Latest Post

Meme Rismon Hasiholan Sianipar, Dokter Tifa dan Roy Suryo/Ist 

 

JAKARTA — Pegiat media sosial dokter Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa memastikan bakal makin aktif menyuarakan kasus dugaan ijazah palsu yang menjerat mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

 

Dokter Tifa menegaskan, dirinya bersama pakar forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar dan pakar telematika Roy Suryo tidak gentar dengan gempuran serangan balik dari kelompok yang tidak menghendaki kasus dugaan ijazah palsu Jokowi terbongkar.

 

"Kalau kalian mengira kami takut, kalian salah besar!" kata Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Sabtu 7 Juni 2025.

 

Dokter Tifa mengatakan, apabila dilanda ketakutan, maka dirinya akan memilih melakukan observasi terkait persoalan epidemiologi  yang terjadi di lapangan dan desa desa.

 

"Saya akan memilih menulis, berpikir, merenung, membaca, mensintesis, dan menganalisis segala sesuatu dengan rumus matematika, filosofi, sosiologi, histori, metafisika sambil melihat awan-awan di langit, larik-larik hujan, dan bulan dan bintang-bintang sambil bercengkerama dengan keluarga di kediaman yang jauh dari riuh rendah," kata Dokter Tifa.

 

Selain itu, kata Dokter Tifa, apabila Rismon Sianipar merasa takut, maka dia akan tetap di luar negeri untuk tetap menjadi konsultan digital forensik Internasional dengan bayaran miliaran per tahun, keliling dunia dengan istri tercintanya, melanjutkan petulangan travelling yang sangat menyenangkan, tanpa memikirkan carut marut gaduh dan jahatnya hukum di Indonesia.

 

"Tetapi dia tergerak untuk pulang. Tergetar dengan sebuah keganjilan ijazah yang secara kebetulan dia temukan, skripsi aneh yang mengusik jiwa penelitinya, yang keduanya dia temukan di almamater yang sangat dia cintai," kata Dokter Tifa.

 

Sementara bila Roy Suryo penakut, maka dia akan melanjutkan hobi fotografi dan penelitian telematika yang menjadi kemampuannya sambil berkeliling dari kota ke kota dengan koleksi mobil-mobil tuanya yang legendaris.

 

"Tetapi dia tergelitik melihat ijazah dan berbagai foto-foto seseorang yang berserakan di internet. Kok aneh secara fotografi dan telematika, maka di sela-sela waktunya mengajar, fotografi, merawat mobil-mobil dan 20 ekor  kucing-kucing eksotisnya, dan terperanjat ketika makin lama jejak kepalsuan dari dokumen dan foto-foto itu makin terbongkar dengan keahliannya," kata Dokter Tifa.

 

Dokter Tifa melanjutkan, apabila hatinya tidak jahat dan kejam, maka ketika Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja atau Gus Nur  bertanya tentang ijazah, tinggal dia tunjukkan saja ijazah, dan masalah pun selesai.

 

"Seakan tidak cukup, ketika kami bertiga bertanya tentang ijazah, hatinya yang jahat dan kejam, ingin membungkam kami dengan memenjarakan kami!" kata Dokter Tifa.

 

"Apakah kami takut?" sambungnya.

 

Buktinya, kata Dokter Tifa, hingga kini dirinya bersama Rismon Sianipar dan Roy Suryo terus melanjutkan penelitian tentang ijazah yang meragukan.

 

"Jadi, orang orang picik dan kusam pikiran saja yang mengira kami takut kalian bikin meme seperti ini!" pungkasnya. (rmol)


Presiden Prabowo mengundang para pemain dan pelatih Timnas Indonesia untuk makan siang bersama di Kertanegara, Jumat (6/6/2025) 

 

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menjamu para pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Indonesia di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Jumat siang, 6 Juni 2025.

 

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab itu digelar sehari setelah kemenangan penting timnas dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

 

Dalam suasana santai dan akrab, timnas menikmati makan siang bersama Presiden Prabowo.

 

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memberikan buah tangan kepada rombongan timnas berupa jam tangan Rolex. Hal itu diketahui ketika salah seorang pemain, Justin Hubner, mengunggah isi goodie bag pemberian Presiden Prabowo.

 

Berdasarkan pantauan, Skuad Garuda membawa goodie bag berwarna hitam dengan corak emas yang bertuliskan The Time Place saat keluar dari kediaman pribadi Presiden Prabowo.

 

Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku tidak tahu soal hadiah dari Presiden Prabowo itu. Ia hanya membeberkan agenda yang diikuti para pemain di Kertanegara.

 

"Saya kurang tahu," kata Erick kepada awak media terkait goodie bag yang dibawa Timnas Indonesia usai bertemu Presiden Prabowo.

 

"Makan siang, terus tadi Marselino nyanyi. Yang biasa yang kayak waktu di Bali," imbuh pria yang juga Menteri BUMN itu.

 

Menurut Erick, para pemain merasa mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari RI 1. Terlebih acara berlangsung di kediaman pribadi Presiden.

 

“Jadi mereka merasa ada nuansa kekeluargaan. Bapak Presiden juga memperlakukan mereka seperti keluarga karena beliau tahu perjuangan mereka untuk Merah Putih. Bapak Presiden sangat menghargai itu,” ucap Erick.

 

Kapten timnas, Jay Idzes, menyampaikan kesan mendalam atas pertemuan tersebut.

 

“Kami makan siang bersama dengan sangat nikmat. Setelah kemenangan kemarin, Presiden Prabowo ingin merayakannya bersama kami. Jadi kami sangat mengapresiasi Presiden Prabowo mengundang kami ke rumahnya. Dan kami mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Prabowo dan keluarganya. Jadi kami sangat bersyukur dan kami bersenang-senang,” terang Jay. 

 

Senada, pelatih timnas, Patrick Kluivert, juga menyampaikan apresiasi atas undangan Presiden Prabowo. Ia menyatakan timnas Indonesia siap menghadapi pertandingan terakhir dengan penuh semangat.

 

“Kami sangat mengapresiasi undangan dari Presiden Prabowo. Dan kami sangat bersyukur kemenangan yang fantastis kemarin dan kami sedang membangun masa depan,” jelas Patrick.

 

Spesifikasi dan Harga Jam Rolex

 

Rolex GMT-Master II adalah salah satu jam tangan profesional ikonik dari Rolex yang dirancang untuk menampilkan dua zona waktu sekaligus, sangat populer di kalangan pelancong dan pilot.

 

Spesifikasi utama dari beberapa varian GMT-Master II yang beredar di pasaran saat ini memang tak kaleng-kaleng.

 

Dengan diameter casing 40 mm, material yang digunakan adalah Oystersteel (baja tahan karat 904L). Beberapa seri bermaterikan emas putih 18 karat atau kombinasi emas dan baja, tergantung model. 

 

Dilihat dari situs resmi Rolex, GMT-Master II, yang sepertinya diberikan kepada para pemain Timnas Indonesia, dibanderol dengan harga Rp 193.782.000 - Rp 250.000.000

 

Ada sedikitnya 17 varian atau model GMT-Master II. Paling murah ada di angka Rp 181.671.00, sedangkan yang termahal adalah Rp 830.496.000.

 

Hingga berita ini turun, belum dapat dipastikan varian apa yang didapat para pemain Timnas Indonesia. Namun, dari video yang diunggah Justin Hubner, jam tangan mewah Rolex itu mirip dengan seri Oyster, 40 mm, Oystersteel, dengan nomor referensi 126720VTNR. (fajar)


Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI (MK) Jimly Asshiddiqie saat ditemui awak media di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/6/2025) 


JAKARTA — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama Republik Indonesia, Prof. Jimly Asshiddiqie turut menanggapi dorongan atau upaya Forum Purnawirawan TNI untuk mencopot Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

 

Menanggapi hal itu, Jimly menyatakan bahwa sejatinya dalam upaya pemakzulan seorang kepala negara, baik Presiden maupun Wakil Presiden, harus ada mekanisme yang mesti ditempuh.

 

"Prosedurnya bagaimana? Prosedurnya itu harus dimulai dari DPR. DPR lah yang harus memutuskan lebih dulu tuntutannya. Baru dibawa ke MK. Nanti kalau sudah diputuskan MK, dibawa lagi ke MPR. Diajukan oleh DPR," kata Jimly saat ditemui awak media di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

 

Dengan begitu kata Jimly, seharusnya langkah awal upaya pemakzulan tersebut ada pada kewenangan DPR RI. Menurut dia, dalam aturannya minimal harus ada 2/3 dari perwakilan partai politik di DPR RI turut menyampaikan aspirasi serupa.

 

"Jadi langkah pertama harus beres dulu di DPR. Dua per tiga, kali dua per tiga harus setuju dengan tuntutan dengan berbagai alasan dan pertimbangannya untuk dibuktikan tadi. Itu lho," kata dia. 

 

Sejauh ini secara tersirat, Forum Purnawirawan TNI kata Jimly sudah melakukan upaya yang tepat, yakni mengirimkan surat pemakzulan tersebut kepada DPR RI.

 

Namun menurut dia, yang harusnya disoroti yakni soal kesediaan 2/3 dari partai politik di parlemen membahas upaya pemakzulan tersebut. 

 

Sementara, sebagian besar dari partai politik yang ada di parlemen merupakan gabungan Koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

 

"Nah sekarang dua per tiga di DPR itu siapa? KIM plus apa mau? Jadi jangan tanya. Tanyanya kepada KIM plus. Koalisi permanen," beber dia.

 

Dari gabungan partai politik itu bahkan kata dia, ketuanya merupakan kepala negara saat ini yakni Presiden RI Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra. 

 

Prabowo merupakan mantan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selaku ayah Gibran Rakabuming Raka.

 

"Tapi saya rasa karena yang memilih wakil presiden itu adalah Ketua Umum Gerindra sebagai calon presiden, yang memilih Gibran itu dia (Prabowo), saya rasa dia akan melindungi wakil presiden. Gitu lho," kata dia.

 

"Ya kan? Apalagi wakil presiden ini putra dari mantan presiden ketika dia (Prabowo) menjadi anggota kabinetnya," sambung Jimly.

 

Atas hal itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Azhar Indonesia tersebut, merasa tidak mudah bagi Forum Purnawirawan TNI memakzulkan Gibran.

 

Dirinya menilai, apa yang disuarakan oleh para Purnawirawan TNI tersebut hanyalah ekspresi kemarahan yang realisasinya sulit diwujudkan.

 

"Jadi dengan semangat Presiden Prabowo untuk merangkul semua mantan-mantan (Presiden) saya rasa itu tidak mungkin (diwujudkan Pemakzulan Gibran). Tidak mungkin Partai Gerindra dan begitu juga partai-partai koalisi itu akan mengambil inisiatif mencapai angka 2 per 3 itu," kata dia.

 

"Gitu lho. Jadi ini supaya apa? Supaya ya kita fair ya. Kita melihat situasinya itu kayaknya ya ini hanya ribut-ribut aja gitu lho. Hanya ekspresi kemarahan aja. Tapi realisasinya rasanya tidak mungkin," tukas Jimly. (tribunnews)


Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah. 

 

JAKARTA — Langkah Ali Mochtar Ngabalin membela mantan Presiden Jokowi dalam polemik ijazah palsu dinilai blunder. Hal itu diutarakan oleh akun Threads @maroef_irfhany.

 

Ia mengatakan, upaya Ngabalin justru memperburuk keadaan dengan menggiring isu seolah-olah ada partai bohir yang mendanai Roy Suryo dan kelompoknya.

 

"Blunder, Ngabalin keluar belakangan niatnya pingin menolong Jokowi dengan membelokkan isunya seolah-olah ada bohir yang mendanai Roy Suryo cs," kata akun tersebut, dikutip Jumat (6/6/2025).

 

Dikatakan akun tersebut, bom yang dilempar Ngabalin ternyata tidak berbunyi saat ditangkis oleh Roy Suro dengan tantangan bersumpah di bawah Alquran.

 

Bukan hanya itu, ia juga menyinggung bahwa buzzer-buzzer senior yang diturunkan untuk menghadapi isu ini justru gagal menunjukkan argumen yang kuat.

 

Mereka dinilai hanya membawa wacana yang tidak fokus dan tidak argumentatif.

 

"Para buzzer senior yang diturunkan ternyata tidak cukup membawa amunisi kecuali ingin membelokkan ke isu-isu lain yang tidak argumentative," lanjut akun tersebut.

 

Dalam video yang dibagikan, tampak Roy Suryo dan Ali Mochtar Ngabalin terlibat dalam diskusi yang cukup tegang.

 

"Ketuk hati anda, adakah bersedia bersaksi di bawah Al-Qur'an bahwa tuduhan anda saya menerima dana besar itu keliru atau tidak," tantang Roy dalam sebuah video.

 

Bahkan, Roy berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa dirinya dan mereka yang berada di jalan serupa tidak dibiayai siapapun.

 

"Saya berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa itu tidak benar sama sekali. Itu bohong pak Ngabalin," ucapnya.

 

Dalam video yang sama, Ngabalin meminta agar Roy kembali memutar ulang pernyataannya dalam beberapa podcast sebelumnya.

 

"Nanti putar ulang semua podcastnya kemudian dengar baik-baik pakai hati, pikiran, bahwa proses tuduhan terhadap Jokowi sepuluh tahun dengan ijazah palsu itu berapa biaya yang digunakan. Itu dana besar kan mas?," timpal Ngabalin.

 

"Karena itu saya bilang, hanya urusan ijazah palsu sepuluh tahun, berapa biayanya itu? Karena itulah yang saya bilang, harus ada forum diskusi khusus kita ngomong soal materi ini. Biar jelas," tandasnya. (fajar)


Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia 


JAKARTA — "Innalillahi wainnailaihi rojiun. Negara kita kembali kehilangan tokoh besar, beliau adalah Ustaz Yahya Waloni berpulang ke Rahmatullah tadi pas mau lanjut khutbah kedua di Masjid Darul Falah. Kematian yang sangat indah. Allahu Akbar," demikian pesan berantai yang diterima redaksi.

 

Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia di Makassar, Jumat, 6 Juni 2025. Ustad yang sebelumnya berlatar belakang pendeta itu meninggal dunia saat menyampaikan khutbah salat Jumat di Masjid Darul Falah, Perumahan Minasa, Kecamatan Rappocini.

 

Kabar duka ini dibenarkan oleh Ketua Masjid Falah, Syahruddin Usman.

 

"Sudah khotbah pertama. Begitu sudah duduk, khutbah kedua menyampaikan beberapa menit, langsung jatuh," kata Syahruddin kepada wartawan.

 

Almarhum Ustaz Yahya Waloni dikenal sebagai penceramah yang cukup vokal. Tak jarang dalam ceramahnya, ia mengkritik terhadap kondisi pemerintahan.

 

Ustaz Yahya Waloni merupakan seorang mualaf. Ia sebelumnya berlatar belakang sebagai pendeta dengan nama Yahya Yopie Waloni.

 

Yahya Waloni kemudian memeluk Islam dengan dibimbing Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.