Latest Post


 

SANCAnews – Areal Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, dipenuhi ratusan personel gabungan dari kepolisian dan TNI pada Selasa pagi (1/6).

 

Mereka tampak menggelar apel gabungan persis di depan Hotel Royal Kuningan, sebelah gedung Merah Putih KPK. Apel dipimpin langsung Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah.

 

Keberadaan ratusan personel TNI-Polri itu tampaknya terkait dengan acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada siang nanti (1/6).

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, terlihat puluhan aparat TNI berbaju loreng dan berbaret cokelat mengikuti apel tersebut bersama ratusan personel kepolisian.

 

Sementara itu, di sekitaran Gedung Merah Putih KPK terparkir sejumlah Baracuda, mobil Water Canon, dan mobil korps Brimob lainnya. (rmol)



 

SANCAnews – Warganet mempertanyakan kondisi kesehatan eks Sekretaris FPI, Munarman, pasalnya sejak ditangkap April lalu ia tidak pernah muncul lagi dalam pemberitaan media.

 

"Sudah lama tidak terdengar? Bagaimana kabarnya?" cuit warganet @IdaMeiselva sambil membagikan poster bergambar Munarman dengan tulisan 'Munarman bukan teroris' melalui twitter pada Selasa, 1 Juni 2021.

 

Meski Polri telah mengonfirmasi kondisi Munarman dalam keadaan sehat, tetapi warganet meragukan kebenarannya.

 

"Munarman dalam kondisi sehat," ucap Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono pada Senin, 31 Mei 2021, seperti dikutip dari tempo.

 

Seorang warganet Usri Lesmana meminta Polri untuk memunculkan Munarman ke hadapan masyarakat.

 

"Dear @DivHumas_Polri jika memang benar saudara Munarman baik-baik saja dan sehat-sehat saja sesuai dengan yang telah disampaikan Mabes Polri, maka munculkan dan tunjukan sosok Munarman kepada masyarakat," cuit akun @GandA_1719 pada Selasa, 1 Juni 2021.

 

"Agar kepercayaan masyarakat itu tercapai. Dan demi hukum yang trasparan," tambahnya.

 

Selain itu, warganet juga menuntut pembuktian atas pernyataan Polri tentang kondisi Munarman.

 

"Buktikan kalau beliau (Munarman) sehat, buktikan ke publik kalau beliau baik-baik saja. Jangan kalian sembunyikan," tulis akun @Lanange93192236.

 

Tak hanya itu, warganet juga beramai-ramai mentwit tagar 'HadirkanMunarman'. Seperti dilihat pada Selasa, 1 Juni 2021, tagar tersebut sudah dibagikan 2.293 twit.

 

Sebelumnya, melansir tempo, Munarman diisukan mengalami penyiksaan dan lumpuh permanen.

 

Kabar itu pertama kali dilontarkan oleh sebuah akun twitter dengan avatar penyanyi Korea Selatan.

 

"Bang Munarman terlupakan oleh kita. Banyak kabar beredar jika beliau sekarang tidak bisa berjalan dan bisa jadi lumpuh permanen, juga susah untuk berbicara dengan jelas akibat terus-terusan mengalami penyiksaan sejak ditangkap 27 April lalu," cuit akun tersebut, seperti dilansir dari tempo pada Selasa, 1 Juni 2021.

 

"Bahkan Munarman cuma diberi makan seminggu dua kali oleh polisi sehingga beliau sudah sangat teraniaya. Dan isu beredar jika itu desainernya Jokowi sendiri. Rezim Laknatullah!" tambahnya.

 

Diketahui sebelumnya, Munarman ditangkap pada 27 April lalu atas dugaan terorisme. []



 

SANCAnews – BuzzerRp melakukan pembelaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan ketut mantan Wali Kota Solo itu dianggap berbau wangi.

 

“Jokowi kentut dengan bau yang sangat busuk. Maka para menteri, jubir, buzzeRp dan para pemuja rezim, akan beramai ramai membangun opini, bahwa kentut Jokowi adalah aroma terwangi di muka bumi,” kata pengamat sosial dan budaya Danke Soe Priatna di akun Facebook-nya dalam artikel berjudul “Genosida ala Indonesia”.

 

Kata Danke, buzzerRp menyebarkan opini kentut Jokowi wangi merupakan bentuk kebodohan sehingga rakyat dipaksa untuk menerima ‘pembunuhan massal’ terhadap nalar. “Mungkin saja, buzzerRp akan pasang photo seolah olah mereka sedang menghirup kentut. Dan bisa saja, definisi wangi akan mengalami distorsi arti, hanya sekedar untuk mengakomodir dan menutupi bau busuk kentut Jokowi,” jelasnya.

 

BuzzerRp melakukan ‘pembunuhan’ nalar, menurut Danke ketika Jokowi membedakan mudik dan pulang kampung. BuzzerRp sebagai manusia miskin jati diri dan tuna nalar itu beramai ramai mengamini dan mencari seribu dalil, bahwa mudik memang beda dengan pulang kampung.Walau dalam KBBI, jelas, Mudik dan Pulang Kampung itu mempunyai arti yang sama.

 

“Bipang Ambawang, Provinsi Padang, menambah daftar penjilatan semakin panjang.”Pembunuhan” besar besaran terhadap bangsa dan negara dalam bentuk lain adalah dengan sengaja membenturkan dan membiarkan ketidak adilan dan perlakuan hukum yang memihak,” jelasnya.

 

Kata Danke, Rezim Jokowi mengalami kegagalan sehingga memerlukan jasa buzzerRp sebagai anjing penjaga, agar menggonggong, menakut nakuti, bahkan menggigit siapa saja yg berani mengungkap kegagalan penguasa.

 

“Kalau Rezim Jokowi merasa berhasil, kalau Jokowi merasa bisa menepati Janji, maka tidak akan perlu buzzeRp. Karena 250an juta rakyat indonesia siap untuk menjadi buzzerRp atau influencers bagi bangsanya sendiri,” papar Danke.

 

Saat Jokowi gagal dan berbohong soal akan membuka 10jt lapangan kerja baru, malahan gelombang TKA china yang massive masuk ke Indonesia, maka anjing anjing penjaga itu akan menggonggong dan menyalak, mengamini dan mendukung Masuknya TKA china dengan berbagai alasan dan cara.

 

“Saat Jokowi gagal dan bohong soal stop utang, maka anjing penjilat akan mengatakan : Jokowi bukan berhutang, tapi melakukan pinjaman luar negeri,” pungkasnya, dikutip Suaranasional.com, Senen (31/5). []



 

SANCAnews – Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menilai penunjukan salah satu personel grup band Slank, Abdi Negara Nurdin sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) adalah pilihan tepat.

 

Menurut Fadjroel, penunjukan itu telah sesuai dengan jejak profesionalitas Abdee, sapaan akrabnya. Namun Fadjroel tak menjelaskan lebih lanjut profesionalitas yang ia maksud.

 

“Sangat tepat, sesuai dengan jejak profesionalitas Abdee,” ujar Fadjroel lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/5) malam.

 

Penunjukan Abdee sebagai komisaris PT Telkom sempat memancing respons berbeda dari Slankers. Sebagian Slankers kecewa, meski tak sedikit pula yang mendukung.

 

Mereka yang kecewa karena mengaku kini tak lagi menemukan kritik seperti yang banyak disampaikan Slank dalam lagu-lagunya. Slank dinilai tak lagi vokal pada pemerintah. Bahkan sebaliknya, mereka justru menjadi partisan.

 

“Dulu kan Slank sering melawan pemerintah, melawan ketidakadilan. Misalnya melawan Suharto dalam lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung yang artinya utang kita naik terus. Terus Utopia, tentang kita yang ramah padahal aslinya tidak. Setelah reformasi juga masih melawan, lagu-lagunya banyak tentang korupsi dan koruptor,” ujar Ryan Nugraha yang mengaku telah 14 tahun menjadi Slankers.

 

Sentilan juga dilayangkan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. Dia menilai penunjukan gitaris Slank itu sebagai komisaris perusahaan plat merah itu sebagai balas budi, sebab yang bersangkutan memang banyak aktif berkampanye mendukung Jokowi selama Pilpres 2019.

 

Menurut Abbas, politik balas budi itu sebenarnya tidak bermasalah, jika menjunjung tinggi prinsip-prinsip the right man on the right place. Namun faktanya, kondisi yang terjadi justru sebaliknya.

 

“Bila ini yang terjadi maka tentu kita tidak akan bisa berharap banyak BUMN yang mereka urus akan berjalan dengan baik dan lancar apalagi di tengah wabah Covid-19 yang sedang menimpa negeri ini,” ucap dia. []



 

SANCAnews – Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengambil langkah tepat dengan melaporkan orang-orang yang memfitnah ke Bareskrim Mabes Polri.

 

“UAH melaporkan orang-orang yang memfitnah ke Bareskrim sebagai langkah tepat. Ini memberikan pelajaran buat para buzzerRp yang selalu menyebarkan fitnah dan adu domba,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada www.suaranasional.com, Ahad (30/5/2021).

 

Menurut Nicho, UAH menunjukkan ke publik pentingnya penegakan hukum di Indonesia. “Terlepas apakah nantinya diproses atau tidak karena buzzerRp yang memfitnah UAH kebal hukum, tapi laporan ke Bareskrim menunjukkan hukum harus ditegakkan,” jelas Nicho.

 

Kata Nicho, buzzerRp yang memfitnah UAH sangat tidak Pancasilais dan melawan konstitusi Bangsa Indonesia. “Amanat konstitusi Bangsa Indonesia melawan penjajahan Israel. Apa yang dilakukan UAH merupakan amanah konstitusi,” ungkapnya.

 

Ia berharap, aparat kepolisian menunjukkan sikap tegas dalam penegakan hukum setelah UAH melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. “Segera panggil orang-orang yang memfitnah UAH dan tetapkan tersangka,” jelas Nicho.

 

Lewat akun channel pribadinya di Youtube, UAH menegaskan, tidak mengambil satu sen pun uang hasil donasi untuk Palestina. Dia pun siap membawa persoalan itu ke ranah hukum, karena sudah mengumpulkan semua buktinya.

 

“Ada sebagian yang kami tempuh langkah hukum. Saya sudah katakan, jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir. Karena kalau sudah mengaum itu sulit dihentikan. Jadi ada beberapa bagian yang kami sudah skemakan saya siapkan supaya menjadi pelajaran yang baik,” kata UAH.

 

Dia pun mengaku, sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang membuat konten dan komentar berisi fitnah. Meski ada yang sudah dihapus, timnya sudah mengamankan bukti tersebut.

 

“Tolong jangan siapkan banyak meterai, karena saya punya banyak meterai pada orang-orang yang fitnah. Saya tempuh langkah hukum dan sudah koordinasi dengan pengacara juga lainnya. Kalau pun Anda hapus, saya dapat laporan dihapus, kami ini tim riset jadi tak sembarangan kalau ada coba-coba berbuat sesuatu, sudah kami donwload duluan dan kami screenshot,” kata UAH. []


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.