Latest Post



Jakarta, SN – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendesak pihak kepolisian agar segera memproses dugaan ujaran rasisme yang dilontarkan Permadi Arya atau Abu Janda kepada pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua Natalius Pigai.

 

Sebagai informasi, Abu Janda sebelumnya diduga sempat mengolok-olok fisik Natalius Pigai dengan menyinggung tentang evolusi melalui akun Twitternya.

 

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai bahwa sosok Abu Janda adalah sosok yang kontroversial.

 

"Ini banyak sekali mereka yang akan berkeberatan terhadap Abu Janda karena sosok ini kontroversial," kata Refly Harun dalam kanal YouTube-nya, sebagaimana dikutip pada Kamis, 28 Januari 2021.

 

Walaupun demikian, tambah Refly, tidak lantas orang-orang yang keberatan dengan Abu Janda dibenarkan untuk menghina balik Abu Janda.

 

"Kendati pun Abu Janda sosok kontroversial dan sering sekali melontarkan statement-statement kontroversial, bahkan dianggap penghinaan. Tapi, tetap saja kita tidak bisa menghina balik siapa pun di republik ini," ujar Refly Harun.

 

Dengan sosok Abu Janda yang dikenal kontroversial, warganet menduga bahwa ada 'orang' di belakang Abu Janda.

 

"Ada yang bilang bahwa ada 'orang' di belakang Abu Janda," tutur Refly Harun membacakan komentar warganet.

 

Terkait hal tersebut, Refly berpesan kepada 'orang' tersebut jika memang ada agar tidak tidak salah dalam membina.

 

"Siapapun barangkali 'kalau memang ada' orang di belakang Abu Janda, ya tolong diajarkan bahwa Anda boleh membina orang-orang kritis. Tetapi, bukan membina orang-orang yang suka menghina," ucap Refly Harun, dilansir Gelora.co.

 

Oleh karena itu, Refly berharap bahwa kasus ujaran rasisme yang menimpa Ambroncius Nababan dapat menjadi pelajaran agar bijak dalam bermedia sosial.

 

"Mudah-mudahan kasus Ambroncius Nababan itu bisa memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa hendaknya kita bermedia sosial dengan bijak," ucap Refly Harun.

 

Pada penutupnya, Refly meminta Bareskrim Polri agar bersikap tegas terhadap orang-orang yang melakukan ujaran atau tindakan rasisme.

 

"Ada ketegasan dari Bareskrim agar mereka-mereka yang melakukan penghinaan tersebut tidak boleh dibiarkan," tutur Refly Harun. []




Jakarta, SN – Aktivis kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai mengatakan buzzer atau herder (gembala) yang kerap menyerangnya di media sosial dipelihara oleh kakak pembina.

 

“Kakak pembina itu siapa? Kan ini semua permainan kakak pembina. Kalian tahu kan kakak pembina itu siapa,” kata Pigai dalam acara talk show bertajuk “Ketika Pigai Bertikai” di iNews Room, Selasa (26/1).

 

Pigai tak menyebut nama siapa kakak pembina yang dimaksud. Ia hanya menganalogikan kakak pembina sebagai majikan yang memegang remot kontrol untuk mengatur dan mengarahkan buzzer atau herder.

 

“Anjing-anjing, herdernya dilepas oleh majikannya, karena itu remot kontrolnya selalu dikuasai oleh kekuasaan,” ucapnya.

 

Pigai mengaku mendengar obrolan di warung kopi bahwa herder kakak pembina dibayar Rp3 juta sekali posting. Jika memposting video, bayarannya bisa sampai Rp20-30 juta.

 

“Pembicaraan di tempat kopi, warung kopi, ini harus dibuktikan, namanya dugaan. Riak-riak itu kalau mereka twit bayarannya Rp3 juta. Kalau mereka (unggah) video, bayarannya 30, 20 juta. Iku kan namanya dugaan, harus dibuktikan,” ujar Pigai.

 

Ia meminta Ketua Umum Jokowi Mania (Jokman), Immanuel Ebenezer untuk mengklarifikasi obrolan warung kopi tersebut.

 

“Jadi Ebenheizer kau kan teman, kau jangan bohong. Kami kan tahu semua ini,” kata Pigai.

 

“Jadi artinya, kenapa saya bilang remot kontrolnya ada yang pegang, kakak pembinanya ada,” sebutnya.

 

Para herder itu, kata Pigai, merusak tatanan berkehidupan bangsa di Indonesia, “Yang kedua, mereka merusak kebhinekaan, mereka merusak Pancasila, dan itu dilakukan oleh orang yang memegang otoritas,” tegas Pigai.

 

Menanggapi tudingan itu, Immanuel Ebenezer meminta Pigai jangan asal menuduh, “Gini, Pigai ini seharusnya pahamlah ya, paham kalau dia klaim sebagai aktivis 98. Jangan seakan-akan Jokowi dituduh menjadi operate di balik ini semua, tidak. Saya yakin,” ucapnya.

 

Ebenezer menegaskan Pigai bukanlah seorang tokoh yang harus diwaspadai oleh pemerintah Jokowi.

 

“Pigai sebagai aktivis, prodemokrasi, kita akan dukung kritik-kiritknya. Tapi jangan seakan-akan Pigai ini sesuatu lah buat bangsa ini, tidak. Banyak yang lebih penting dari Pigai,” jelas Ebenezer.

 

Ia menilai postingan Ambroncius Nababan di media sosial yang menyamakan Pigai dengan binatang merupakan sikap pribadi, tidak ada hubungannya dengan Jokowi.

 

“Itu kan sikap si Ambroncius Nababan itu kan sikap pribadi, jangan disamakan dengan sikap pemerintah,” tegas Ebenezer.

 

“Pigai ini kan dulu pernah di Komnas HAM. Harusnya dia paham sekali soal itu. Bukan menyerang tanpa sebuah data. Itu bahaya buat dirinya,” tandas Immanuel Ebenezer. [psid]




Jakarta, SN – Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) meminta dukungan dan doa kepada masyarakat terkait aduan mereka ke polisi.

 

DPP KNPI resmi melaporkan Permadi Arya alias Abu Janda ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan rasis terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.

 

"DPP KNPI resmi melaporkan Permadi Arya (Abu Janda) ke Mabes Polri. InsyaAllah kebenaran akan menang. Doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia pasti akan menjadi berkah bagi KNPI," kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama melalui akun Twitter, Kamis (28/1).

 

Haris mengaku yakin bahwa Polri akan memproses semua buzzer pemecah belah. Selain itu, menurut Haris, apa yang dilakukan oleh Abu Janda sudah bertentangan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, karena tidak menghargai perbedaan suku, agama ras dan antargolongan (SARA).

 

"Polri sebagai aparat penegak hukum jangan ragu untuk melakukan penegakan hukum terhadap kasus ini secara cepat dan tegas," ujarnya.

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di Gedung Bareskrim, tim hukum DPP KNPI sedang membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Polri.

 

Seperti diberitakan, Abu Janda di akun Twitter miliknya, diduga mengejek Natalius Pigai dengan sebutan evolusi.

 

"Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?" ungkap Permadi.

 

Haris sangat menyangkan pernyataan rasis yang dilontarkan oleh sekelompok orang yang kerap menggaungkan Pancasila.

 

"Meski berbeda dukungan politik. Tidak pantas melontarkan kata-kata rasis. Orang semacam Abu Janda harus segera ditangkap. Ini juga merusak citra pemerintah Jokowi," tegasnya.  (RMOL)



Jakarta, SN – Pemerintah China tengah mencari rincian soal kabar yang menyebut bahwa 25 warga negaranya ditangkap di Indonesia. 25 warga negara China itu kabarnya merupakan bagian dari 61 orang awak kapal di dua supertanker yang ditangkap oleh Indonesia karena dicurigai mentransfer minyak secara ilegal.

 

Diketahui bahwa Indonesia menangkap kapal-kapal tersebut setelah mereka terdeteksi melakukan transfer dari MT Horse berbendera Iran ke MT Freya berbendera Panama dan menyebabkan tumpahan minyak.

 

Penyitaan itu sendiri tidak terkait dengan sanksi Amerika Serikat untuk menghentikan ekspor minyak Iran dalam perselisihan mengenai program nuklir Teheran.

 

Kapal-kapal tersebut ditangkap karena juga diduga menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional, mematikan sistem identifikasi otomatis, dan gagal menanggapi panggilan radio.

 

Padahal, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi. Awak kapal bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa. 


Menurut berita yang dipublikasikan Reuters, Rabu (27/1), kapal MT Horse milik National Iranian Tanker Company dan MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co., terdeteksi di lepas pantai pulau Indonesia. Indonesia. Kalimantan.

 

Menanggapi kabar tersebut, jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa 25 awak kapal yang ikut ditangkap dalam insiden tersebut adalah warga negara China. Namun dia tidak memberikan rincian lebih detil soal apakah semua kru berada di satu kapal atau berada di kapal yang terpisah.

 

"Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia. Kami mendesak mereka untuk memverifikasi situasi tentang pelaut China secepat mungkin dan memberi tahu kami secara resmi," kata Zhao.

 

Dia mengatakan China meminta Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara adil dan sesuai dengan hukum terkait insiden tersebut.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada awal pekan ini bahwa penyitaan kapal tankernya terjadi karena masalah teknis dan telah meminta Indonesia untuk memberikan rincian lebih lanjut.  [*]

 



Jakarta, SN – Anggota DPR RI Abraham Lungggana mempertanyakan sikap pemerintah yang masih saja meloloskan 153 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Indonesia di tengah tingginya kasus Covid-19. Padahal, Tanah Air telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia hingga 8 Februari 2021 mendatang.

 

Politikus PAN itu mengaku heran, di saat lonjakan kasus Covid yang tak terkendali, justru pemerintah terkesan main-main karena membiarkan TKA masuk. Sedangkan disisi lain perusahaan-perusahaan dalam negeri mengurangi karyawan hingga 50 persen. Dia pun menyebut, kini topik mengenai TKA ini menjadi sorotan yang ramai diperbincangkan publik.

 

"Ini urusan tenaga kerja asing sebenarnya mainan siapa sih?  Kok mereka bisa masuk dengan mudah. Apakah ini Pak Jokowi tidak tahu?," kata lelaki yang karib disapa Haji Lulung itu dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).

 

Menurut dia, bila TKA terus dibiarkan masuk ke Indonesia akan muncul varian baru Covid-19 sehingga rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 kolaps. Karena itu, dia meminta Presiden Jokowi segera turun tangan menyetop masuknya tenaga kerja dari luar.

 

"Termasuk perusahaan saya juga 50 persen karyawan saya rumahkan, saya tiap hari menangis memikirkan nasib mereka. Kok kalian malah main-main. Saya minta Pak Jokowi, tolong tenaga kerja asing itu disetop," tegasnya.

 

Dia juga meminta Jokowi konsisten dan lebih serius lagi dalam membatasi mobilitas warga negara asing di tengah gelombang PHK besar-besaran akibat pandemi Covid-19. Karena, saat ini di lapangan para TKA terbukti masih saja lolos.

 

"Kita semua sudah mengikuti imbauan pemerintah dan ikut berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran Covid. Semua orang menderita karena Covid, setiap hari kita rakyat diminta mematuhi prokes 3M. Tapi kenapa kalian malah mendatangkan tenaga kerja dari luar," ucapnya.

 

Sebelumnya, sebanyak 153 warga negara (WN) China yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Sabtu 23 Januari 2021 langsung dikarantina. Hal itu sebagaimana disampaikan Direktorat Jenderal Imigrasi.

 

"Pada Sabtu, 24 Januari 2021 telah mendarat Pesawat China Southern Airlines dari Guangzhou dengan membawa 171 penumpang yang terdiri 153 WN RRT dan 18 WNI," ujar Kasubag Humas Ditjen Imigrasi Ahmad Nursaleh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Senin 25 Januari 2021.

 

"Selanjutnya diarahkan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 menuju tempat karantina," katanya.

 

Saleh menjelaskan, 153 WNA tersebut terdiri atas 150 orang dengan Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dan Izin Tinggal Tetap (ITAP) serta tiga orang dengan visa diplomatik.

 

Dia mengatakan seluruh penumpang asing yang mendarat tersebut masuk dalam kategori orang asing yang diizinkan masuk ke wilayah Indonesia. Hal tersebut, kata dia, berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Imigrasi tentang Pembatasan Sementara Masuknya Orang Asing ke Wilayah Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19.

 

"Setelah diperiksa kesehatannya, para penumpang diperiksa dokumen keimigrasiannya," kata Saleh yang menambahkan bahwa setelah dokumen mereka dinyatakan lengkap para WNA tersebut diarahkan menuju tempat karantina. (sanca) 


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.