Keluarga Alumni UGM Cirebon Jokowi - Roy Suryo
JAKARTA — Baru-baru ini publik dihebohkan
dengan viralnya Keluarga Alumni UGM (Kagama) Cirebon Raya yang membujuk mantan
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) agar memaafkan Roy Suryo dan dr. Tifa,
di media sosial X. Dalam unggahan tersebut terlihat foto pertemuan antara
Kagama Cirebon Raya dan Jokowi. Di mana pertemuan tersebut berlangsung di Solo,
pada Kamis (15/5/2025).
Bahkan, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia membenarkan
informasi tersebut. Ia mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan mediasi dengan
Jokowi terkait pelaporan Roy Suryo dkk.
Selain itu, ia juga membeberkan hasil pertemuannya dengan
empat perwakilan Kagama Cirebon dengan mantan Presiden Jokowi yang berlangsung
di Solo, Kamis (15/5/2025) sekitar pukul 14.15 WIB.
Heru pun menegaskan, pihaknya menyampaikan tiga poin utama
dalam audiensi tersebut, yang salah satunya terkait persoalan ijazah Jokowi.
"Alhamdulillah kita berlima diterima dengan baik. Materi
yang kita sampaikan sesuai rencana semula," ujar Heru.
Lanjut Heru menjelaskan, fokus pembahasan adalah upaya
mediasi antara Jokowi dengan sejumlah pihak yang kerap mengkritisi keabsahan
ijazah kepala negara, seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr. Tifa.
Di hadapan Jokowi, Heru menegaskan bahwa ketiganya tidak
memiliki niat untuk menyerang pribadi, melainkan mendorong transparansi
berdasarkan pendekatan ilmiah.
“Mereka tidak punya niat apapun untuk menghina atau membuat
kegaduhan dengan isu ijazah. Mereka tetap pada posisi saintifik,” jelas Heru.
Heru bahkan menyampaikan, Kagama Cirebon sudah mengupayakan
jalur komunikasi untuk mempertemukan Jokowi dengan para alumni dan pihak
terkait guna menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dan dalam bingkai
kealumnian.
Namun, ia mengakui bahwa upaya mediasi menghadapi tantangan
berat, terutama setelah Jokowi melaporkan sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya.
"Pak Jokowi berkata, tidak mungkin menarik kembali
proses hukum yang sedang dijalankan," jelasnya.
Atas sikap tersebut, Heru menegaskan bahwa pihaknya
menghormati keputusan Jokowi untuk tetap melanjutkan proses hukum, meskipun
Kagama Cirebon berharap penyelesaian dapat dilakukan secara damai dan
kekeluargaan.
“Kami tetap konsisten mengupayakan mediasi, tapi pada
akhirnya kami juga menghormati sikap Pak Jokowi,” ucapnya.
Kendati begitu, Kagama tetap berkomitmen mendorong dialog dan
rekonsiliasi.
“Kami tetap berusaha membuka ruang komunikasi. Tapi kalau Pak
Jokowi memilih proses hukum, itu hak beliau yang harus dihormati,” pungkasnya. (tvone)