Ilustrasi prajurit TNI
JAKARTA — Meningkatnya konflik antara Iran
dan Israel menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan pertahanan bagi setiap
negara, termasuk Indonesia.
Meskipun Indonesia tidak terlibat dalam konflik tersebut,
ancaman ketidakstabilan regional dapat memiliki implikasi global. Di tengah
situasi ini, Indonesia perlu memperkuat sistem pertahanannya untuk menghadapi
berbagai kemungkinan ancaman.
Berdasarkan data Global Firepower 2025, kekuatan militer
Indonesia berada di peringkat ke-13 dari 145 negara, melampaui negara-negara
ASEAN lainnya. Dengan total sekitar 400 ribu personel aktif, militer Indonesia
merupakan salah satu kekuatan yang paling disegani di kawasan Asia Tenggara.
Seperti dilansir idntimes.com pada Rabu, (25/6) dan berikut
rincian kekuatan militer dan alutsista Indonesia dari tiga cabang utama TNI!
1. TNI Angkatan Darat (AD)
Sebagai matra dengan jumlah personel terbanyak, yakni
mencapai 300.400 orang, TNI AD memegang peran kunci dalam menjaga pertahanan di
wilayah daratan Indonesia.
Berdasarkan data Global Firepower 2025, Indonesia memiliki
331 unit tank (dengan 232 unit kondisi siap operasional), 22.440 kendaraan
lapis baja (14.308 unit siap digunakan), 153 unit Self-Propelled Artillery (107
unit siap), 396 unit Towed Artillery (277 unit siap), serta 63 peluncur roket
(44 unit siap pakai).
2. TNI Angkatan Laut (AL)
Selain kekuatan darat, kekuatan laut juga sangat krusial
mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.
TNI AL memiliki sekitar 66.034 personel dengan alutsista yang terdiri dari 7 unit kapal perang besar/fregat, 25 kapal perang kecil/korvet, 4 unit kapal selam, 211 unit kapal patroli, serta 12 kapal perang ranjau (mine warfare).
3. TNI Angkatan Udara (AU)
Di lingkup pertahanan udara, Indonesia Indonesia memiliki
sekitar 30.100 personel. Alutsista yang dimiliki mencakup 41 unit pesawat
tempur (dengan 29 unit kondisi siap
pakai), 34 pesawat serang (24 unit siap digunakan), 70 pesawat angkut bersayap
tetap (49 unit siap pakai), 112 pesawat latih (78 unit siap), serta 17 pesawat
misi khusus (12 unit siap).
Selain itu, terdapat 1 unit pesawat tanker, 214 helikopter
(150 unit dalam kondisi siap), dan 15 helikopter serang (11 unit siap
digunakan). (**)