Analis politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting/RMOL 

 

JAKARTA — Pengerahan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke seluruh kantor Kejaksaan diduga menjadi pertanda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan dibubarkan.

 

Hal itu disampaikan pengamat politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting dalam video yang diunggah di kanal YouTube Hersubeno Point berjudul "Situasi Genting dan Darurat! Panglima TNI Kerahkan Pasukan Jaga Seluruh Kantor Kejaksaan".

 

Ginting mengatakan, pihaknya menunggu kasus besar apa saja yang akan ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung), sehingga dibutuhkan pengamanan ketat dari TNI.

 

"Ini berarti ada sesuatu. Apakah akan ada sabotase terhadap kasus-kasus ini sehingga hilang. Ini kan pembuktian juga, pembuktian dari Asta Citanya Presiden Prabowo, yang nomor satu itu kan pemberantasan korupsi," kata Ginting seperti dikutip RMOL, Senin, 12 Mei 2025.

 

Ia menerangkan, dengan adanya pengawalan ketat dari TNI di kantor Kejaksaan, publik akan memberikan asumsi jika Presiden Prabowo lebih percaya terhadap Kejagung, ketimbang KPK dan Polri dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi.

 

"Apakah ini terjemahannya akan ada operasi besar-besaran yang mengandalkan Kejaksaan Agung? dan apakah juga akan ada tanda-tanda KPK akan dibubarkan? Kan bisa begitu. Dikembalikan lagi Kepolisian dan Kejaksaan," terang Ginting.

 

Lanjut dia, KPK merupakan lembaga Adhoc sementara, sehingga sangat mungkin untuk dapat dibubarkan.

 

"Apakah kemudian setelah dari era Presiden Megawati sampai era sekarang dirasa sudah cukup, bisa juga. Kita lihat saja nanti," pungkas Ginting. (***)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.