Anies Baswedan saat memberi ceramah agama di Masjid Kampus
Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Senin (3/3/2025) malam.
JAKARTA — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan mengoreksi penggunaan istilah "Sumber Daya Manusia (SDM)"
yang terkesan menyiratkan pendidikan penyiapan kerja.
“Karena itulah jangan tempatkan pendidikan sebagai persiapan
kerja. Oke, saya dari tadi nggak pernah bilang. SDM. Perhatikan, saya tidak
sekalipun menggunakan kata SDM,” kata Anies dikutip dari YouTube Makna Talks,
Selasa (5/8/2025).
Ia sendiri mengaku lebih suka menggunakan istilah pendidikan
dan peningkatan kualitas manusia. Dengan begitu, manusia tidak ditemparkan
sebagai sumber daya.
“Manusia jangan dijadikan sumber daya. Ketika manusia
dijadikan sumber daya, maka seluruh program kita adalah untuk mensuplai pasar,”
terangnya.
Ia memberi contoh, ketika seseorang dididik untuk hebat.
Tujuannya bukan menjadikan orang tersebut produksi. Ia lalu menjelaskan faktor
produksi.
“Gini yah. Faktor produksi ada modal, ada tanah, ada
teknologi. Itu faktor produksi. Terus kita menyebut manusia di situ sebagai
sumber daya manusia,” jelasnya.
“Karena itulah pendidikan itu adalah. Apasih pendidikan itu
fungsinya, mengembangkan potensi,” tambah Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengibaratkan
kampus seperti persemian. Tempat bibit ditumbuhkan.
“Makanya kampus itu persemaian, bibitnya ditumbuhkan,
potensinya dikembangkan. Ia akan menjadi sesuatu nanti,” terangnya.
Ia berkesimpulan, pendidikan jika semata untuk cari kerja.
Maka hanya menghasilkan sarjana penjual ilmu.
“Apa yang terjadi? Nanti kita akan menghasilkan
sarjana-sarjana yang akan menjual ilmunya kepada mereka yang akan membayar
dengan harga termahal. Tanpa memikirkan apa yang menjadi misi yang dia dia
bawa,” pungkasnya. (fajar)