Latest Post



SANCAnews – Politisi Gerindra, Fadli Zon mengabarkan dirinya positif Covid-19 menjelang berusia 50 tahun.

 

"Di hari-hari menjelang 50 tahun, akhirnya saya terpapar COVID-19," kata Fadli Zon di akun Twitternya, Minggu (30/5/2021).

 

Padahal, Fadli Zon sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19 pada bulan Maret lalu, namun masih tetap bisa terinfeksi Covid-19.

 

Fadli Zon juga sudah pernah ikut tes pengukuran jumlah antibodi dalam darah, dan hasilnya cukup baik.

 

"Maret lalu sudah 2 kali vaksin dan tes titer antibodi 250 (cukup baik)," papar Waketum Gerindra itu.

 

Fadli Zon menegaskan bahwa virus Covid-19 benar ada dan meminta kepada netizen untuk mendoakan agar dia bisa segera sembuh dan negatif Covid-19.

 

"COVID-19 ini nyata ada. Alhamdulillah baik-baik saja. Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," pungkasnya. (*)



 

SANCAnews – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menyayangkan soal anggapan pengangkatan Abdee "Slank" sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk semata-mata karena pernah menjadi relawan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

 

Irfan menyebut, pemerintah punya alasan lain di balik penunjukan musisi yang memiliki nama lengkap Abdee Negara Nurdin itu.

 

"Saya prihatin dan menyayangkan adanya tuduhan dari sejumlah kalangan. Jangan terlalu cepat underestimate pada sosok Abdee Slank," ujar Irfan, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/5/2021).

 

Menurut Irfan, Abdee sosok yang visioner, kreatif, dan pekerja keras, khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital seperti saat ini.

 

Ia mengatakan, visi dan ide kreatif Abdee dibutuhkan oleh Telkom dalam menghadapi tantangan bisnis pada masa modern.

 

Dalam menghadapi disrupsi teknologi dan digital, kata Irfan, tidak hanya dibutuhkan ahli-ahli di bidang teknologi informasi, tetapi juga sosok yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk industri kreatif.

 

Irfan menekankan, Telkom bukan hanya perusahaan yang bergerak di bidang perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Sebab, Telkom memiliki anak perusahaan yang bergerak di industri kreatif seperti konten seluler dan e-commerce.

 

"Abdee merupakan sosok yang memiliki pemikiran out of the box yang sangat dibutuhkan Telkom untuk mengembangkan bisnis di era digital ini. Ia bisa memberikan masukan yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh PT Telkom," tuturnya.

 

Menurut Irfan, Abdee tidak hanya berpengalaman dalam industri musik dan digital teknologi, tetapi juga sosial dan lingkungan.

 

Ia mengatakan, Abdee pernah menjadi Tim Pakar Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen HKI Kemenkumham) dalam penyusunan UU Hak Cipta dan pembentukan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) pada 2013.

 

Abdee juga pernah menjadi anggota Badan Pengawas Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2016.

 

"Maka seharusnya penilaian masyarakat kepada Abdee Slank haruslah secara objektif," ujar Irfan.

 

Irfan meminta masyarakat tidak lagi terjebak pada dikotomi pendukung Jokowi atau Prabowo. Sebab, Pilpres 2019 sudah berlalu.

 

Ia mengatakan, tidak ada lagi pendukung Jokowi dan Probowo. Saat ini, semua anak bangsa seharusnya mendukung NKRI.

 

"Berikan keleluasaan kepada pemerintahan dan Pak Jokowi untuk memilih talenta-talenta yang terbaik agar dapat membantu beliau membangun bangsa ini, termasuk membantu mengembangkan BUMN seperti dalam penunjukan Abdee Slank," kata Irfan.

 

Pengangkatan Abdee sebagai komisaris Telkom menambah daftar pendukung dan relawan Jokowi yang mendapat jabatan komisaris.

 

Selain Abdee, ada sejumlah nama pendukung Jokowi yanglebih dulu menjadi komisaris perusahaan pelat merah. Antara lain, Fadjroel Rachman sebagai Komisaris Utama Adhi Karya, Andi Gani Nena Wea selaku Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan dan Ulin Yusron sebagai komisaris di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia. []



 

SANCAnews – Seperti diketahui, belum lama ini gitaris grup musik Slank, Abdee Negara, ditunjuk menjadi salah satu Dewan Komisaris Independen PT Telkom Indonesia.

 

Tentu saja pengangkatannya itu membuat banyak pihak cukup kaget hingga menimbulkan pro dan kontra.

 

Banyak yang menghujat, tetapi tak sedikit pula yang justru memberi dukungan penuh terhadap Abdee, salah satunya Farhat Abbas.

 

Seolah enggan ketinggalan informasi, mantan suami penyanyi Nia Daniati ini pun ikut mengomentari status baru Abdee.

 

Farhat menilai bahwa jabatan yang diemban Abdee sekarang sebenarnya biasa saja. Itu karena menurutnya, Presiden Jokowi pada saat Pilpres dua tahun silam bisa saja kalah jikalau Slank tak ikut ambil bagian.

 

“Abdi jadi komisaris Telkom itu biasa Aja, bukan jabatan luar biasa, level beliau bisa menunjuk menteri di kementerian apa saja, termasuk dirinya,” tulis Farhat Abbas dalam Instagram story, seperti dikutip terkini.id dari Reqnews pada Minggu, 30 Mei 2021.

 

“Peran Slank dalam kemenangan Jokowi dua periode dominan, kalo gak ada Slanker jokowi kalah tipis. Menteri ekonomi kreatif periode pertama jokowi adalah atas usulan abdi Slank.”

 

Farhat beranggapan bahwa Abdee tidaklah haus akan jabatan. Selain itu, sang gitaris Slank juga dianggapnya merupakan sosok yang berpengaruh dan viral.

 

“Ditunjuknya abdi Slank sbg komisaris di PT Telkom menandakan abdi tidak gila jabatan dan sabar,” tuturnya lagi.

 

“Saya juga yg sempat jadi juru bicara tim Pilpres belum juga tuh di ingat dan ditunjuk Pak jokowi atau Erik Tohir, padahal kasus Jokowi surgawi dan mereka neraka sudah sampai dipanggil2 ke kepolisian Cyber Mabes Bareskrim Polri,” lanjutnya.

 

“Saya dan abdi adalah tokoh viral kampanye Pilpres Jokowi, pantas dapat tempat berkuasa untuk memperbaiki nasib hidup rakyat banyak,” sambung Farhat Abbas.

 

“Jadi, harap maklum aja, jangan cemburu dan curiga. Prabowo dan sandi aja yg notabene lawan kami kini jadi menteri kok? Itu yg lebih aneh dan nyeleneh. salam pandai,” pungkasnya. []




SANCAnews – Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin atau yang dikenal dengan nama panggung Abdee Slank sebagai Komisaris Independen Telkom.

 

Hal tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, Jumat (28/5/2021).

 

Di media sosial viral cuplikan video aksi panggung grup band Slank saat membawakan salah satu lagu mereka yang berjudul "Birokrasi Comple".

 

Salah satunya dibagikan oleh akun twitter @BossTemlen,

 

"Video ini untuk para BuzzeRp

Terkhusus untuk @slankdotcom", tulisnya pada 29 Mei 2021.

 

Sepenggal lirik dalam lagu tersebut diduga menyindir Abdee gitaris Slank yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen Telkom.

 

"..Mau punya jabatan

 

Pake topeng ini, topeng itu

 

Sikut sini, sikut situ

 

Bual ini, bual itu

 

Jilat sini, jilat situ.."

 

"Slank tersedak lirik lagu sendiri", kata @BossTemlen melalui direct message. []




 

SANCAnews – Ustaz Adi Hidayat (UAH) siap melaporkan pihak yang membuat fitnah kepadanya terkait aksi penggalangan dana untuk Palestina. UAH belum lama ini, mampu menghimpun dana sebesar Rp 30,88 miliar dari masyarakat.

 

Sebesar Rp 14,3 disalurkan lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rp 14,35 miliar diserahkan langsung ke Dubes Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun, dan Rp 5 miliar sisanya disalurkan untuk mendukung sarana pendidikan di Palestina.

 

Ternyata, niat baik alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, itu ditanggapi buruk oleh warganet bernama Eko Kuntadhi. Pemilik akun Twitter, @eko_kuntadhi membuat narasi tidak semua sumbangan yang diterima UAH disalurkan ke Palestina.

 

Dia juga menulis sumbangan yang diterima UAH dua kali lipat dari sebenarnya. "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," kata Eko sambil mengomentari tangkapan layar dua berita tentang UAH.

 

Eko di akun medsosnya, selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Eko juga kerap mengkritik Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan.

 

Fitnah juga dilemparkan dua akun di Youtube, bernama Suara Istana dan Suara Inspirasi. Video tersebut akhirnya dihapus oleh sang pemilik channel. Namun, tangkapan layar dan video yang berisi foto kolase dan narasi yang menuduh UAH mengambil uang dari bantuan untuk Palestina, masih beredar. Di akun Youtube itu, ada foto kolase UAH digabungkan untuk duduk di kursi mobil tahanan dikawal polisi.

 

Judul dua video itu, yaitu "Keterlaluan, dana 30 m digelapkan, polisi amankan Ust Adi Hidayat" dan "Akal-akalan Ust kadrun, Somad seret Adi Hidayata, tipu donasi Palestina akhirnya terungkap".

 

Lewat akun channel pribadinya di Youtube, UAH menegaskan, tidak mengambil satu sen pun uang hasil donasi untuk Palestina. Dia pun siap membawa persoalan itu ke ranah hukum, karena sudah mengumpulkan semua buktinya.

 

"Ada sebagian yang kami tempuh langkah hukum. Saya sudah katakan, jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir. Karena kalau sudah mengaum itu sulit dihentikan. Jadi ada beberapa bagian yang kami sudah skemakan saya siapkan supaya menjadi pelajaran yang baik," kata UAH.

 

Dia pun mengaku, sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang membuat konten dan komentar berisi fitnah. Meski ada yang sudah dihapus, timnya sudah mengamankan bukti tersebut.

 

"Tolong jangan siapkan banyak meterai, karena saya punya banyak meterai pada orang-orang yang fitnah. Saya tempuh langkah hukum dan sudah koordinasi dengan pengacara juga lainnya. Kalau pun Anda hapus, saya dapat laporan dihapus, kami ini tim riset jadi tak sembarangan kalau ada coba-coba berbuat sesuatu, sudah kami donwload duluan dan kami screenshot," kata UAH. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.