Latest Post


 

SANCAnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan sebuah video pendek di Twitter-nya yang memperlihatkan Jokowi melempar kaus dari atas mobil.

 

Uniknya, Ganjar saat itu menemani Presiden dan memberi jempol atas aksi ayah dari Gibran Rakabuming itu melempar kaus dari atas mobil.

 

Diketahui, Jokowi memang sudah sering melempar kaus. Setiap kunjungan ke beberapa daerah, kakek dari Jan Ethes itu rutin membagi kaus dengan cara yang tak lazim.

 

Ya, tak lazim. Sebab biasanya, pembagian kaus diberi langsung berhadap-hadapan. Jokowi tidak. Ia melempar kaus ke warga yang berdiri di pinggir jalan, saat mobil yang ditumpanginya melaju.

 

Seperti biasa pula, respons warganet banyak yang mengeluhkan tingkah Ganjar dan Jokowi. Mereka menganggap, tingkah Jokowi kurang sopan.

 

"Ga bisa ya,,berhenti sebentar Trus diulungke?? Atau nyuruh Paspampres ngasih dg sopan? Supaya gada kesan, memberi bingkisan koq dilempar, lalu membiarkan rakyat berebut (entah berantem/enggak) Ada cara2 yg lebih beradab yg bs ditempuh. Kita ini orang timur, itu bukan budaya kita."

 

Senada diutarakan akun @Syah*********, "Memberikan dgn baik tidak mesti melempari.. apalagi dijalanan..ditakutkan lari kejalanan musibah bagi org lain.. yang cerdas dong ngasih nya kuis ikan kek dapet speda."

 

"Ga kepingin sih, tapi kok saya jdi sedih dan sakithati Pak liat ini. Mbok ya dinasehati tho Pak.. Orangtua kita orang Jawa ga pernah ngajari lempar lempar bgini," tulis akun @pu******.

 

Namun di sisi lain, ada juga netizen yang mengingat aksi mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang sempat menemani Jokowi melempar kaus dari atas mobil.

 

Tak lama setelah itu, pria yang akrab disapa Romi itu ditangkap KPK. "Mas hati hati.

Rommy abis bikin video beginian ditangkap KPK kan?" kata @x****.

 

Untuk diketahui, Romi memang pernah mengunggah sebuah video berdurasi 30 detik ke akun twitternya di @MRomahurmuziy.

 

Dalam video tersebut, Romi semobil dengan Jokowi. Ia duduk di bangku belakang, dan asyik membagikan bingkisan dengan cara melempar.

 

"Saya beruntung bisa mengabadikan sendiri kedekatan Presiden @Jokowi dengan rakyat," tulis Romi, pada awal 2018 silam.

 

"Beliau mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu menyapa masyarakat yang menyambutnya di pinggir jalan dan tidak akan menutup jendela mobil sampai benar-benar tidak ada orang," kata Romi.

 

Sebagai pengingat, setahu setelah bagi-bagi kaus itu, KPK menangkap Romi di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur.

 

KPK menerima informasi dari masyarakat bahwa akan ada transaksi korupsi. Berdasarkan bukti-bukti awal dan informasi tersebut, KPK menyelidiki kasus itu kemudian menangkap Romi, Jumat (15/3/2019). (voi)




SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan lebih memilih mendukung musisi Ahmad Dhani dari pada Giring Ganesha apabila keduanya maju jadi Calon Presiden (Capres).

 

Rocky awalnya membahas potensi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut yang sempat mengklaim bakal jadi Capres.

 

Dia menegaskan tentunya keinginan Giring tersebut tidak bakal terwujud lantaran terganjal presidential threshold.

 

"Kalau misalnya nol persen (presidential threshold), Giring harusnya malu tuh mengundurkan diri. Karena dia bilang mau maju kalau 20 persen," kata Rocky Gerung dalam saluran YouTube Forum News Network, dikutip Hops.id pada Senin, 10 Januari 2021.

 

Kemudian dalam bincang-bincang bersama kolumnis Hersubeno Arief, Rocky pun ditanya soal pilihan politiknya apabila kedua musisi kondang, yakni Ahmad Dhani dan Giring Ganesha maju jadi Capres.

 

Dengan tegas Rocky menjawab lebih memilih Ahmad Dhani ketimbang Giring lantaran popularitas dan kecerdasannya dalam mengolah isu.

 

Bahkan Rocky juga mengibaratkan rival keduanya ibarat anak-anak yang duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

 

"Kalau di popularitas dan kecerdasan mengolah isu, ya jauh lah itu artinya seperti membedakan anak PAUD dengan SD," imbuh Rocky Gerung. (hops)



 

SANCAnews.id – Politikus Ferdinand Hutahaean memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Dia akan diperiksa dalam kasus cuitan ‘Allahmu lemah’. Dalam kedatangannya, dia turut membawa bukti riwayat penyakit.

 

“Saya membawa salah satunya bukti riwayat kesehatan saya,” kata Ferdinand di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (10/1).

 

Ferdinand menjelaskan, riwayat kesehatan ini sekaligus menguatkan argumennya tempo hari. Yakni dia menulis cuitan tersebut untuk memotivasi diri karena mengidap penyakit yang sudah bertahun-tahun.

 

“Memang ini lah penyebabnya bahwa yang saya sampaikan dari kemarin bahwa saya itu menderita sebuah penyakit sehingga timbullah percakapan antara pikiran dengan hati,” jelas Ferdinand.

 

Diketahui, kasus ini bermula dari trendingnya tagar #tangkapferdinand media sosial Twitter. Pemicunya akibat kicauan Ferdinand yang dinilai mengandung unsur penistaan agama.

 

Ferdinand saat itu menulis, ‘kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa maha segalanya’. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri.

 

Tak lama setelah menerima laporan polisi, Bareskrim bergerak cepat mengusut kasus ini. Hingga akhirnya Bareskrim meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan. (fin)



 

SANCAnews.id – Mukadimah dan batang tubuh UUD 1945 dirumuskan dengan sangat visioner oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, legislatif dalam menjalankan tugas-tugasnya perlu merujuk UUD 1945 itu sendiri.

 

Demikian disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 49 PDI Perjuangan, yang disiarkan melaui Kanal Youtube PDIP, Senin (10/1).

 

"Sekarang kan kebetulan putri saya Ketua DPR, saya suka bilang begini, sebetulnya kita ini apa sudah lupa sama UUD 1945 ya?" ujar Megawati.

 

Megawati mengatakan bahwa pihaknya selalu mengingatkan kepada fraksinya di parlemen untuk selalu mengikuti UUD 1945 dalam setiap membuat UU. Dia ingin produk UU selalu merujuk UUD 1945.

 

"UUD 1945 itu di situ sumber katanya, segala perundangan. Tapi terus di bawahnya itu seperti kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya," pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Bendera partai di bahu jalan memang sering kali didirikan. Namun bendera merah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terpasang di bahu jalan jadi sorotan.

 

Sebab bendera di sepanjang jalan itu dipasang di dekat tulisan larangan pemasangan bendera, spanduk, dan lain sebagainya.

 

Pada foto yang diunggah oleh Akademisi Cross Culture, Ali Syarief di Twitternya menunjukkan deretan bendera partai PDIP.

 

Namun di antara bendera-bendera itu, terdapat pengumuman laranan menemoelkan spanduk, bendera, atribut, dan lain sebagainya.

 

"Untuk kebersihan dan keindahan kota, dilarang memasang, menyimpan, menempel spanduk, bendera, baligho, famplet, dan atribut lainnya, di taman pembatas jalan ini," tulis pengumuman larangan tersebut.

 

Bendera-bendera partai tersebut jika dilihat dari penguman dipasang di Kabupaten Cianjur.

 

Cuitan Ali Syarif tersebut tentu menfapatkan berbagai respons dari warganet.

 

"Ayo Pemkab Cianjur cabutin aja tuh bendera PDIP, selalu aja partai ini melanggar peraturan daerah," komentar warganet.

 

"Bansos aja digarong apalagi cuman aturan kayak git. Langgar aja suka-suka mereka saja lah," imbuh warganet lain.

 

"Aturan sudah jelas itu berlaku untuk semuanya akan tetapi karena merasa berkuasa bertindak sak kareppe dewe," tambah warganet lain.

 

"Yang merasa bagian dari bendera itu harusnya malu, minimal tegur siapa yang nyuruh pasang bendera itu," tulis warganet di kolom komentar.

 

"Larangan tersebut bagi yang berakal dan bisa membaca aja," timpal lainnya.

 

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur sendiri menuliskan bahwa memasang bendera di taman pembatas jalan karena melanggar aturan Perda No. 1 tahun 2019.

 

Cuitan Ali Syarief tersebut telah disukai dan di retweet ribuan akun di Twitter. (suara)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.