Ijazah Jokowi
JAKARTA — Pakar Forensik Digital Rismon
Sianipar kembali mengungkap keganjilan dalam transkrip nilai mantan Presiden
Jokowi yang dituding menggunakan ijazah palsu.
Dalam pernyataan terbarunya, Rismon menyoroti detail akademis
yang dinilainya tidak masuk akal saat dikaitkan dengan gelar Sarjana Kehutanan
Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Mata kuliah wajib Matematika II dan Fisika, keduanya
nilai D. Tidak ada nilai skripsi pada transkrip nilai. Terdaftar sejak awal
dengan tingkat studi SM (Sarjana Muda),” beber Rismon.
Ia mempertanyakan bagaimana mungkin Jokowi bisa menyelesaikan
studi dari tingkat Sarjana Muda hingga Sarjana hanya dalam waktu lima tahun,
dengan kondisi akademik yang menurutnya lemah dan tanpa ada bukti skripsi.
"Lalu bagaimana logikanya Jokowi mendapatkan gelar
Sarjana Kehutanan hanya dalam tempo lima tahun?," tandasnya.
Sebelumnya, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian
Sandi Utama, angkat bicara terkait polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden
Jokowi yang terus mencuat ke publik.
Ia menyindir keras pihak-pihak yang mempercayai narasi bahwa
ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka.
“Jika ingin lihat siapa pemilik IQ 70-79 di Indonesia, lihat
saja siapa-siapa orang yang percaya isu ijazah Pak Jokowi dicetak di Pasar
Pramuka,” ujar Dian di X @DianSandiU (26/6/2025).
Dian bilang, tudingan tersebut sangat tidak masuk akal dan mencederai akal sehat. Ia meminta agar publik tidak mudah terprovokasi isu liar yang tidak berdasar dan menyesatkan.
“Ngawur! Tanya Pak Anggit, siapa saja yang legalisir ijazah
itu tahun 2004 ke UGM ketika Pak Jokowi maju sebagai Cawalkot Surakarta?”
katanya.
Dian juga menegaskan bahwa seluruh dokumen pendidikan Jokowi
sudah disiapkan sejak lama dan digunakan dalam proses politik yang sah, bahkan
jauh sebelum Pilkada DKI Jakarta.
“Berkas-berkas itu juga yang dibawa ke Jakarta tahun 2012,”
tambahnya. (fajar)