Habib Rizieq Shihab menyampaikan sambutan saat mengikuti
reuni 212 di Silang Monas, Jakarta, Senin (2/12/2024). (Dery Ridwansah/
JawaPos.com)
JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH Muhammad Cholil Nafis, menyoroti insiden
yang terjadi saat pengajian Akbar Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan,
Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23 Juli 2025).
"Meminta diselesaikan dengan penegakan hukum dan
damai," ujar Cholil di X @cholilnafis (25/7/2025).
Dikatakan penulis buku Fikih keluarga ini, dugaan pidananya
mesti diberikan proses hukum. Adapun kegiatan pengajiannya harus diberikan
perlindungan.
"Ditindak pelanggar hukumnya dan lindungi semua kegiatan
dakwah. Pemerintah dan aparat sebagai penengah dari perpecahan
masyarakat," imbuhnya.
Agar tercipta lingkungan yang tenteram, Cholil mengajak semua
pihak untuk menjaga diri dan saling menghormati satu sama lain.
"Mari masing-masing kita menahan diri dan jaga
perdamaian dan persatuan," tandasnya.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah (Jateng) mengimbau seluruh
pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas
sumber dan kebenarannya, pascabentrakan ormas di Pemalang Rabu malam
(23/7/2025) lalu.
Imbauan itu mengingat pihak kepolisian Jawa Barat saat ini
masih melakukan penyilidikan atas insiden tersebut. Kendati begitu, pihak
kepolisian memastikan situasi sudah terkendali.
"Situasi di lapangan sudah dapat dikendalikan. Kami
minta masyarakat tidak menyebarkan kabar simpang siur yang bisa memperkeruh
keadaan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto dilansir jpnn,
Jumat (25/7/2025).
Polda Jateng sendiri diketahui hingga saat ini masih
menelusuri pemicu bentrokan antara dua ormas saat pengajian bulan Muharam di
Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Dua ormas yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Front
Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah
(PWI-LS).
Pengajian itu diketahui menghadirkan tokoh FPI Muhammad
Rizieq Shihab. "Masih proses pendataan dan penyelidikan. Kami bekerja sama
dengan Polres Pemalang untuk menelusuri secara detail peristiwa yang
terjadi," ucap Artanto. (fajar)