JAKARTA — Dinamika politik yang terjadi
dalam pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disorot oleh Pakar Hukum
Tata Negara Feri Amsari.
Ia menilai jiwa politikus di Indonesia saat ini masih
dikuasai berbagai kepentingan, termasuk tarik-menarik antara Presiden Prabowo
Subianto dengan Presiden sebelumnya, Joko Widodo.
“Satu hal yang penting adalah butuh keberanian Pak Prabowo
untuk memastikan, kalau memang ini bermasalah, ayo silakan dilanjutkan. Jangan
saling menyandera,” ujar Feri lewat kanal YouTube Abraham Samad, Senin 30 Juni
2025.
Menurut Feri, Presiden Prabowo dan Jokowi dinilai saling
menahan langkah politik satu sama lain demi menjaga kepentingan masing-masing.
Namun, hal itu justru bisa menghambat proses penegakan konstitusi yang
seharusnya berjalan independen.
Feri juga menekankan bahwa kegagalan masyarakat sipil maupun
forum purnawirawan dalam mendorong pengungkapan kealpaan ketatanegaraan masa
lalu, akan menjadi preseden buruk bagi masa depan demokrasi Indonesia.
“Kalau hari ini masyarakat gagal mengungkap kealpaan
ketatanegaraan besar di masa lalu, maka selamanya kita akan gagal mengungkap
kebenaran,” tegasnya.
Ia menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menempuh
langkah pemakzulan, mengingat Wakil Presiden tidak memiliki partai politik.
Justru hal itu menurutnya dapat mempermudah proses, karena tidak terikat
kepentingan struktural partai.
“Jangan-jangan, meskipun tidak punya partai, kekuatan
besarnya justru berasal dari luar partai dan itu yang mengendalikan banyak
hal,” tambahnya.
Feri mendorong para politisi di DPR untuk menunjukkan jati
diri sebagai wakil rakyat dengan menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait
usulan pemakzulan.
Ia menegaskan, jika 25 anggota DPR mengajukan usulan ke
paripurna dan disetujui oleh dua pertiga anggota, maka proses bisa bergulir ke
Mahkamah Konstitusi (MK).
“Di MK itu bukan untuk menyudutkan orang, tapi memperlihatkan
bagaimana ketatanegaraan kita berjalan. Setelah sampai ke MK, DPR harus
memikirkan siapa kuasa hukumnya dalam menggugat pemberhentian wakil presiden,”
pungkas Feri. (rmol)