Konferensi pers Dittipidum Bareskrim
Polri terkait ijazah sarjana Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di Mabes Polri,
Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2025/RMOL
JAKARTA — Pernyataan
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri yang membenarkan
ijazah mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) adalah asli ditanggapi
analis komunikasi politik, Hendri Satrio.
Menurut sosok yang akrab disapa
Hensat itu, keterangan polisi menegaskan persoalan perihal keaslian ijazah
Jokowi sudah selesai.
“Waktu saya baca ijazah Jokowi asli
yang ngomongin polisi, ya sudah alhamdulillah, selesai ini isu tentang ijazah,”
ujar Hensat lewat kanal YouTube pribadinya, Kamis 22 Mei 2025.
Hensat sebelumnya sempat menyebut
bahwa seharusnya pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penerbit ijazah
yang menjelaskan keasliannya.
Ia menduga pernyataan polisi soal
ijazah Jokowi bisa saja bertujuan menenangkan situasi dan menjaga marwah bangsa.
“Saya pernah buat polling di X, bila
ijazahnya palsu terus bagaimana? Jawaban terbesar kita ditertawakan dunia,”
imbuhnya.
Meski begitu, Hensat memprediksi para
penggugat seperti Roy Suryo akan mempertanyakan kewenangan polisi dalam
menentukan keaslian ijazah, yang seharusnya menjadi ranah pengadilan.
“UGM bilang asli. Kalau enggak asli,
bahaya. UGM mau dibubarin? Ijazah Jokowi tidak asli, UGM membubarkan diri
karena malu,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa dalam proses
pendaftaran calon presiden, lembaga seperti Bawaslu dan KPU sudah memiliki
tugas memverifikasi dokumen. Menurutnya, permasalahan bukan pada Jokowi,
melainkan pada UGM jika keaslian ijazah diragukan.
“Kalau masyarakat kurang yakin dengan
apa yang diucapkan oleh UGM, berarti UGM-nya juga tidak dipercaya oleh publik.
Kasihan, masa salah satu universitas terbaik di Indonesia enggak dipercaya
publik,” tandas Hensat. (rmol)