Screenshot
Ustaz Yahya Waloni saat memberikan khutbah pada hari Jumat (6/6/2025) di Masjid
Darul Falah, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
JAKARTA — Ustaz Abdul Somad (UAS)
menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Ustaz Yahya Waloni saat
memberikan khutbah pada Jumat (6/6/2025). UAS pun menceritakan pengalamannya
berinteraksi dengan Ustaz Yahya Waloni.
"Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit
banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri,"
ujar UAS melalui akun media sosial Facebook miliknya, dikutip Jumat (6/6/2025).
Sampai di Jambi, lanjut UAS, mobilnya rusak. Dibawa ke
bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservice. Mau diganti tim UAS Jambi
mobil baru. Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas.
Ditawarkan Tim tinggal di apartemen. Beliau tidak mau.
Ternyata rumahnya masih ngontrak. "Beliau melihat dunia ini setengah sayap
nyamuk," sambung UAS.
"Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dan
seterusnya. Beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut kepada Allah,"
urai UAS.
Hari ini, kata UAS, Allah buktikan batinnya. Ustaz Yahya
Waloni wafat hari Jumat. Khotib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia.
"Allah beri beliau kemuliaan.
Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni," tutup dai kondang
tersebut.
Sosok Ustaz Yahya Waloni, Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat
di Makassar
Diketahui, Ustaz Yahya didulat sebagai khatib Jumat di Masjid Darul Falah.
Menurut kabar, ia dan istrinya, Sitti Mutmainnah (34),
menginap di Hotel Prima di Jalan Dr Sam Ratulangi.
Sekitar pukul 10.30 Wita, panitia menjemputnya ke masjid dan
beliau masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban.
Setelah azan berkumandang pada pukul 12.05 Wita, ia menaiki
mimbar dan menyampaikan khutbah bertema, “Kekuatan Iman Melalui Ujian Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail”.
Di tengah khutbah kedua, sebelum memasuki doa, kondisi Ustaz
Yahya mendadak memburuk.
“Masih sempat berdiri dan mengingatkan pentingnya bertauhid
kepada Allah SWT,” kata Harfan Jaya Sakti (39), Sekretaris Pengurus Masjid
Darul Falah, yang duduk di barisan depan.
Ia terlihat memegang dadanya sebelum perlahan terduduk di
mimbar. Jamaah pun panik, dan pihak masjid segera melarikannya ke RS Klinik
Bahagia Minasa Upa yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi.
Namun, nyawanya tidak tertolong. Jenazahnya disemayamkan di
sisi mimbar hingga pukul 13.30 Wita, menunggu proses pemulangan ke Jakarta. (fajar)