Jokowi (kiri)
ngobrol dengan Kaesang Pangarep (kanan) saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat,
Sabtu, 3 Januari 2024
JAKARTA — Mantan Presiden Joko Widodo atau
Jokowi kembali menjadi sorotan. Netizen kali ini ramai membahas harapan elite
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar Jokowi maju dan terpilih menjadi ketua
umum.
Komentar netizen tertuju pada unggahan judul berita
"Buka Pendaftaran, PSI Berharap Jokowi Maju Jadi Calon Ketum."
Akun @masdimnih merasa puas jika Jokowi benar-benar menjadi
ketua umum PSI menggantikan Kaesang Pangarep yang tak lain adalah anak
bungsunya.
"Mantap biar jadi yang pertama dalam sejarah perdinastian.
Bapak jadi ketua umum setelah anaknya. Biasanya kan orang tua dulu baru
anak," tulis dia.
Akun @wiraningprang dan @AswhyL setuju Jokowi memimpin PSI.
Karena dengan begitu satu keluarga kumpul jadi satu.
"Setuju satu keluarga kumpulin jadi satu aja udah,"
tukil @wiraningprang. "Nah gitu
dong, akhirnya pada ngumpul semua dalam satu kandang," timpal akun
@AswhyL.
Akun @jonathan_petrus menganggap Jokowi cocok menjadi ketua
Dewan Pembina PSI sementara posisi ketua umum tetap dijabat Kaesang. Menurutnya
wajar Jokowi berlabuh di PSI karena partai politik yang lain tidak ada yang mau
menerima.
Akun @oemaribnkhattab tak yakin nasib PSI di kancah politik
nasional berubah sekalipun kelak dipimpin Jokowi.
"Partai gurem sampai kiamat tetap gurem, bahkan mungkin
akan lebih parah," komentarnya.
Akun @i_azrim malah mengumbar kesumat mengomentari berita
elit PSI yang berharap Jokowi jadi ketua umum.
"Rakyat: kami muak lihat orang ini," katanya.
Diketahui, PSI resmi membuka pendaftaran calon ketua umum
yang akan dipilih dalam Pemilu Raya pada Selasa 13 Mei 2025. Pemilihan ketua
umum akan dilakukan dengan menggunakan sistem e-voting dengan konsep satu
anggota satu suara.
"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita
doakan," kata Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Steering Committee (SC)
Pemilu Raya PSI, Andy Budiman saat konferensi pers di DPP PSI, Jakarta.
Andy mengatakan partainya menganggap Jokowi sebagai mentor.
Ia mengakui sistem pemilihan ketua umum 'satu anggota satu suara' yang
digunakan PSI terinspirasi dari ide Jokowi soal partai Super Tbk.
"Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi? Ya ini
terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap
ini sesuatu yang baik dan bisa satu ide yang bisa dilaksanakan Bagi PSI,"
katanya.
PSI menjelaskan syarat yang harus dipenuhi bagi calon ketua
yakni mendapat surat rekomendasi menjadi ketua dari minimal lima Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
Tidak ada syarat berapa lama seseorang menjadi kader jika mau
maju sebagai calon ketua umum. Menurut PSI hal terpenting adalah mendapat
dukungan dari struktur PSI di provinsi dan kabupaten/kota. (rmol)