Latest Post

Try Sutrisno (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) 


JAKARTA — Gerakan ratusan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mendesak pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan konsistensinya.

 

Pada hari Jumat, 30 Mei 2025, para purnawirawan tiga angkatan Tentara Nasional Indonesia berkumpul di kediaman mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno di Jalan Purwakarta 6, Menteng, Jakarta, untuk menyerahkan kajian dan bukti terkait delapan tuntutan politik, termasuk salah satunya pemakzulan Gibran.

 

Dalam keterangan wartawan senior Hersubeno Arief, para pensiunan membawa dokumen lengkap yang selanjutnya akan dimintakan persetujuan dan tanda tangan kepada Try Sutrisno sebagai tokoh senior dan tokoh sentral dalam gerakan ini. Jika disetujui, dokumen tersebut akan dikirim ke DPR, yang merupakan awal dari proses politik.

 

“Kalau sudah masuk ke ranah politik, itu bisa sangat tak terduga. Tiba-tiba peta bisa berubah dan berlangsung sangat cepat,” ujar Hersubeno Arief, jurnalis politik yang mengikuti pergerakan ini.

 

Gerakan ini bermula pada 17 April 2025, ketika 332 purnawirawan dari tiga angkatan mengajukan delapan poin tuntutan. Mereka terdiri dari 103 jenderal Angkatan Darat, 73 laksamana Angkatan Laut, 65 marsekal Angkatan Udara, serta 91 kolonel. 

 

Dari seluruh tuntutan tersebut, poin kedelapan, yakni desakan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk memakzulkan Gibran, menjadi sorotan utama.

 

Gerakan tersebut didukung oleh sejumlah tokoh militer senior seperti mantan Wakil Panglima TNI Farah Rozi, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn.) Tyasno Sudarto, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn.) Slamet Subiyanto, serta mantan KSAU Marsekal TNI (Purn.) Hanafi Asnan.

 

Keikutsertaan Try Sutrisno, yang juga pernah menjabat Panglima ABRI dan Wakil Presiden, memperkuat legitimasi gerakan ini. Try Sutrisno dinilai sebagai sosok pemersatu di kalangan purnawirawan.

 

Banyak pihak menilai kehadirannya menandakan bahwa gerakan ini bukan sekadar wacana politik, melainkan manuver serius dari kalangan militer senior.

 

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto bersikap hati-hati dalam merespons isu tersebut, mengingat posisi politiknya sebagai sekutu Presiden Joko Widodo, yang juga ayah Gibran.

 

Namun, Prabowo juga memiliki hubungan historis dan emosional dengan para purnawirawan, khususnya Try Sutrisno. (poskota)


Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo/Net 


JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diyakini tengah berupaya membebaskan Presiden Prabowo Subianto yang tengah disandera kepentingan politik mantan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.

 

Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi menanggapi masifnya kritik yang dilancarkan PDIP terhadap menteri di Kabinet Merah Putih (KMP) peninggalan Jokowi.

 

"Bisa jadi ada tugas ke PDIP untuk suarakan soal warisan Jokowi yang harus dibersihkan dari kabinetnya. Karena menteri-menteri warisan Jokowi itu membuat Prabowo tersandera oleh kepentingan politik Jokowi," kata Muslim kepada RMOL, Minggu 1 Juni 2025.

 

Tak hanya itu, kata Muslim, langkah yang dilakukan PDIP juga tepat untuk membuang dosa politiknya karena telah mendukung Jokowi sejak di Solo hingga menjadi presiden selama dua periode.

 

"Itu meningggalkan beban. Dan di antara beban Jokowi itu adalah kasus ijazah palsunya hingga saat ini. Warisan kasus itu bikin kegaduhan saat ini. Selain warisan kasus juga para menterinya Jokowi yang masih di kabinetnya Prabowo juga terjerat sejumlah kasus, dan itu harus dibersihkan," pungkas Muslim. (*)

 

Tersangka berinisial SN saat ditangkap oleh pihak Kejati DKI Jakarta pada Rabu (28/5/2025)/Ist


JAKARTA — Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial LS yang diduga melakukan pemerasan terhadap jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta berinisial MAA.

 

Dalam melancarkan aksinya, pria yang mengaku wartawan media 'HR' itu mengancam korban akan terus memberitakan kasus dugaan mafia cukai tersebut.

 

"Pelaku LS diduga melakukan tindak pidana pemerasan melalui media elektronik dan atau pemerasan dengan ancaman membuka rahasia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, seperti dilansir Poskota, Sabtu, 31 Mei 2025.

 

Sebenarnya, kata Ade Ary, pelaku LS yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu ditangkap oleh pihak Kejati Jakarta. LS kemudian diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk diproses hukum lebih lanjut.

 

Kasus ini dilaporkan oleh korban ke Polda Metro Jaya dengan Laporan Polisi: LP/B/3614/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 28 Mei 2025.

 

"Menerima penyerahan pelaku dan barang bukti dari petugas Kejaksaan Tinggi Jakarta yang melakukan penindakan awal di tempat kejadian perkara," kata Ade Ary.

 

Mantan Kapolres Jakarta Selatan itu menjelaskan, kasus ini berawal saat korban MAA dihubungi oleh LS melalui WhatsApp.

 

MAA mengirim beberapa link berita tentang kasus rokok ilegal, pada tanggal 27 Mei 2025. Kemudian tersangka mengajak bertemu dengan dalih mengajak ngopi sambil diskusi. Awalnya korban mengabaikan ajakan ngopi tersebut.

 

"Dilanjutkan dengan ajakan terlapor bertemu dengan bahasa "ngopi2", "sharing", dan "barangkali ada buat ngopi2, pribadi abang aja, kl ada titip aja bang." Namun pelapor selaku korban tidak bisa menemui karena sibuk," kata Ade Ary.

 

Keesokan harinya, pada Rabu, 28 Mei 2025, LS kembali mencoba dengan dalih membahas demo kasus cukai yang belakangan ramai.

 

Mendengar itu, korban akhirnya bersedia diajak bertemu di Kantor Kejati Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat pertemuan itu, tersangka melakukan pemerasan secara langsung.

 

Secara blak-blakan, kata Ade Ary, LS menyebutkan sudah menaikan tujuh artikel berita terkait dugaan permainan cukai yang menyeret nama Jaksa.

 

Minta Uang Puluhan Juta

Kepada korban, pelaku meminta uang sebesar Rp26 juta. Kemudian jika korban atau pihak Kejati bersedia membayar, maka berita bisa disetop atau tidak dilanjutkan.

 

"Terlapor meminta pihak Kejati Jakarta memberikan atensi, sehingga berita tersebut tidak kembali ditayangkan oleh terlapor," kata Ade Ary.

 

Selanjutnya pelapor memahami apa yang dimaksud atau diminta oleh terlapor. Korban memberikan uang kepada terlapor sebesar Rp5 juta secara tunai dan telah diterima oleh terlapor.

 

Kemudian oleh pihak Kejati Jakarta pelaku LS ditangkap dan diserahkan ke Polda Metro Jaya.

 

"Sesaat setelah menerima uang, terlapor diamankan oleh saksi A dan R, dan ditemukan dalam tas terlapor uang Rp5 yang berasal dari pelapor," kata Ade Ary.

 

Dalam penangkapan itu, pihak Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti. Mulai dari ponsel, uang sebanyak Rp5 juta dengan nominal Rp100 ribuan.

 

Lalu, surat tugas dari salah satu media online. Selain itu, bukti tangkap layar percakapan WhatsApp dan tiga artikel online yang ditulis LS.

 

"Tersangka LS telah ditahan oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya," ucap Ade Ary.

 

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 45 ayat (10) jo Pasal 27 B ayat (2) Undang-Undang Nomor Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau tindak pidana pemerasan sebagaimana Pasal 369 KUHP. (***)


 

JAKARTA — Siapakah calon Kapolri 2025 berinisial R yang diisukan akan menjadi pengganti Listyo Sigit?. Publik di media sosial menyoroti beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa calon Kapolri baru di tahun 2025 adalah seseorang berinisial R.

 

Maka tak heran jika publik akhirnya mulai berspekulasi mengenai identitas di balik inisial R yang disebut-sebut akan menggantikan perwira tinggi polisi, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

 

Seperti yang kita ketahui, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjabat sejak Januari 2021.

 

Kabar pergantian Kapolri memang sudah beredar sejak lama, dan ada sejumlah nama yang diisukan akan menjadi pengganti Listyo Sigit.

 

Kemudian, secara mengejutkan, beredar kabar dengan cepat mengenai sosok berinisial R yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri.

 

Kabar tersebut pertama kali muncul dari sebuah postingan seorang pegiat media sosial dengan akun Facebook Alifurrahman S Asyari.

 

"Calon Kapolri baru, inisial R, tulisnya dikutip JatimNetwork.com dari postingan akun Facebook Alifurrahman S Asyari.

 

Rumor tersebut semakin tersebar luas, ditambah salah satu akun gosip Mak Lambe Turah turut memposting hal serupa. 

 

Dalam postingan Facebook Mak Lambe Turah ia menuliskan pertanyaan, "Kira2 siapa inisial R, calon Kapolri baru??"

 

Postingan sosial media tersebut telah dipenuhi ribuan komentar, diantaranya sebagian besar berisi spekulasi publik menebak sosok di balik inisial R.

 

Namun sebagai masyarakat sekaligus pengguna media sosial harap untuk tetap berhati-hati dalam menanggapi rumor beredar, apalagi dibagikan oleh sumber-sumber yang belum pasti.

 

Untuk identitas calon Kapolri baru 2025 sendiri tentu hanya bisa diperoleh dari informasi resmi pihak berwenang.

 

Sementara nama-nama yang mencuat di media sosial soal calon Kapolri inisial R masih bersifat spekulasi yang belum pasti kebenarannya.

 

Meski begitu disampaikan sumber lain bahwa ada sejumlah nama yang digadang-gadang bakal jadi calon Kapolri, siapa saja?

 

Berikut 5 kandidat kuat yang digadang-gadang akan menjadi calon Kapolri:

 

1.Komjen Pol Fadil Imran

 

2.Komjen Pol Ahmad Luthfi

 

3.Komjen Pol Wahyu Widada

 

4.Komjen Pol Syahar Diantono

 

5.Komjen Pol Agus Andrianto. ***


Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono Bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad 

 

JAKARTA — Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono, tokoh intelijen dan militer yang dikenal luas di Indonesia, merayakan ulang tahunnya yang ke-80 dalam sebuah acara yang dihadiri sejumlah tokoh penting dan sahabat lama di Astor Ballroom, Hotel St. Regis, Jakarta, Kamis malam, 29 Mei 2025.

 

Hadir di antara para tamu undangan sejumlah tokoh seperti Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, Jend (Purn) TNI Agum Gumelar, Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Herindra, Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, Letjen TNI Iwan Setiawan, mantan KSAD Jend (Purn) TNI Andika Perkasa, Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Garibaldi 'Boy'Thohir, dan Chandra Ekajaya.

 

Terungkap kisah menarik dari sambutan Hendropriyono. Dalam sambutannya, ia mengaku menciptakan Mars Komando hanya dalam waktu semalam, tepat menjelang perayaan ulang tahunnya ini.

 

“Karena lagu Mars Komando tidak ada. Saya cari-cari setengah mati, yang ada cuma Hymne Komando ciptaan Titiek Puspa," tutur Hendropriyono di hadapan para tamu.

 

“Tapi hymne itu sifatnya melambai-lambai. Masak pasukan komando potong kue, lagunya melambai-lambai?" canda sang jenderal yang disambut tawa hangat dari hadirin.

 

Menurut Hendropriyono, kebutuhan akan lagu yang lebih bersemangat dan mencerminkan karakter pasukan komando yang selalu berada di garis depan, memimpin, dan penuh semangat juang mendorongnya untuk menciptakan Mars Komando versi baru.

 

Lagu ini, terang Hendropriyono, selesai digarap pada pagi hari menjelang ulang tahunnya, dan langsung dilatih untuk dibawakan dalam momen istimewa semalam. 

 

"Jadi nanti kita potong kue. Lagunya adalah lagu Mars Komando. Karena kita keluarga besar dari para komando. Sampai 80 atau mungkin lebih, kita harus tetap berjiwa komando. Karena komando itu adalah pasukan terdepan. Yang selalu lead in front," ujarnya penuh semangat.

 

Hari ulang tahun Hendropriyono sebenarnya jatuh pada 7 Mei lalu. Ia pun sengaja pergi ke Osaka, Jepang, pada tanggal 7 Mei untuk menghindari perayaan yang biasa digelar oleh keluarganya.

 

“Saya kabur ke sana supaya anak-anak saya jangan bikin yang macam-macam. Tahu-tahu sahabat saya yang bikin,” ujarnya.  

Setelah dari Jepang, Hendropriyono kembali ke Jakarta. Namun alih-alih menyambut suasana tenang, ia justru disambut dengan kejutan, sebuah pesta ulang tahun yang telah dirancang oleh dua sahabat lamanya, Garibaldi Boy Thohir dan Chandra Eka Jaya.

 

“Saya sudah 33 tahun berteman dengan Pak Boy Thohir, dan 21 tahun dengan Pak Chandra Eka Jaya. Ini yang bikin gara-gara. Tapi katanya uang muka sudah dibayar, berat juga kalau batal,” katanya.

 

Dalam sambutannya, Hendropriyono juga menyampaikan penghormatan kepada Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, yang ia sebut sebagai senior yang sangat dihormati.

 

Selain itu, ia juga mengapresiasi kehadiran Kepala BIN, Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra, yang menurutnya langsung terbang ke lokasi demi menghadiri perayaan tersebut.

 

“Pak Herindra mendarat langsung ke sini. Memerlukan sekali hadir di sini, saya sangat terharu," ujarnya.

 

Meskipun tidak semua sahabat bisa hadir karena berbagai kesibukan dan momen long weekend, Hendropriyono tetap merasa bersyukur dan terharu. Ia menyebut bahwa banyak di antara mereka yang datang dari luar kota hanya untuk menghadiri momen ini.

 

“Saya mohon maaf kalau ada hal yang kurang berkenan dalam penerimaan. Karena mungkin terkejut-kejut. Saya sendiri saja terkejut," imbuhnya. (viva).


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.