Relawan Prabowo melakukan rapat persiapan Apel Kebangsaan
yang akan diselenggarakan 20 September 2025 di Padepokan Pencak Silat TMII,
Jakarta. (Sumber: Istimewa)
JAKARTA — Sejumlah relawan pendukung
Presiden RI, Prabowo Subianto akan menggelar acara Apel Kebangsaan pada 20
September 2025 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.
Acara ini akan berfungsi sebagai platform untuk menyampaikan
tuntutan politik penting, termasuk seruan agar Presiden merombak kabinetnya.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, Kurniawan, menyatakan,
persiapan acara yang digagas berbagai lembaga relawan seperti Garuda Emas,
Garuda Asta Cita Nusantara, dan Rampas 08 itu kini sudah mencapai tahap final.
"Hari ini kami seluruh panitia apel kebangsaan yang akan
dilaksanakan pada 20 September 2025, telah menyelesaikan pematangan
persiapan," kata Kurniawan kepada wartawan di Cibinong, Kabupaten Bogor,
Minggu, 14 September 2025.
Kurniawan mengatakan, Presiden Prabowo dijadwalkan akan hadir
untuk memberikan sambutan. Para relawan menegaskan komitmen mereka untuk terus
menjadi garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan hingga akhir masa
jabatan.
"Kita akan mengawal terus pak presiden sampai minimal
tahun 2029," ucap Kurniawan.
Apel Kebangsaan ini diharapkan bisa menjadi pesan kuat bagi
semua pihak. Ada empat poin utama yang menjadi tujuan dari gerakan ini, yang
akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo, yakni
Pertama adalah untuk membuktikan kepada publik bahwa basis
massa pendukung Prabowo masih solid dan setia.
"Apel kebangsaan ini, satu, kita akan menunjukkan kepada
rakyat indonesia bahwa pendukung prabowo itu masih ada dan setia," ujar
Kurniawan.
Kedua, para relawan berkomitmen memberikan dukungan tanpa
syarat agar Presiden Prabowo tidak ragu dalam mengambil dan melaksanakan
kebijakan strategis untuk negara.
Ketiga, menjadi tuntutan paling tajam. Para relawan mendesak
Presiden untuk segera mengevaluasi dan mencopot para pembantunya di kabinet
yang dinilai tidak loyal dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Keempat, relawan meminta agar Presiden lebih sering turun
langsung ke masyarakat di berbagai daerah. Tujuannya adalah agar Prabowo dapat
melihat dan mendengar langsung permasalahan rakyat, tanpa hanya bergantung pada
laporan dari bawahannya.
"Kami meminta kepada pak prabowo kembali ke rakyatnya
supaya tahu permasalahan yang ada di wilayah, jangan sampai hanya mendengarkan
dari orang-orang laporan belum tentu benar," kata Kurniawan.
Gerakan ini juga menjadi respons atas adanya isu dan manuver
politik yang mencoba "menggoyang" stabilitas pemerintahan Prabowo.
Kurniawan menegaskan bahwa relawan sejati, yang telah berjuang bersama Prabowo
sejak 2008, tidak akan tinggal diam.
"Melihat kondisi hari ini, masukan ada goyang-goyang ke
pemerintah Prabowo, sikap kami jelas," kata Kurniawan.
"Saya, dan relawan yang setia kepada Prabowo ini akan memberi energi positif kepada pak prabowo bahwa kami itu ada dan setia. Supaya rakyat indonesia tahu bahwa pak prabowo ini tidak berdiri sendiri, masih banyak relawannya. Kami tidak akan membiarkan prabowo berjuang sendiri," jelasnya. (poskota)