Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara Prasetyo
Hadi membantah rumor yang menyebutkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR
RI) Ahmad Muzani akan diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri menggantikan Tito
Karnavian.
"Jangan bikin isu. Gimana, kan, enggak masuk itu, secara
logika umum kan ya, agak kurang ketemu juga kan," kata Prasetyo Hadi di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin.
Hal itu disampaikan Mensesneg merespons alasan dibalik
pergantian posisi Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, dari yang sebelumnya
dijabat Ahmad Muzani untuk diberikan kepada Sugiono yang merupakan Menteri Luar
Negeri RI.
Dia pun mengaku heran dengan munculnya isu Muzani akan
diangkat sebagai Mendagri RI sebab menurutnya isu yang berkembang tersebut
kurang masuk logika.
"Dia sekarang kan Ketua MPR, masa kemudian menjadi
menteri? Kan agak kurang masuk itu," tuturnya.
Mensesneg juga menepis argumentasi yang menyebut pergantian
Sekjen DPP Partai Gerindra dari Ahmad Muzani kepada Sugiono dalam rangka
menjaga marwah kesetaraan posisi Muzani yang duduk sebagai Ketua MPR RI dengan
Presiden, sebab posisi sekjen dalam struktur partai berada di bawah Ketua Umum
DPP Partai Gerindra yang dijabat Presiden Prabowo Subianto.
Prasetyo menegaskan bahwa pergantian Sekjen Partai Gerindra
dari Muzani ke Sugiono didasari perlunya regenerasi struktur Partai Gerindra
periode 2025–2030.
"Enggaklah, itu kan asumsinya orang itu. Kalau dalam hal
pengambilan keputusan tidak seperti itu. Jadi, kami merasa, terutama bahwa
Ketua Dewan Pembina, Ketua Umum (Prabowo Subianto), sudah waktunya ada
regenerasi," katanya.
Prasetyo juga mengapresiasi kontribusi Ahmad Muzani yang
telah menjabat Sekjen DPP Partai Gerindra sejak partai berdiri 17 tahun lalu
hingga mendampingi Prabowo Subianto yang kini menjadi Presiden RI.
"Penghormatan yang sebesar-besarnya, penghargaan kepada
Bapak Ahmad Muzani yang telah menjadi Sekjen Partai Gerindra selama 17 tahun,
sejak partai berdiri sampai hari ini, dengan segala dinamika, naik turun. Di
ujung prestasi terbesar sebagai sekjen untuk mengantar Bapak Prabowo Subianto
terpilih menjadi presiden," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra
Prabowo Subianto menetapkan struktur kepengurusan DPP periode 2025–2030 yang
ditandatangani di kediaman Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor,
Jawa Barat, Jumat (1/8)
Dalam struktur kepengurusan baru itu, Prabowo ditetapkan
menjadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina, Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua
Harian, Sugiono sebagai Sekretaris Jenderal, dan Satrio Dimas Adityo sebagai
Bendahara Umum.
Adapun Sugiono menggantikan jabatan yang sebelumnya diemban
Ahmad Muzani, sedangkan Muzani kini ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Pembina
sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra. (era)