Beathor Suryadi
JAKARTA — Politikus senior PDIP, Beathor
Suryadi mengungkap sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
mengeluarkan ijazah palsu di Pasar Pramuka.
Mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) itu bahkan mengungkap kejadian yang terjadi di Pasar Pramuka
beberapa tahun lalu. Hal itu disampaikan langsung saat menghadiri podcast
melalui kanal YouTube Abraham Samad.
Pernyataan terkait terkuaknya Pasar Pramuka yang disampaikan
Beathor terkait dengan mantan anggota DPR RI, Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.
"Pasar Pramuka itu 2015, ditertibkanlah oleh Ahok
Gubernur, tertangkaplah 2 orang pelaku ijazah palsu terbakarlah Pasar Pramuka
itu, kalau tidak dibakar," ujar Beathor dikutip Selasa, (24/6/2025).
Lebih lanjut, pernyataan yang disampaikan Beathor menaruh
ketidakpercayaan apabila polisi tidak tahu terkait Pasar Pramuka.
Sehingga, ia juga tidak percaya apabila Bareskrim yang
menangani kasus Jokowi saat ini belum menjadi polisi saat 2010-2012.
Kala itu, kasus ijazah palsu pasar pramuka sedang
ramai-ramainya terbongkar, terlebih untuk orang-orang yang pernah bertugas di
Polres Jakarta Pusat, Jakarta Timur.
"Tahun-tahun 2012-2010 itu sudah jadi polisi mereka tahu
berapa banyak ijazah-ijazah yang diproduksi Pasar Pramuka, jadi aneh juga kalau
sekiranya Bareskrim sekarang tidak mengenal Pasar Pramuka," ujarnya.
Bahkan secara terbuka, Beathor menyampaikan bahwa beberapa
kader PDIP menyandang jabatan penting di pemerintahan dengan menggunakan ijazah
palsu.
"Itu PDI-Perjuangan banyak kadernya yang menjadi anggota
Dewan, Bupati, Gubernur ijazahnya palsu," bebernya.
Dalam penjelasannya, ia teringat peristiwa lampau kala
Pilkada pemilu di zaman reformasi, dimana kader PDI-P banyak yang memalsukan
ijazah yang diproduksi di pasar pramuka. (fajar)