Dokter Tifauzia Tyassuma/Net
JAKARTA — Pernyataan menarik disampaikan
politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, terkait polemik keabsahan
ijazah mantan Presiden Joko Widodo.
Beathor mengungkapkan, Andi Widjajanto, mantan Gubernur
Lemhannas sekaligus tokoh PDIP, disebut melihat langsung dokumen ijazah Jokowi yang
diyakini tidak otentik
Dalam kesaksiannya, Andi menyaksikan dokumen tersebut saat
pencalonan Jokowi pada pemilihan presiden 2014. Namun, menurutnya, ijazah
tersebut merupakan cetakan ulang yang dibuat pada 2012 saat Jokowi mendaftar
sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
“Andi belum sadar kalau yang ia lihat itu cetakan 2012. Itu
digunakan untuk keperluan Pilgub DKI,” ujar Beathor.
Beathor juga menuding proses pencetakan ijazah dilakukan
secara diam-diam di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, oleh tim relawan
Jokowi yang berasal dari Solo.
Pegiat media sosial, Dokter Tifa ikut merespon tanggapan PDIP
terkait isu ijazah palsu Jokowi.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Dokter Tifa
menyebut PDIP yang sedikit demi sedikit membocorkan hal ini perlahan mengarah
ke satu kesimpulan.
Ia menyebut adanya rekayasa ijazah yang dipakai saat
melakukan pendaftaran di KPU.
“Menarik ini ketika PDIP sudah bocor kasar, bukan bocor alus
lagi tentang Rekayasa Ijazah yang dipakai untuk mendaftar KPU DKI Jakarta,”
tulis Dokter Tifa Senin lalu dikutip Rabu (18/6/2025).
Mengutip pernyataan dari Beathor Suryadi ijazah ini hadir dan
dipermak yang situs pembuatannya sudah dilenyapkan.
“Menurut Beathor Suryadi, Ijazah ybs dipermak di Pasar
Pramuka pojokan, lembaga penerbit Ijazah ketok magic alias Universitas Pasar
Pramuka - UPP (Jangan dicari situsnya karena sudah digusur mendadak),”
sebutnya.
Angkat bicaranya PDIP soal ijazah palsu ini menurut Dokter
Tifa semakin menghadirkan fakta mencegangkan.
Apalagi, menurutnya hilangnya Pasar Pramuka Salemba yang
secara mendadak di tahun 2012 silam.
“Simak ya ketika Banteng sudah ikutan melabrak ijazah.
Dan ada tokoh yang hilang,” tuturnya.
“Saya langsung mikir.
Kenapa ya Pasar Pramuka Salemba itu tiba-tiba digusur
mendadak tahun 2012, lalu bersih tak bersisa tahun 2015?,” ungkapnya.
“Apakah ada berusaha yang membersihkan jejak ?
Hohohoho ketawa ala santa klaus.
Bang Beathor, time is yours,” terangnya. (fajar)