Eks relawan Ganjar Pranowo, Palti Hutabarat -- X
JAKARTA — Mantan relawan Ganjar Pranowo,
Palti Hutabarat meyakini Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengetahui seluk
beluk kasus judi online (Judol).
Apalagi akhir-akhir ini tengah ramai diperbincangkan terkait
keterangan dua terdakwa yang merupakan mantan pegawai Kementerian Komunikasi
dan Informatika yang sebelumnya dipimpin Budi Arie.
"Budi Arie Tahu dan Juga Berikan Perintah Pengamanan
Judol," ujar Palti di X @PaltiWest (3/7/2025).
Menganggap pernyataan dua bekas bawahannya di persidangan
sangat kuat, Budi Arie disebut mestinya terbuka mengakui bahwa ia juga mendapat
keuntungan dari Judol.
"Budi Arie mau ngeles apalagi kalau terlibat dan
menikmati uang judol?," tandasnya.
Sebelumnya, persidangan kasus dugaan pelanggaran terkait situs perjudian online (Judol) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali digelar kemarin.
Dalam sidang tersebut, majelis hakim menanyakan kepada
terdakwa Riko Rasota Rahmada, eks pegawai Kemenkominfo, soal restu dari atasan
terkait tindakan yang dilakukannya.
“Anda ada restu dari pimpinan atau gimana?” tanya hakim.
Riko kemudian mengaku, dirinya mendapatkan keyakinan bahwa
apa yang dilakukannya telah diketahui oleh pimpinan.
Ia menyebut bahwa dirinya diberi penjelasan oleh rekannya,
Adi, bahwa pimpinan tertinggi di kementerian, yakni Menteri Kominfo, sudah
mengetahui.
“Saya semacam itu, karena saya diyakinkan bahwa pimpinan
tahu. Itu dijelaskan, ‘tenang aja Pak, pimpinan udah tahu yang paling atas, Pak
Menteri.’ Itu Adi yang mengatakan itu kepada saya,” ujar Riko di hadapan
majelis hakim.
Tak hanya itu, terdakwa lain, Syamsul Arifin, turut
mengungkap peran langsung Menteri Kominfo dalam kasus ini.
Syamsul menyebut bahwa ada arahan khusus dari Menteri
Kominfo, Budi Arie Setiadi terkait penanganan situs Judol.
“Dengan Pak Dirjen ada grup WhatsApp juga, kemudian ada
arahan khusus juga dari Pak Menteri,” ungkap Syamsul.
Kata Syamsul, arahan khusus tersebut memungkinkan atensi atau
laporan terkait situs Judol yang masuk langsung kepada Menteri untuk diteruskan
secara langsung kepada ketua tim, tanpa harus melalui Dirjen atau Direktur.
“Arahan khusus di mana atensi-atensi website Judol yang
langsung masuk ke beliau itu bisa langsung bypass ke ketua tim tanpa melalui
Dirjen dan Direktur,” kuncinya. (fajar)