Latest Post


 

SANCAnews.id – Sistem hukum di Indonesia saat ini dianggap sudah murtad dari Pancasila karena telah merubah Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

 

Demikian disampaikan oleh Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) bidang filsafat, Profesor Kaelan dalam acara webinar Forum Diskusi Pemikiran Bulaksumur bertajuk "Meneguhkan Pancasila dan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" pada Sabtu (22/1).

 

"Kemarin saya tatkala dihubungi, nampaknya judulnya itu diperhalus, maklum Yogyakarta ini ya. Jadi meneguhkan kembali, sebenarnya tidak, jadi saya ingin menegaskan, negara ini sudah tidak berdasar Pancasila," ujar Prof. Kaelan seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL dalam video yang diunggah akun YouTube Refly Harun, Minggu (23/1).

 

Prof Kaelan mengatakan, negara Indonesia saat ini bukan hanya bengkok, melainkan sudah patah karena sudah meninggalkan Pancasila.

 

"Sistem hukum kita sudah meninggalkan Pancasila," kata Prof Kaelan.

 

Kaelan mengaku sudah ke berbagai lembaga tinggi negara yakni ke MPR RI. Mulai Ketua MPR Bambang Soesatyo, Syarif Hasan. Saat itu ia mengaku pertemuan pernah difasilitasi oleh UGM.

 

"Beliau mengatakan 'oh iya ini pemikiran baik prof, tetapi elite kita itu kalau sudah menduduki ini sudah merasa nyaman dan sudah tidak lagi mengapa harus mengamandemen, mengapa harus berfikir konstitusi kita'," jelas Kaelan.

 

Kaelan mengaku apa yang ia sampaikan bukan hanya sebuah pemikiran, melainkan hasil penelitian. Bahkan, Kaelan mengaku sudah menerbitkan empat buku di Badan Pengkajian MPR RI.

 

"Kita sekarang sudah menggunakan UUD. Saya menggunakan istilah beda, yaitu UUD 2002 hasil amandemen. Tapi apakah benar itu amandemen? Ternyata salah," kata Kaelan.

 

Karena menurut Edward Cornrad Smith kata Kaelan, pengubahan konstitusi secara menyeluruh, amandemen dengan sistem adendum yang lazimnya hanya satu atau dua pasal pengubahan. Sedangkan di Indonesia, proses perubahannya bukan hanya satu pasal.

 

"Yang sudah dilakukan amandemen itu 95 persen. Masya Allah. Ini kalau disebut amandemen, salah. Jadi sudah bukan bengkok lagi ini, sudah Patah. Kita ini sudah menyimpang, istilah agama ini kita sudah murtad dari Pancasila," tegas Kaelan.

 

Maka menurut teori hukum konstitusi kata Kaelan, amandemen UUD 1945 pada 2002 bukan disebut sebagai amandemen, melainkan mengganti UUD.

 

"Konstitusi kita ini sudah tidak dijiwai oleh proklamasi 17 Agustus 45. Bahkan nampak juga tidak berdasar Pancasila. Sehingga konsekuensinya, nanti kita lihat di dalam terbit hukum Indonesia, sehingga pemberlakuan UUD 2002 hasil amandemen itu, maka bukan suatu amandemen, tetapi penggantian konstitusi. Jadi sekali lagi itu penggantian konstitusi," terang Kaelan. (rmol)



 

SANCAnews.id – Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo membagikan bantuan kepada warga sekitar yang tergusur proyek Jakarta International Stadium (JIS) di kawasan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (21/1/2022).

 

Tidak berhenti sampai di situ, Giring juga menyindir proyek stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu nama nama Firaun.

 

Giring lewat akun Twitter, @Giring_Ganesha, sepertinya mencoba mengkritik Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang pernah menyebut, jika Firaun juga bisa fokus membangun fisik. Firaun adalah raja Mesir kuno yang kekejamannya pernah diceritakan pada era Nabi Musa AS.

 

"Seperti biasa @psi_id selalu melakukan aksi sosial kepada warga dan kebetulan hari ini kami temukan beberapa warga yang kurang beruntung tergusur oleh proyek yang dulu katanya hanya Firaun yang bisa melakukan. Semoga bantuan kecil ini bisa membantu ibu dan bapak di sana," kata Giring yang mengunggah foto bantuan permukiman kumuh dengan latar belakang JIS dikutip Republika di Jakarta, Sabtu (22/1/2022).

 

Giring menjelaskan, jika bantuan dari kade PSI itu ternyata berisi sepatu. "Terima kasih para donatur yang sudah menyumbang aksi solidaritas ini. Especially bro Hariyanto Arbi yang menyumbangkan 100 pasang sepatu. Terima kasih anggota dewan kita bro Justin dan bro Anthony Winza yang ikut turun kelapangan membantu warga," kata mantan mahasiswa Universitas Paramadina tersebut.

 

Sebelumnya, Anies mengundang grup band Nidji untuk menggelar check sound di JIS. Empat personel Nidji tampil membawakan beberapa lagu, dan berterima kasih kepada Gubernur Anies atas undangannya. Nidji adalah band kala Giring menjadi vokalis, namun kini sudah keluar karena sekarang sibuk di dunia politik. (republika)



 

SANCAnews.id – Tim Pengurus PKPU Garuda Indonesia mengatakan dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) total tagihan yang harus dibayarkan perusahaan mencapai sebesar Rp 198,81 triliun.

 

Salah satu Tim Pengurus PKPU Garuda Indonesia, Asri mengatakan terdapat 501 kreditur yang sudah mengajukan tagihannya kepada tim pengurus. Tim nantinya akan melakukan praverifikasi untuk memastikan tagihan tersebut benar.

 

"Yang kami sampaikan adalah ada 501 kreditor yang sudah mendaftar dengan nilai tagihan sekitar Rp 199 triliun atau atau sebesar Rp 198,81 triliun, dengan hampir Rp 200 triliun dan itu yang akan kami verifikasi nantinya apakah benar tagihan tersebut sesuai dengan catatan debitur," kata Salah satu Tim Pengurus PKPU Asri, dikutip, di Jakarta, Sabtu (22/1/2022).

 

Menurut Asri, nilai atau total tersebut masih belum final. Sebab masih akan dilakukan praverifikasi oleh Tim Pengurus untuk diajukan permohonan perdamaian oleh perusahaan.

 

"Maka kalau tidak sesuai nantinya maka tim pengurus juga akan tetap melakukan verifikasi apakah saksinya itu benar atau tidak," ujarnya.

 

Dia menjelaskan, selama proses PKPU ini berlangsung, pihaknya tidak membatasi jumlah kreditur yang akan mengajukan tagihannya. Taguhan tersebut, oleh Tim Pengurus akan dibawa dalam rapat kreditur untuk menentukan apakah kreditor tersebut diterima atau tidak.

 

"Selama proses PKPU Tim Pengurus tidak bisa membatasi apakah ada tambahan atau tagihan lain yang masuk, tetapi kami akan tetap mencatatkan dan selanjutnya akan kami sampaikan dalam rapat kreditor apakah kreditur tersebut diterima atau tidak," terangnya.

 

Sebagai catatan, total nilai tagihan dari para kreditur itu lebih tinggi bahkan defisit, jika dibanding dengan kas di kantong Garuda Indonesia (GIAA). Per September 2021, kas setara kas Garuda Indonesia (GIAA) sebesar USD 39,91 juta atau setara Rp 570,77 miliar. (sindonews)



 

SANCAnews.id – Kegagalan demi kegagalan terus dialami pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mulai dari kegagalan menyelamatkan ekonomi Indonesia, membuat makmur rakyat, memerangi korupsi, menegakkan demokras, hingga gagal bertindak sebagai kepala negara yang dapat mengayomi semua kalangan.

 

Hal tersebut dikatakan Dr. Rizal Ramli pada agenda silaturahmi bersama para tokoh masyarakat, aktivis dan ulama di Kampus II Yayasan Sumber Daya Insani (Yasri) di Jalan Veteran, Gang Soka, Purwakarta, Sabtu (22/1).

 

Menurut Begawan Ekonomi yang juga mantan Menko Ekuin itu, permasalahan terberat Indonesia saat ini adalaha bidang ekonomi. Beban utang negara dan BUMN yang sangat besar menjadi penghambat bagi pemerintahan kedepan.

 

Sementara, korupsi semakin merajalela dan disparitas atau kesenjangan disegala bidang semakin melebar.

 

"Semua sangat menghambat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju serta sulit untuk mengejar ketertinggalan," kata Rizal Ramli dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar.

 

Manurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang tidak mempunyai konflik kepentingan, sehingga bisa mengatasi masalah berat tersebut.

 

Indonesia juga membutuhkan sosok pemimpin yang mampu melakukan lompatan cepat hingga beban utang Indonesia bisa terselesaikan.

 

"Sehingga Indonesia bisa berdaulat, duduk sama tinggi sebagai negara maju yang disegani oleh dunia karena rakyatnya sejahtera," tutupnya. **



 

SANCAnews.id – Emраt hаrі lalu tеrсаtаt ѕеbаgаі sejarah ѕеtеlаh DPR mеngеѕаhkаn Rancangan Undаng-Undаng tеntаng Ibu Kоtа Negara (RUU IKN) mеnjаdі UU dаlаm rараt Pаrірurnа DPR RI kе-13 masa persidangan III tahun sidang 2021-2022. Aktivis Nicho Sіlаlаhі рun mеmbеrіkаn ѕоrоtаn tаjаm tеrkаіt uрауа mеmіndаhkаn іbu kota Indоnеѕіа kе Kаlіmаntаn Tіmur tersebut.

 

Dіkеtаhuі berdasarkan laporan Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN, 8 frаkѕі уаknі PDIP, Gоlkаr, Gеrіndrа, Nаѕdеm, Demokrat, PAN, PKB, PPP, dаn PKB mеnуеtujuі RUU IKN menjadi UU. Sementara Frаkѕі PKS tidak ѕеtuju hasil реmbаhаѕаn RUU IKN.

 

"Interupsi nаntі уа kаrеnа dаrі 9 frаkѕі, 1 yang tіdаk ѕеtuju, аrtіnуа bіѕа kіtа setujui," tutur Kеtuа DPR RI Puаn Maharani beberapa waktu lаlu.

 

Prоѕеѕ pengesahan RUU IKN menjadi UU IKN yang tеrkеѕаn mulus tersebut рun mеndараt sorotan dаrі bеrbаgаі ріhаk tеrmаѕuk dі antaranya aktivitis Nісhо Sіlаlаhі.

 

Nісhо pun memberikan kоmеntаr pedas lewat аkun twіttеrnуа merespon upaya pemindahan іbu kоtа ke Kаbuраtеn Pеnаjаm Pаѕеr Utаrа. Nicho Silalahi mеmеrіntаhkаn Presiden Jоkоwі segera kеluаr аtаu angkat kаkі dаrі Jаkаrtа. Namun, jika dіtеlааh, mаkѕud Nісhо, yaitu meminta аgаr Presiden Jоkоwі lеkаѕ bеrtugаѕ di kantor уаng ada di IKN bаru.

 

Bаhkаn, Nісhо уаng juga mеruраkаn ѕеоrаng реgіаt mеdіа ѕоѕіаl іtu turut mеmіntа Presiden Jokowi mеmbаwа para аnggоtа DPR RI ke IKN bаru уаng bеrnаmа Nuѕаntаrа.

 

"UU Pеmіndаhаn іbu kоtа sudah disetujui, mаkа @jоkоwі hаruѕ mеntааtіnуа dan ѕауа sarankan dalam tеmро ѕеѕіngkаtnуа harus keluar dаrі Jаkаrtа dаn bеrkаntоr dі Nusantara,” tulіѕnуа, ѕереrtі dikutip dari mаkаѕѕаr.tеrkіnі.іd.

 

Katanya, hаl itu sebaiknya dilakukan agar Istana Nеgеrа maupun Gedung DPR bisa menjadi rumah tinggal.

 

"Biar istana negara dаn gеdung DPR-RI kаmі bikin rumah tіnggаl," tеrаngnуа.

 

Sеmеntаrа іtu, dаlаm сuіtаn bеrbеdа, Nісhо mеngаtаkаn bаhwа mеmіndаhkаn IKN bеrаrtі mеmіndаhkаn реrmаѕаlаhаn tanpa ѕоluѕі.

 

"Memindahkan ibu kota ѕаmа artinya dеngаn memindahkan реrmаѕаlаhаn tаnра ѕоluѕі," lаnjutnуа.

 

Nісhо Sіlаlаhі lantas mеnjеlаѕkаn dеngаn сukuр mеnоhоk ара mаѕаlаh уаng tеngаh dіhаdарі Indоnеѕіа ѕааt ini.

 

"Mаѕаlаh bаngѕа ini sebenarnya hаnуаlаh jurаng kеѕеnjаngаn уаng bеgіtu dаlаm аntаrа sikaya dan ѕіmіѕkіn sehingga kеаdіlаn hanya mіlіk kаum kауа dan kаum miskin сumа numpang sekedar hіduр dі nеgеrі іnі,” tukаѕnуа.

 

Rараt Pansus 

Sеmеntаrа, ѕеbеlum dіѕаhkаn mеnjаdі UU, RUU IKN sebelumnya tеlаh mеndараtkаn kерutuѕаn tіngkаt I раdа Sеlаѕа (18/1/2022) dіnі hаrі.

 

Seluruh poin уаng tеrtuаng di RUU IKN telah dіѕераkаtі ѕереrtі IKN bаru berbentuk оtоrіtа ѕеtіngkаt рrоvіnѕі hingga реmіmріn IKN baru іаlаh kepala otorita.

 

Adарun rараt RUU IKN diawali dеngаn rараt Pansus bersama dengan раrа аhlі mulаі dаrі аhlі рublіk hіnggа tаtа ruang. Kеmudіаn dіlаnjutkаn dengan rapat раnjа уаng mеmbаhаѕ empat hаl.

 

Pеrtаmа terkait dеngаn ѕtаtuѕ IKN араkаh otoritas аtаu реmеrіntаhаn daerah khuѕuѕ saja.

 

Kedua, mеngеnаі реmbіауааn IKN уаng dіmіntа аgаr jangan ѕаmраі mеmbеbаnі APBN.

 

Kеtіgа, mengenai rеnсаnа induk atau master рlаn реmbаngunаn IKN. Dіmаnа pansus DPR berharap реmbаngunаn IKN jаngаn ѕаmраі mеnjаdі proyek mangkrak.

 

Kееmраt adalah pertanahan. Untuk klаѕtеr іnі dіmіntа jаngаn ѕаmраі menimbulkan реrѕоаlаn dеngаn masyarakat sekitar IKN, ѕеhіnggа Kеmеntеrіаn ATR/BPN hаru melakukan koordinasi dan turun kе lapangan. (suara)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.