini tetap menunggu arahan pusat. Sembari itu, kami juga mengimbau supaya masyarakat bisa mengurangi penggunaan cabai merah," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk program jangka menengah pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan petani. Supaya hasil tani jangan sampai lepas ke luar daerah. 

"Mulai saat ini hingga ke depan diharapkan hasil panen daerah kita tidak di jual ke depan. Selain itu, diminta juga kepada masyarakat supaya bisa menggunakan hasil panen lokal sendiri. Karena selama ini banyak masyarakat kita yang suka barang atau cabai asal Jawa," tutur Endrizal.

Hasil pantauan Haluan (group Harianhaluan.com), Sabtu (27/7) di Pasar Alai Padang, harga cabai masih tinggi yaitu dari Rp60.000-Rp70.000 per kg. Harga tersebut sudah berlangsung sekitar satu bulan ini.

Salah seorang pedagang sembako Al mengaku mulai mendapatkan pasokan cabai merah lokal dengan harga yang sedikit murah. Harga cabai lokal tersebut memang selalu mengiringi harga cabai daerah luar seperti cabai Jawa.

"Saat ini harga jual cabai lokal bisa Rp60.000 per kg, namun untuk cabai asal Jawa masih bertahan dengan harga Rp68.000 sampai Rp70.000 per kg (tergantung kualitas)," terang Al. (Dkn)

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati didampingi oleh kedua anaknya, Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan).


PADANG, SANCA NEWS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan membuka peluang berkoalisi dengan PDIP dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat pada 2020.

"Dalam politik itu bisa saja apalagi telah terjadi rekonsiliasi di pusat," kata dia selepas pembukaan Konferensi daerah PDIP Sumatera Barat di Padang, Ahad, 28 Juli 2019.

Ia mengatakan dalam menghadapi Pilgub Sumbar, partainya dapat berkoalisi dengan partai manapun termasuk PDIP.

Apalagi setelah adanya pertemuan antara Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuat tidak ada lagi kubu 01 atau kubu 02. "Kami ingin bersama-sama membangun bangsa untuk lebih baik ke depannya," katanya.

Terkait dengan rencana koalisi, Nasrul mengatakan akan meminta pandangan kepada DPP Partai. "Sekarang kan masih tahap negosiasi dan masih menunggu arahan dari DPP," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan koalisi kepala daerah memang bakal lebih cair ketimbang di tingkat nasional. "PDI Perjuangan membuka ruang kerja sama dengan partai lain tujuannya tentu untuk kemajuan masyarakat Sumatera Barat," kata dia. (Dkn).


Muhammad Mukti panggilan Mukti, (20), warga Jorong Pasar  Nagari Baringin, Lima Kaum. Kemudian Muhammad Reza Putra Pangilan Reza (19) warga Jorong 1 Sungayang Nagari Sungayang dan Nofrian Syahputra Panggilan Nop (21) warga Pincuaran Tujuh Nagari Baringin, Lima Kaum.




TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Polisi meringkus tiga juru parkir yang diduga terlibat penyalahgunaan sabu di Tanah Datar. Ketiga pelaku MM, (20), warga Jorong Pasar, Kenagarian Baringin, MR(19), warga Jorong Satu Sungayang, dan NS(21), warga Pincuran Tujuh.


Kasat Narkoba Polres Tanah Datar, Iptu Yaddi Purnama, Sabtu (27/7) membenarkan penangkapan tiga tukang parkir itu. Mereka diamankan di Jorong Pasar Nagari Baringin.


Saat diamankan dan interogasi pelaku, tersangka mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar berinisial BA.


Kemudian petugas melakukan pengembangan ke rumah yang bersangkutan, namun oknum ASN tersebut telah melarikan diri.


Barang bukti (bb) yang berhasil disita pelaku diantaranya, dua paket sabu, dua set alat hisap sabu (bong, red), dua buat korek api mencis, dan satu kotak rokok jenis Sampoerna warna putih.


“Berdasarkan keterangan pelaku, mereka mengaku mendapatkan barang dari oknum ASN. Saat ini, kami melakukan pengejaran terhadap BA,” pungkas Yaddi. (Dkn).




PADANG, SANCA NEWS.COM - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sumatera Utara berpartisipasi dalam Lomba Memasak Rendang atau Festival Marandang Tahun 2019 di Halaman Museum Adityawarman, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Jumat (27/7).

Lomba Memasak Rendang antar TP PKK se Indonesia ini rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat nasional ke 47 tahun 2019.

Namun pada acara itu, TP PKK Sumut menjadi perhatian karena secara spontan tampil dengan menghibur para peserta dan pengunjung lewat tarian. Beberapa anggota TP PKK Sumut ke tengah lapangan dan menari mengikuti lagu-lagu dari berbagai daerah yang sedang diputar.

Satu per satu, peserta dan pengunjung merapat mendekati rombongan TP PKK Sumut. Bahkan, beberapa ada yang ikut bergabung menari. Beberapa lagu Sumut pun didendangkan, dua di antaranya lagu berjudul Gadis Melayu dan Sitogol.

Pada saat bersamaan, pembaca acara, Rustam Rusdi, pun ikut menari bersama, dan mengajak seluruh undangan memberi tepuk tangan pada peserta TP PKK Sumatera Utara. "Ayo, beri tepuk tangan untuk Sumatera Utara," teriaknya.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah dan Ketua TP PKK Kota Padang Harneli Mahyeldi, juga mampir ke stan Sumut.

"Horas," ucap Mahyeldi. Saat itu, Mehyeldi mengaku, ia dan istri juga telah disematkan marga dari Sumatera Utara. Ia diberi marga Ginting, sedang istri diberi marga Sitepu.

Mahyeldi Ansyarullah menjelaskan, acara ini dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang. Tahun ini dirangkai dengan Peringatan HKG. Selain para TP PKK, lomba juga dilaksanakan antar SMP di Padang dan antar kelurahan di Padang.

"Ini salah satu cara kita untuk melestarikan rendang sebagai warisan kuliner tradisional Minangkabau. Jangankan antar provinsi, antar daerah di Padang saja, cita rasa rendang itu bisa berbeda-beda. Hari ini, kita tampilkan ragam dan variasi tersebut di sini," kata Mahyeldi saat membuka acara.

Dalam Festival Marandang, keluar sebagai juara yaitu Jawa Tengah disusul Bengkulu dan Sumatera Utara menempati posisi ketiga.

Hadir dalam acara ini, Ketua TP PKK Pusat, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua TP PKK Sumbar, Nevi Zuairina Irwan Prayitno, Wakil Ketua TP PKK Sumbar, Wartawati Nasrul Abit, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Arfian.

Juga Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, unsur forkopimda dan OPD Padang dan Sumbar, tokoh adat dan masyarakat Minangkabau, seluruh Ketua dan perwakilan TP PKK dari seluruh Indonesia. (Dkn).

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Gubernur Jambi Fachrori Umar bersama sejumlah pejabat dua daerah saat membahas TdS 2019.

TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, akan memanfaatkan momen Tour de Singkarak (TdS) 2019 untuk tingkatkan sektor pariwisata, apalagi para pebalap itu dua kali melintasi wilayahnya yaitu di etape pertama dan ketiga.

"Dua etape itu pada etape pertama yang start di Pantai Gandoriah Kota Pariaman finis di Istana Basa Pagaruyung, dan etape tiga start di Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota finis di Kota Padang Panjang," kata Kepala Bidang Pariwisata Tanah Datar Efrison di Batusangkar, Jumat (26/7).

Ia mengatakan, khusus untuk etape pertama adalah momen untuk mempromosikan dan menggenjot pariwisata di Tanah Datar. Karena peserta TdS akan finis di Istano Basa Pagaruyung.

Direncanakan pada momen tersebut juga diadakan makan bajamba bersama pebalap TdS dan juga ditampilkan beberpa kesenian tradisional.

"Tour de Singkarak adalah salah satu dari '100 calender of event Indonesia', bahkan sudah termasuk event bertaraf internasional, itu bagus untuk pariwisata di Tanah Datar," katanya.

Ia mengatakan selain untuk promosi dan meningkatkan kunjungan pariwisata, TdS diyakini juga memiliki dampak positif kepada daerah dan masyarakat. Misalnya perbaikan jalan dan meningkatnya jual beli bagi pedagang baik kecil maupun besar.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk ikut memeriahkan event tersebut, terutama bagi masyarakat yang daerahnya dilewati rute balap sepeda itu.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati ketika para pembalap melintasi daerahnya. Karena bisa membahayakan bagi pebalap dan diri sendiri.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan event TdS 2019 akan digelar sembilan etape yang akan dibuka di Kota Pariaman pada 2 November.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Provinsi Jambi masuk ke dalam dua etape dari sembilan etape yang direncanakan pada TdS 2019. Yakni Kerinci dan Sungai Penuh masuk dalam etape 7 dan etape 8.

Keikutsertaan dua daerah di Provinsi Jambi itu merupakan sejarah baru selama pelaksanaan TdS yang diadakan sejak 2009 yang hanya melibatkan kabupaten dan kota di Sumbar saja. (Dkn).

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas di Jakarta Pusat,

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah DKI Jakarta cerah berawan sepanjang Sabtu sejak pagi hingga malam hari.

Situs www.bmkg.go.id yang diunggah di Jakarta menginformasikan suhu udara berada di kisaran 25-33 derajat Celcius.

Suhu pada siang hari mencapai maksimal 33 derajat Celcius dengan kecepatan angin 19 kilometer per jam, sementara malam hari 27 derajat Celcius dengan kecepatan angin 9 kilometer per jam.

Untuk wilayah Jakarta Pusat diprakirakan cerah dengan suhu kisaran 25-33 derajat Celcius dan kelembaban antara 65-90 persen, sama dengan kondisi di Jakarta Utara.

Kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur juga diprediksi cerah berawan dengan temperatur udara mencapai 43-34 derajat Celcius dan tingkat kelembaban sekitar 55-90 persen.

Untuk kawasan Jakarta Barat diprediksi cerah dengan suhu udara 24-33 derajat Celcius dan tingkat kelembaban antara 55-85 persen.

Sedangkan di Kepulauan Seribu, prediksi cerah berawan ini diperkirakan mencapai temperatur di kisaran 26-31 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 70-85 persen. (Dkn).


Megawati Soekarnoputri

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Kasus 27 Juli adalah titik penting perjalanan politik Megawati. Peristiwa itu membentuk sosok Megawati yang kita kenal saat ini. Tapi, kenapa Mega memilih diam soal penuntasan kasus ini?

 Tepatnya Sabtu 23 tahun lalu, 27 Juli 1996, suasana Jakarta mencekam. Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) diambil alih paksa lewat pertumpahan darah.

Peristiwa yang dikenal sebagai Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) ini adalah salah satu peristiwa terkelam dalam sejarah demokrasi Indonesia. Menyisakan misteri sekaligus membentuk Megawati Soekarnoputri yang kita kenal sekarang.

Sebelum sampai ke kerusuhan, hampir satu dekade lamanya PDI mengalami konflik internal. Bergabungnya Megawati ke PDI pada 1987 meresahkan banyak pihak, terutama pemerintah Orde Baru.

Kala itu, keluarga Soekarno menjadi korban ambisi Soeharto. Upaya de-Soekarnoisasi dilakukan dengan membatasi pergerakan putra-putri Soekarno, terutama dalam politik.

Hanya ada tiga pilihan partai saat itu. Partai Golkar yang menjadi alat Orde Baru melanggengkan kuasa, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PDI. Sejak pemilu 1977, PDI selalu memperoleh nomor buncit dengan perolehan suara tak lebih dari 10 persen.

Upaya mendongkrak suara dilakukan dengan mendekati Mega. Kendati keluarga Soekarno sepakat tak ikut politik praktis, pada 1987 Mega akhirnya luluh bergabung ke PDI.

Ketua Umum PDI saat itu, Soerjadi, berhasil menjadikan Megawati dan adiknya Guruh Soekarnoputra sebagai vote getter bagi mereka yang merindukan sosok Soekarno.
Mega menjadi anggota DPR dan karier politiknya di PDI melejit.

Melejitnya suara PDI pada pemilu 1987 dan 1992 mengkhawatirkan penguasa Orde Baru. Begitu pula Soerjadi yang ketokohannya tersaingi Megawati waktu itu.

Meski dijegal, Megawati akhirnya berhasil menjabat Ketua Umum PDI berdasarkan hasil Kongres PDI di Surabaya pada 1993. Dengan dukungan mayoritas kader PDI, ia merebut pucuk kepemimpinan dari Soerjadi.

Pascaterpilih sebagai ketua umum, Megawati berkeliling Indonesia untuk konsolidasi dan menemui rakyat. Ketidaksukaan pemerintah Orde Baru akan popularitas Megawati justru membuat Megawati makin dicintai. Ia adalah simbol perlawanan terhadap tekanan Orde Baru.

Namanya bahkan sempat diusulkan sebagai calon presiden. Pemerintah Orde Baru yang mengendus ancaman ini segera merancang skenario untuk menggembosi kekuatan Megawati.

Pada 1996, Kongres PDI digelar di Medan. Soerjadi digunakan pemerintah untuk mendongkel Megawati.

Soerjadi mengklaim kemenangan. Menteri Dalam Negeri saat itu, Yogie S Memed, dan Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung hadir memberi restu.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) hasil kongres Medan, Soerjadi,  beserta pengurus lainnya diterima Panglima ABRI Feisal Tanjung yang disertai para Kepala Staf Angkatan dan Polri serta Kepala BIA, di Mabes ABRI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu pagi, 3 Juli 1996. Mereka yang datang antara lain Ismunandar, Butu R Hutapea dan Fatimah Ahmad.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) hasil kongres Medan, Soerjadi, beserta pengurus lainnya diterima Panglima ABRI Feisal Tanjung yang disertai para Kepala Staf Angkatan dan Polri serta Kepala BIA, di Mabes ABRI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu pagi, 3 Juli 1996. Mereka yang datang antara lain Ismunandar, Butu R Hutapea dan Fatimah Ahmad.
Megawati sendiri dan pendukungnya tak hadir dalam kongres. Di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia, unjuk rasa digelar memprotes PDI versi Soerjadi yang dibekingi pemerintah. Dukungan untuk Mega mengalir deras.

Mega dituduh makar

Selain aksi unjuk rasa, PDI kubu Megawati juga melakukan perlawanan dengan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bambang Widjojanto yang kini jadi pembela Prabowo dulu membela Megawati di pengadilan.

Mega juga menggerakkan mimbar bebas bak dukungan bagi Corazon Aquino ketika rezim Ferdinand Marcos berkuasa di Filipina. Di DPP PDI di Jalan Diponegoro, mimbar bebas digelar setiap hari.
Sejarawan Peter Kasenda dalam bukunya Peristiwa 27 Juli 1996: Titik Balik Perlawanan Rakyat (2018) mencatat mimbar tersebut tak disukai ABRI dan polisi. Pangab Jenderal Feisal Tanjung bahkan menuduh mimbar tersebut sebagai makar.

"Itu bukan bangsa Indonesia lagi. Saya kira itu PKI," kata Feisal.

Tuduhan itu segera dibalas Megawati. Ia mengatakan, mimbar digelar untuk menyalurkan suara rakyat yang terinjak-injak. Ia mengaku kegiatannya tak ditutup-tutupi dan tak ada agenda makar.
"Kalau saya mau membuat makar tentu sudah saya lakukan. Kami hanya ingin menjaga harga diri warga yang porak-poranda dengan adanya Kongres Medan," kata Megawati di depan puluhan wartawan asing dan nasional di akhir Juli 1996.

Tak mengakui Kongres Medan yang memenangkan Soerjadi, PDI kubu Megawati pun menjaga DPP siang malam. Pasalnya, isu perebutan DPP sudah merebak. Yang mereka lakukan hanya menjaga dan mencoba mempertahankan.

Para simpatisan bahkan sudah menandatangani surat tidak akan menuntut Megawati jika nanti mereka harus kehilangan nyawa.

Kerusuhan

Yang ditakutkan tapi dinanti tiba juga. Mirip operasi intelijen, kantor DPP PDI yang dijaga pendukung Megawati itu akhirnya digeruduk pendukung PDI kubu Soerjadi di saat fajar 27 Juli 1996.
Harian Kompas lewat tulisannya Kronologi Kerusuhan 27 Juli mencatat, massa PDI pendukung Soerjadi mulai berdatangan dengan menggunakan delapan kendaraan truk mini bercat kuning.

Terjadi dialog antara delegasi massa PDI pendukung Soerjadi dan massa PDI pendukung Megawati sekitar 15 menit. Massa kubu Megawati meminta agar kantor dinyatakan sebagai status quo. Kesepakatan tidak tercapai.

Pukul 06.35 terjadi bentrokan di antara kedua kubu. Massa PDI pendukung Soerjadi yang mengenakan kaus warna merah bertuliskan "DPP PDI Pendukung Kongres Medan" serta mengenakan ikat kepala melempari kantor DPP PDI dengan batu dan paving-block.

Massa PDI pendukung Megawati juga membalas dengan benda seadanya yang terdapat di sekitar halaman kantor. Massa PDI pendukung Megawati akhirnya berlindung di dalam gedung sebelum kemudian diduduki massa PDI pendukung Soerjadi.

Sekitar dua jam kemudian, aparat keamanan mengambil alih dan menguasai kantor DPP PDI. Gedung itu dinyatakan sebagai area tertutup. Ruas Jalan Diponegoro tidak dapat dilewati. Pers asing dan nasional tak diperkenankan mendekat.

Pagi itu, puluhan pendukung Mega sudah babak belur terluka akibat saling lempar batu. Sebagian mereka diamankan.

Aksi kerusuhan 27 Juli meluas hingga Jl Matraman, Jakarta Pusat. Sementara massa sudah menutup akses menuju Jatinegara dan Kampung Melayu. Sebuah motor masih teronggok dan terbakar di antara batu-batu yang berserakan. Aparat keamanan berjaga-jaga.
Aksi kerusuhan 27 Juli meluas hingga Jl Matraman, Jakarta Pusat. Sementara massa sudah menutup akses menuju Jatinegara dan Kampung Melayu. Sebuah motor masih teronggok dan terbakar di antara batu-batu yang berserakan. Aparat keamanan berjaga-jaga.
Memasuki siang hari, pukul 11.00, massa memadati ruas Jalan Diponegoro dan sekitarnya. Jumlahnya menjadi ribuan. Tak cuma pendukung Mega, sejumlah aktivis LSM dan mahasiswa menggelar aksi mimbar bebas di bawah jembatan layang kereta api, dekat Stasiun Cikini.
Mimbar bebas ini kemudian beralih ke Jalan Diponegoro. Aksi mimbar bebas ini kemudian dengan cepat berubah menjadi bentrokan terbuka antara massa dan aparat keamanan.

Bentrokan terbuka antara massa dan aparat semakin meningkat sehingga aparat terpaksa menambah kekuatan. Setelah itu massa terdesak mundur ke arah RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dan Jalan Salemba.

Massa kemudian membakar tiga bus kota, termasuk satu bus tingkat. Massa juga membakar beberapa gedung di Jalan Salemba.

Lima panser, tiga kendaraan militer khusus pemadam kebakaran, 17 truk, dan sejumlah kendaraan militer lain dikerahkan dari Jalan Diponegoro menuju Jalan Salemba. Kerusuhan baru dapat diredam pada malam hari.

Pasca-kejadian itu, informasi tentang jumlah korban tewas dan luka simpang siur. Pangdam Jaya Mayjen Sutiyoso menyebut "hanya" dua orang yang tewas dan 26 luka-luka.

Ini pun disebut bukan dari kubu Mega, melainkan dari kubu Soerjadi yang mengalami serangan jantung. Satu lagi adalah satpam yang loncat dari lantai tujuh karena gedungnya hendak dibakar massa.

Kerusuhan PDI 27 Juli 1996 di Jakarta.
Kerusuhan PDI 27 Juli 1996 di Jakarta.


Sementara Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang kala itu dipimpin Bambang Widjojanto menyatakan 47 orang dirawat di RSCM, 10 orang dirawat di RS Cikini, dan 1 orang di RS Fatmawati.

Minggu tanggal 28 Juli 1996 sekitar pukul 09.00, tiga mobil jenazah keluar dari RS Cikini dengan pengawalan tentara.

Kamar mayat RS Cikini dijaga ketat oleh tentara yang melarang siapa pun mendekat. Di hari yang sama, sejumlah wartawan yang sempat masuk ke kamar mayat RSCM menjumpai puluhan mayat yang penuh luka penganiayaan.

Sementara Komnas HAM menyimpulkan 5 orang tewas, 149 orang luka-luka, 23 hilang, dan 136 ditahan akibat peristiwa itu. Penyelidikan digelar dengan kewenangan terbatas Komnas HAM, tetapi tak pernah ada tindak lanjut.

Pihak ABRI saat itu menuding kerusuhan dimotori kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Partai Rakyat Demokratik (PRD) turut dituding jadi dalang kerusuhan.

Aktivis PRD Budiman Sudjatmiko yang kini jadi anggota DPR dari PDI-P dijebloskan ke penjara dengan hukuman 13 tahun penjara.

Misteri diamnya Mega

Pasca-insiden itu, Mega menyerukan pendukungnya untuk tenang sembari menunggu hasil gugatannya terhadap pemerintah dan Soerjadi di pengadilan. Mega akhirnya kalah dalam gugatan itu.

Kekalahan Mega justru menguatkan posisinya dalam kontestasi politik. PDI Perjuangan yang dibentuknya menang pemilu dan ia menjadi wakil presiden bagi Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Di era pemerintahan Gus Dur, penyelidikan Kudatuli kembali dibuka.

Saat itu, tekanan publik terutama dari keluarga korban sangat kuat. Ini ditambah sikap politik baru polisi terhadap militer pasca-pemisahan TNI-Polri. Penyelidikan Peristiwa 27 Juli yang mengarah ke sejumlah petinggi militer secara tak langsung akan memperlancar proses pemisahan.

Gus Dur memperhatikan betul penyelesaian 27 Juli. Begitu pula isyarat kuat dari Megawati kala itu. Namun, penyelidikan tidak berjalan lancar. Para penyidik diteror untuk tidak melanjutkan. Teror diduga datang dari Angkatan Darat.

Masalah teknis pembuktian yang rumit membuat penyelidikan 27 Juli 1996 sangat lambat. Soerjadi dan sejumlah orang lainnya sempat dijadikan tersangka dan ditahan, tetapi kasusnya menggantung tak kunjung dilempar ke kejaksaan.

Pun setelah menjadi presiden pada 2001, Megawati tetap diam. Disinyalir ada pertentangan kepentingan yang dihadapi Mega menyangkut insiden 27 Juli 1996.

Menurut Peter Kasenda (Peristiwa 27 Juli 1996: Titik Balik Perlawanan Rakyat, 2018) Megawati dihadapkan pada kebutuhan untuk memelihara demokrasi dan stabilitas pemerintahan yang sedang dibangunnya.

Dukungan PDI-P di DPR tidak mayoritas dan kekuasaannya belum sepenuhnya terkonsolidasi. Megawati membutuhkan dukungan dari militer.

Di sisi lain, ia dituntut korban dan keluarga korban peristiwa Kudatuli untuk mengusut peristiwa yang terjadi.

Keluarga korban tragedi 27 Juli bersama massa dari Forum Komunikasi Kerukunan 124, Rabu (27/7/2011), mendatangi bekas kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta, untuk memperingati 15 tahun peristiwa tersebut. Mereka mendesak Presiden menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia, termasuk tragedi 27 Juli 1996.
Keluarga korban tragedi 27 Juli bersama massa dari Forum Komunikasi Kerukunan 124, Rabu (27/7/2011), mendatangi bekas kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta, untuk memperingati 15 tahun peristiwa tersebut. Mereka mendesak Presiden menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia, termasuk tragedi 27 Juli 1996.  


Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang menjadi pengacara korban beberapa kali menanyakan komitmen Megawati dalam mengungkap kasus 27 Juli 2996.

Dalam pertemuan dengan TPDI, Megawati menyadari dirinya mempunyai tanggung jawab moral terhadap korban. Namun, ia masih membutuhkan waktu untuk mengetahui tingkat resistensi militer.
Ia juga mengatakan kepada TPDI bahwa penyelesaian Kudatuli tidak perlu melibatkan semua tentara. Cukup satu orang yang diadili, yakni Pangab Jenderal (Purn) Feisal Tanjung.

Namun, pihak TNI keberatan atas permintaan Mega. Pasalnya jika Feisal yang diminta pertanggungjawaban, itu sama saja dengan menggugat kebijakan TNI secara kesluruhan.

Resistensi ini akhirnya membuat Mega diam dan memilih "menjaga" hubungan baik dengan militer.
Sutiyoso, Pangdam Jaya kala itu yang sempat jadi tersangka, belakangan malah moncer kariernya sebagai Gubernur DKI dua periode.

Pengadilan Koneksitas yang digelar di era Mega hanya mampu membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan massa dan melempar batu ke Kantor PDI. Ia dihukum dua bulan sepuluh hari.

Sementara dua perwira militer yang disidang, Kol CZI Budi Purnama (mantan Komandan Detasemen Intel Kodam Jaya) dan Letnan Satu (Inf) Suharto (mantan Komandan Kompi C Detasemen Intel Kodam Jaya) divonis bebas.

Pun hingga kini, saat Megawati berhasil menjadi ketua umum parpol terlama dalam sejarah dan mencetak Jokowi menjadi presiden dua kali, ia tetap membisu soal peristiwa 27 Juli.
Dalang peristiwa itu tak terungkap dan belum diadili hingga kini. (Dkn).





Dikutip dari berbagai sumber, Kompas

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.