Latest Post



SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dianggap seperti seorang pengendara motor yang menggunakan sen kiri, akan tetapi malah belok ke kanan. Perumpaan ini dipakai untuk menggambarkan Jokowi yang dinilai kerap ingkar janji dan berbohong.

 

Penilaian disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah dalam sebuah video yang membandingkan kemampuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) vs Jokowi. Menurut Muslim, pernyataan Fahri Hamzah adalah fakta, bukan hendak mengecilkan Jokowi.

 

"Tapi banyak hal yang dilakukan oleh Jokowi selama ini banyak menuai kritik. Lain diomongkan lain dikerjakan. Seperti motor sen ke kiri, malah belok kanan dan itu blunder," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/11).

 

Muslim menilai, Jokowi merupakan sosok tukang ingkar janji dan sering berbohong tanpa adanya malu-malu untuk melakukan itu semua.

 

"Jika hari ini kondisi negara carut marut dalam berbagai hal akibat karena faktor Jokowi. Jadi omongan Fahri itu fakta, bukan fitnah," pungkas Muslim. (*)


SANCAnews.id – Unit Reskrim Polsek Kalideres terus melakukan penyelidikan terkait misteri tewasnya satu keluarga di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Extension, Blok AC5, Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

 

Dua orang kerabat korban juga telah dilakukan pemeriksaan. Handoyo, salah satu kerabat korban membantah soal kelaparan. Bahkan dikatakannya, kondisi ekonomi keempat korban tidak tergolong sulit. Sehingga jika disimpulkan bahwa keluarganya tewas karena kelaparan adalah hal yang mustahil.

 

"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan," katanya. 

 

 Handoyo merupakan ipar dari korban bernama Margaret alias RM (58).

 

"Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun," bebernya.

 

Sementara menurut Ris Astuti, adik Margaret alias RM, dirinya terakhir komunikasi dengan korban itu sekitar 5 tahun yang lalu.

 

"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup. Kami berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja," ujarnya.

 

Komunikasi itu dilakukan Ris dengan kakaknya hanya sebatas guyon dan menanyakan kabar kondisi kesehatan.

 

"Saya sama adik saya (korban) RM ini tidak ada masalah. Kami sering guyon lah," ucapnya.

 

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, berdasarkan hasil keterangan dokter di RS Polri, 4 mayat yang ditemukan tewas di dalam rumah Citra Garden, Kalideres, meninggal karena kelaparan.

 

“Berdasarkan pemeriksaan dokter, bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil,” kata Pasma kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 11 November.

 

Pasma menduga keluarga itu mengalami kelaparan selama tiga minggu. Sementara itu, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat masih terus mencari bukti rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension, Blok AC5, Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

 

"Bukti rekaman CCTV masih kita cari terus untuk mengungkap motif dari peristiwa ini dan menunggu hasil autopsi jenazah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 11 November, siang.

 

Sementara dari hasil olah TKP, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tidak menemukan adanya kejanggalan di rumah korban.

 

"Sementara belum ada (dari hasil olah TKP) kerusakan di jendela, pintu, pagar dan lainnya di rumah korban," ujarnya.

 

Keempat korban tewas yang ditemukan sudah membusuk itu diketahui bernama Rudianto (71) suami, Margaret (58) istri, Dian (40 anak dan Budianto (68) ipar.

 

Adapun posisinya, yakni satu jenazah berada di ruang tamu dengan menyandar ke kursi, satu jenazah berada di kamar depan, satu jenazah di kamar belakang, dan satunya lagi berada tepat di sebelah kamar tidur depan. (voi)



.id – Pencitraan selalu dilakukan oleh setiap calon peserta pemilu, baik itu jadi anggota DPR maupun jadi presiden. Ekonom senior DR. Rizal Ramli tidak menampik bahwa pencitraan memang sebenarnya diperlukan.

 

Namun demikian, Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menggarisbawahi bahwa pencitraan bukan syarat utama.

 

“Pencitraan perlu, tapi bukan syarat utama dan tidak memadai,” tegasnya kepada redaksi, Minggu (13/11).

 

Dia mengingatkan bahwa tokoh-tokoh kemerdekaan Republik Indonesia bukan dikenal karena pencitraan, melainkan karena ide-ide besar dalam membangun bangsa.

 

“Tokoh-tokoh kemerdekaan RI dikenal karena visi, integritas, dan track record-nya,” tekannya.

 

Di satu sisi, Rizal Ramli mewanti-wanti bahwa pencitraan yang berlebihan akan menimbulkan mudharat bagi bangsa. Tidak hanya soal berimbas rakyat jadi tertipu, tapi juga bisa muncul perpecahan antaranak bangsa.

 

“Yang sangat merusak itu pencitraan berbayar (PollingRp, kontrak media berbayar, InfluenceRP, dan BuzzeRP) yang akhirnya menipu rakyat,” tutupnya. (rmol)



SANCAnews.id – Kekayaan alam di Papua tak hanya tambang emas yang telah di kelola oleh Freeport yang telah berdiri sejak tahun 1966 lalu.

 

Tak hanya tembaga, emas, dan perak di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, namun masih ada diwilayah lain yang kekayaannya tak kalah banyak.

 

Bahkan menurut Haris, di Intan Jaya kita tidak perlu melakukan penggalian tanah dengan mesin untuk mendapatkan emas. Hanya dengan melakukan penggalian dengan tenaga manusia kita akan mendapatkan emas.

 

Menurut Haris Azhar alam Papua sangatlah kaya terutama kandungan kekayaan alam yang masih sangat perawan.

 

Haris Azhar bongkar pemilik gunung emas Papua, di mana 8.1 juta ton emas mainan pejabat tinggi Jakarta.

 

“Dalam sebuah investigasi saya mendapatkan data yang sangat provisional yang mengatakan bahwa di Intan Jaya ada satu gunung yang besar dan bagian urat dari kandungan emas pegunungan Papua Tengah dengan kandungan emas mencapai 8.1 juta ton,” terang Haris.

 

“Saat saya klarifikasi pada sejumlah pejabat Papua, mereka mengatakan bahwa gunung tersebut merupakan mainan pejabat tinggi di Jakarta,” tambah Haris.

 

Haris menambahkan bahwa mereka telah siap membawa investor untuk menggali emas tersebut. Sedangkan Inta Jaya sendiri mempunyai delapan distrik di mana telah ditinggal penduduknya dan telah kosong.

 

Para penduduk tersebut meninggalkan wilayah delapan distrik tersebut karena ketakutan serta trauma dengan TNI.

 

Haris juga menambahkan bahwa ekspolarasi emas ini akan terkait dengan Undang-undang Cipta Kerja.

 

“Dengan Undang-undang Cipta Kerja selesai mereka, karena itu merupakan undang-undang kerja untuk investor,” ungkap Haris di saat melakukan wawancara dengan refly Harun.

 

Masih dengan Haris, menurut saya Undang-undang Cipta Kerja ini salah satu targetnya adalah buat ngebobol Papua.

 

“Nanti semua di peta-patain, sementara kapasitas masyarakat adat untuk bekerja pada ‘tema-tema tanah, hutan, dan pembanggunan mereka akan kehilangan bahasa,” jelas Haris.

 

Sangkan Papua sendiri, Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah mengumumkan bahwa terdapat tambahan sebanyak 3 provinsi.

 

Tiga tiga provinsi DOB (daerah otonomi baru) Papua tersebut di antaranya Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan.

 

Menurut menjelaskan bahwa tiga provinsi baru tersebut di mana berdirinya Provinsi Papua Selatan berdasarkan UU No 14 tahun 2022, Provinsi Papua Tengah berdasarkan UU No 15 tahun 2022 sedangkan Provinsi Papua Pegunungan berdasarkan UU Nomor 16 tahun 2022

 

3 provinsi baru Papua resmi berdiri yang merupakan perwujudan dari pemekaran wilayah sehingga jumlah provinsi Indonesia menjadi 37.

 

Adapun tiga provinsi yang melengkapi provinsi Indonesia menjadi 37 provinsi antara lain provinsi Papua Selatan berasal dari sejumlah wilayah di Papua, meliputi Kabupaten Marauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, dan Asmat.

 

Kemudian, wilayah Provinsi Papua Tengah meliputi Kabupaten Nabire, Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai dengan ibu kota provinsi di Kabupaten Nabire.

 

Sedangkan provinsi Papua Pegunungan meliputi Kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny Jaya, dan Kabupaten Nduga dengan Ibu Kota Provinsi di Kabupaten Jayawijaya. (disway)


 

SANCAnews.id – Tifauzia Tyassuma atau biasa dikenal dokter Tifa dikenal sering kali melemparkan kritik terhadap pemerintahan era presiden Joko Widodo.

 

Dokter Tifa mulanya jadi perbincangan usai turut mempertanyakan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.

 

Kali ini, perempuan yang sempat mengaku sebagai teman kecil Anies Baswedan itu kembali menyentil Jokowi persoalan kepiawaan berbahasa.

 

Hal ini dinyatakan sendiri oleh dokter Tifa di akun Twitetrnya pada Sabtu (12/11/2022). Pada cuitannya tersebut dokter Tifa mengunggah pemberitaan tentang negosiasi Jokowi dengan Elon Musk.

 

Pemberitaan itu megungkap soal alotnya negosiasi Jokowi dengan Elon Musk terkait Tesla. Dalam hal ini, dokter Tifa menduga alotnya negosiasi disebabkan karena adanya kendala bahasa.

 

"Apakah yang menyebabkan alot adalah kendala bahasa," tulis dokter Tifa.

 

Cuitan tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.

 

"Bu, kalau ibu mempermasalahkan bahasa inggris, setidaknya Pak Presiden berusaha sebaik mungkin," komentar warganet.

 

"Bu, diskusi seperti ini tidak akan pernah menarik. Kenapa? Ibu orang terdidik. Mustinya tatarannya pada diskusi gagasan dan ide, bukan ranah kebencian, yang akhirnya dimunculkan dalam diksi," imbuh warganet lain.

 

"Lah? Gegara bahasa mulu, gara-gara lain mungkin, banyak banget seudzon ibu dokter ini," tambah lainnya.

 

"Bu dokter seperti menganggap Elon musik itu anak anak, alot karna bahasa?" tulis warganet di kolom komentar.

 

"Bodoh kok dipelihara, kalau cuma masalah bahasa itu masalah sepele, ada penerjemah yang disumpah & bersertifikat, kendalanya itu di Nikel, bahan baku batre mobil listrik, karena pak Jokowi enggak mau ekspor nikel, karena nilai ekonomisnya enggak sebanding jika diolah sendiri di dalam negeri," timpal lainnya.

 

Profil Dokter Tifa

Berdasarkan penelusuran Suara.com pada akun media sosial dokter Tifa, nama lengkap dokter tersebut adalah Tifauzia Tyassuma.

 

Dokter Tifa kini berprofesi sebagai kepala Alhina Institute, sebagaimana yang tercantum di profil LinkedIn miliknya. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada. Ia mendapat gelar PhD untuk Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia.

 

Sebelum menjabat kepala di Alhina Insitute, dokter Tifa menjabat Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta. Tifa mengemban jabatan tersebut sejak 2009.

 

Ia juga mengemban jabatan Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network sejak 2010 silam. (suara)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.