Jokowi-Ijazah
JAKARTA — Persoalan ijazah mantan Presiden
Joko Widodo atau yang dikenal Jokowi, bukan lagi dianggap persoalan hukum,
melainkan telah menjadi skandal yang melibatkan banyak pihak
Hal itu disampaikan Koordinator Kelompok Aktivis 98 (Siaga),
Hasanuddin, menanggapi polemik ijazah palsu Jokowi yang kian memanas.
Awalnya, Hasanuddin menyoroti pernyataan mantan Rektor
Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sofian Effendi, yang menyebut Jokowi tidak
lulus ujian sarjana, meski pernyataan tersebut telah dicabut dan permintaan
maaf telah disampaikan.
"Dari peristiwa ini, muncul spekulasi dugaan adanya
tekanan dari pihak tertentu. Terhadap peristiwa ini kami berpendapat bahwa
persoalan kejelasan ijazah Joko Widodo bukanlah semata aspek hukum atau kasus
kriminal, melainkan sudah menjadi skandal yang melibatkan banyak pihak,"
kata Hasanuddin kepada RMOL, Minggu, 27 Juli 2025.
Pihak-pihak yang diduga terlibat dalam skandal dimaksud
adalah institusi negara, pendidikan, penyelenggara pemilu, dan tokoh nasional.
"Yang menyangkut reputasi, integritas, etika dan
kepercayaan publik, dengan melibatkan juga dugaan adanya motif politik dan
sensasi media yang sangat kuat. Skandal ini menurut kami, bisa saja dilakukan
Joko Widodo atau sebaliknya pihak lain yang mempersoalkan," terang
Hasanuddin.
Hasanuddin menilai, persoalan ijazah Jokowi disebut skandal
dikarenakan dinamika dan faktanya yang berubah-ubah, namun kegaduhannya
konsisten dengan melibatkan persepsi publik dan banyak tokoh penting.
"Ini lebih banyak menimbulkan kontroversi daripada hasil
hukum yang jelas dan berpotensi mendelegitimasi institusi penegak hukum dan
pendidikan," pungkas Hasanuddin. (**)