Adhie M Massardi - jpnn
JAKARTA — Juru bicara Presiden ke-4 Republik
Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi, kembali angkat
bicara terkait situasi Indonesia yang kurang kondusif.
Ia mengatakan, situasi yang tidak stabil dan menegangkan ini
merupakan akibat dari kemarahan masyarakat yang sudah mencapai puncaknya.
Dalam cuitan di akun media sosial X pribadinya, Adhie
Massardi mengatakan tanda-tanda kemarahan publik sudah jelas dan tidak bisa
lagi ditutup-tutupi.
Adhie menyatakan, situasi saat ini sudah mencapai titik
kritis akibat menumpuknya kekecewaan publik yang nyata-nyata berdampak pada
kebijakan pemerintah dan praktik politik di DPR.
“KAMI SUDAH INGATKAN di Yogya 18:08:25 kemarahan rakyat yg
dikompori All the Widodo's Men di kabinet dan DPR sdh smp titik didih,”
tulisnya dikutip Senin (1/9/2025).
Ia semakin menunjukkan kejengkelannya dengan sikap pemerintah
yang terlihat acuh dengan situasi yang dihadapi.
Ia merujuk pada kebiasaan pemerintah yang kerap menampilkan
kesan seremonial untuk meredam ketegangan.
Seperti pemberian gelar kenegaraan kepada tokoh tertentu,
hingga kegiatan panggung rakyat yang disertai tarian dan hiburan, dianggapnya
tidak menyentuh akar persoalan.
“Tapi dijawab dng pemberian Gelar Kenegaraan dan joget2an,” sebutnya.
“Membersihkan orang2 yg 10 tahun rusak negara/bangsa harus jd
agenda utama. Bukan represi !,” terangnya. (fajar)