Ledakan di Tel Aviv buah serangan roket Iran beberapa waktu lalu/Ist 

 
 JAKARTA — Indonesia tidak boleh hanya berdiam diri dan menyaksikan Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam perang Iran vs Israel. Hal itu disampaikan Dosen Jurusan Ekonomi Universitas Andalas, Syafruddin Karimi saat menanggapi perang terbuka antara Israel dan Iran yang kini melibatkan AS secara langsung.

 

Menurutnya, hal ini juga menjadi alarm serius bagi Indonesia terkait perannya dalam geopolitik global. Syafruddin menilai situasi geopolitik yang semakin memanas akan berdampak negatif terhadap pondasi Indonesia.

 

"Indonesia tidak boleh menonton dalam diam. Ketika AS mengerahkan B-2 bomber untuk menghancurkan infrastruktur nuklir Iran, dampaknya tak hanya mengguncang Timur Tengah, tetapi juga menggoyang fondasi ekonomi dan geopolitik negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," ucap Syafruddin Karimi kepada wartawan, Minggu, 22 Juni 2025.

 

Ia mengatakan pemerintah Indonesia jangan hanya menyampaikan pernyataan yang cenderung normatif kepada masyarakat terkait dengan situasi global saat ini.

 

"Pemerintah Indonesia harus segera bertindak, bukan sekadar membuat pernyataan normatif," tutupnya.

 

Diketahui, Presiden Trump mengonfirmasi serangan udara terhadap situs nuklir Iran, termasuk penghancuran fasilitas Fordow. Dengan demikian, eskalasi konflik berubah drastis dari serangan regional menjadi pertarungan terbuka antara kekuatan global. (rmol)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.