Presiden RI Prabowo Subianto di RS Polri, Jakarta, Senin, 1
September 2025 (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah
meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat
kepada para aparat kepolisian yang terluka saat bertugas mengamankan
demonstrasi beberapa hari terakhir.
“Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikin pangkat. Dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir," Prabowo usai menjenguk para korban di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 1 September 2025.
Prabowo mengungkapkan terdapat 43 korban luka yang dirawat di
RS Polri, sebagian sudah pulang dan tersisa 17 pasien. Mereka terdiri dari Empat belas anggota dan
tiga masyarakat.
Menurutnya, dari pasien demo yang masih dirawat, terhadap 13
di antaranya yang mengalami luka serius hingga harus menjalani operasi besar.
“Saya sudah tengok 13 di atas, ada yang berat kepalanya
sampai harus operasi, tempurung kepala diganti titanium, ada yang tangannya
putus dan alhamdulillah dapat disambung lagi,” jelasnya.
Kondisi paling parah dialami seorang korban yang mengalami
kerusakan ginjal akibat diinjak-injak.
“Beliau sekarang harus dicuci darah. Kalau perlu kita cari
transplantasi. Kalau tidak bisa diperbaiki, ginjal ini sangat berat,” jelasnya.
Presiden menyebut aparat yang bersalah akan ditindak sesuai
hukum. Namun, ia juga menekankan bahwa masyarakat tidak boleh melupakan
pengorbanan aparat yang berjaga siang dan malam menjaga keamanan negara.
”Kalau ada kesalahan akan ditindak. Tapi jangan lupa, puluhan
petugas sudah berkorban. Polisi siang malam menjaga keamanan di seluruh pelosok
tanah air,” tegasnya. (rmol)