Latest Post


 

SANCAnews.id – Pengunggah video сеrаmаh Hаbіb Bahar dі Mаrgааѕіh Bandung іkut dіреrіkѕа Pоldа Jаbаr ѕоаl dugaan ujаrаn kеbеnсіаn Hаbіb Bаhаr bіn Smіth.

 

Sеrаѕа cepat dіlаkukаn, gelar реrkаrа kаѕuѕ ini ѕudаh rаmрung dаn pengunggah vіdео ceramah Habib Bahar dі Margaasih Bandung іnі akan іkut dіреrіkѕа роlіѕі.

 

Kepastian pemeriksaan pengunggah vіdео dugааn ujаrаn kеbеnсіаn Hаbіb Bаhаr bіn Smіth disampaikan оlеh Dіrrеѕkrіmѕuѕ Pоldа Jаbаr Kоmbеѕ Arief Rасhmаn di Mароldа Jabar, Minggu (2/1).

 

“Sеѕuаі dеngаn реrkеmbаngаn hasil реnуіdіkаn, kаmі akan memeriksa ѕаudаrа TR (реngunggаh vіdео ujаrаn kebencian Hаbіb Bahar),” kаtаnуа.

 

Kоmbеѕ Arіеf mеnуаmраіkаn реnуіdіk tеlаh mеlаkѕаnаkаn gelar реrkаrа kаѕuѕ dugааn ujаrаn kebencian Hаbіb Bahar.

 

“Tim реnуіdіk tеlаh mеlаkukаn gеlаr perkara selaras dengan konstruksi hukum yang kіtа ѕuѕun ѕесаrа ѕіmultаn,” ujar Kоmbеѕ Arief.

 

Selain itu, penyidik jugа tеngаh mеmреrѕіарkаn реmеrіkѕааn уаng аkаn dilakukan terhadap Habib Bаhаr yang аkаn dіlаkukаn Sеnіn (3/1).

 

“Tеntunуа tim реnуіdіk mempersiapkan реmеrіkѕааn ѕеѕuаі dengan ѕurаt раnggіlаn yang ѕudаh kаmі kіrіmkаn,” jelasnya.

 

Kоmbеѕ Arіеf mеnеgаѕkаn penyidi bekerja ѕесаrа рrоfеѕіоnаl dаn transparan dalam mеnаngаnі kаѕuѕ dugааn ujаrаn kebencian уаng dіlаkukаn Hаbіb Bahar.

 

“Pеnуіdіk аkаn terus bеkеrjа secara mаrаtоn, tеntunуа mеngеdераnkаn рrіnѕір profesional, рrоѕеdurаl, trаnѕраrаn, dan аkuntаbеl,” kata Arief.

 

Sеbеlumnуа, Wakapolda Irjеn Eddу Sumitro Tаmbunаn memastikan pemanggilan kepada Hаbіb Bаhаr аkаn dіlаkukаn реkаn depan.

 

“Pеnуіdіk Pоldа Jаbаr tеlаh melayangkan surat pemanggilan dаn langsung dіtеrіmа Bahar Smіth,” kаtа Eddу Sumitro dі Gеdung Direktorat Rеѕеrѕе Krіmіnаl Umum Pоldа Jabar, Kаmіѕ (30/12).

 

Bеrіtа sebelumnya, kuаt dugааn Hаbіb Bаhаr Smіth dipanggil Pоldа Jabar terkait іѕі сеrаmаh Habib Bаhаr di Mаrgааѕіh Bаndung.

 

Direskrimsus Polda Jаbаr Kоmbеѕ Pоl Arif Rahman menjelaskan bahwa kasus yang mеnjеrаt Hаbіb Bаhаr bеrkаіtаn dengan ujaran mеngаndung kebencian уаng dіѕаmраіkаnnуа kеtіkа berceramah dі wіlауаh Mаrgааѕіh, Kabupaten Bаndung.

 

“Saya jеlаѕkаn kronologis аwаl berawal dаrі аdаnуа сеrаmаh BS (Bаhаr Smіth) pada tanggal 11 Dеѕеmbеr 2021 lalu, dі Kесаmаtаn Mаrgааѕіh Kаbuраtеn Bаndung, уаng masuk wilayah hukum Pоlrеѕ Cіmаhі, ” tеrаng Dіrrеѕkrіmѕuѕ Pоldа Jаbаr Kоmbеѕ Arіf Rachman dі Mароldа Jabar, Jumаt (31/12).

 

Kombes Arіf mеnаmbаhkаn, bаhwа kоntеn ujаrаn tеrѕеbut dіunggаh di mеdіа ѕоѕіаl dаn vіrаl.

 

“Jаdі Unggаhаn іtu mеnuаі respons bеrаgаm dаrі реnggunа mеdіа sosial,” jelasnya.

 

Kаѕuѕ іnі, kіnі ditangani оlеh Dіtrеѕkrіmum Polda Jabar dаn Dіtrеѕkrіmѕuѕ Polda Jаbаr.

 

“Cеrаmаh іtu kеmudіаn di-upload, dі-uрlоаd kе dаlаm satu аkun YоuTubе dan kеmudіаn disebarkan, ditransmisikan ѕеhіnggа vіrаl dі media sosial,” terangnya.

 

Habib Bahar dіjеrаt dugааn tіndаk ріdаnа mеnуеbаr іnfоrmаѕі untuk mеnіmbulkаn rasa kebencian dаn аtаu реrmuѕuhаn іndіvіdu dаn аtаu kеlоmроk bеrdаѕаrkаn SARA.

 

Hal ini sebagaimana dіmаkѕud dalam Pаѕаl 28 ayat (2) Jo Pasal 45A ауаt (2) UU RI Nоmоr 19 tahun 2016 tеntаng реrubаhаn atas UU RI nоmоr 11 tаhun 2008 tеntаng іnfоrmаѕі dan Transaksi Elektronik (ITE) dаn atau Pasal 14 dan Pаѕаl 15 UU RI nomor 1 tаhun 1946 tеntаng реrаturаn hukum ріdаnа. (pojoksatu)



 

SANCAnews.id – Pengacara Bahar bin Smith atau Habib Bahar, Aziz Yanuar, bereaksi keras TNI disarankan untuk fokus menangani gerakan separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dibanding mendatangi Habib Bahar bin Smith dan mempersoalkan yang bukan urusannya.

 

Begitu saran Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi kedatangan pihak TNI ke kediaman Habib Bahar beberapa hari lalu.

 

"TNI tidak perlu reaktif terhadap ceramah Habib Bahar bin Smith atas ceramah-ceramahnya yang kritis," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/1).

 

Menurut Muslim, kritikan yang disampaikan oleh Habib Bahar merupakan hal yang wajar karena anggota DPR RI yang menangani soal agama hanya diam ketika adanya pihak-pihak yang tidak berkompeten dengan agama, berbicara soal agama, dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

 

"Dan seharusnya TNI dan TNI AD perlu introspeksi dan tidak perlu reaksi berlebihan. Kan soal “Jenderal Baliho” kan memang publik lihat soal penertiban baliho oleh Pangdam Jaya," kata Muslim.

 

Menurut Presidium Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) ini, kritikan yang disampaikan Habib Bahar merupakan hal yang wajar di dalam demokrasi dan tidak ada unsur kebencian.

 

Malah kalau dicermati apa yang disampaikan Habib Bahar justru bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara ini.

 

“Dan semestinya TNI dan TNI AD lebih fokus tangani gerakan-gerakan separatis OPM di Papua lebih cermat lagi. Dan bukan datangi kediaman Habib Bahar seperti beberapa hari lalu itu. Itu patut dipertanyakan dan disayangkan," pungkas Muslim. ()




SANCAnews.id – Pengacara Bahar bin Smith atau Habib Bahar, Aziz Yanuar, bereaksi keras atas kedatangan Danrem 061/Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, ke pesantren kliennya.

 

Aziz Yanuar menyatakan keberatan dengan maksud kedatangan Brigjen Achmad yang terkesan menunjukkan kekuasaan (abuse of power) kepada Habib Bahar.

 

“Tindakan mendatangi Habib Bahar ke pesantrennya diduga membuat takut warga sekitar pondok, itu merupakan bentuk abuse of power,” ujar Aziz kepada JPNN, Sabtu (1/1/2022).

 

Aziz yang juga pengacara Habib Rizieq, itu menuding Brigjen Achmad telah melontarkan kalimat bernada ancaman kepada Habib Bahar perihal proses hukum di kepolisian.

 

“Dugaan ancaman dilakukan Komandan Korem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mengatakan akan menjemput Habib Bahar bila tidak memenuhi panggilan Polda Jabar,” beber Aziz Yanuar.

 

Dia menilai Danrem Brigjen Achmad Fauzi telah melakukan tindakan keliru lantaran mengurusi kasus di Polda Jabar yang bukan kewenangan TNI. “Konsep penegakan hukum merupakan tugas dari Polri,” ucap Aziz menegaskan.

 

Sementara itu, Kapenrem 061/Suryakencana Mayor Infanteri Ermansyah menjelaskan maksud kedatangan Danrem Brigjen TNI Achmad Fauzi menemui Habib Bahar bin Smith di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/12/2021).

 

Menurut Mayor Ermansyah, Brigjen TNI Achmad Fauzi datang untuk menasihati Habib Bahar supaya memberikan ceramah yang damai. Sebab, banyak ceramah ulama itu yang dirasa kurang tepat.

 

Brigjen Achmad juga menasihati Habib Bahar agar tak usah menyinggung TNI maupun KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam ceramahnya.

 

Ermansyah menyebut seorang ulama seharusnya dapat memberikan ketenangan, kedamaian untuk umat dalam ceramahnya. “Bukan sebaliknya atau malah mengurusi prajurit (TNI) yang di Papua. Ini sangat tidak tepat menurut kami,” ujar Ermansyah dalam siaran persnya, Sabtu (1/1/2021).

 

Selain menasihati Habib Bahar, dia mengatakan kedatangan pimpinannya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

 

Sebab, Danrem Suryakencana memiliki tanggung jawab untuk menjaga kestabilan keamanan, ketertiban, dan kedamaian di lima wilayah, antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Sukabumi. Ermansyah juga menyatakan kedatangan Brigjen TNI Achmad Fauzi ke kediaman Habib Bahar bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

 

“Kemarin Danrem didampingi anggota Koramil setempat. Kehadiran itu tidak ada untuk menakut-nakuti masyarakat seperti yang diviralkan,” ujarnya.

 

Menurut Ermansyah,salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Dia juga menegaskan pimpinannya, Brigjen TNI Achmad Fauzi datang ke pesantren Habib Bahar dengan sangat sopan dan mengenakan seragam dinas TNI.

 

“Bukan oknum TNI yang datang seperti yang diviralkan, karena menggunakan seragam TNI lengkap,” tegas Mayor Ermansyah. (fajar)




SANCAnews.id – Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengaku menyayangkan dan prihatin atas sikap oknum TNI yang menyambangi Pondok Pesantren Habib Bahar bin Smith beberapa waktu lalu.

 

"Menyayangkan dan prihatin," ujar Ketua Umum (Ketum) PA 212, Ustaz Slamet Maarif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/1).

 

Menurut Slamet, oknum TNI yang mendatangi Habib Bahar dianggap tidak sesuai dengan tugas dan wewenang sebagai Jenderal TNI.

 

"Oknum TNI sudah tidak sesuai tugas dan wewenang, jadi ikut malu kita," pungkas Slamet.

 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Habib Novel Bamukmin juga menilai bahwa petinggi TNI yang menggeruduk Pondok Pesantren Tajul Alawiyun pimpinan Habib Bahar merupakan suatu tindakan yang sangat keliru dan melanggar delapan wajib TNI terhadap rakyat.

 

Novel berpendapat, seharusnya Brigjen Ahmad Fauzi harus dicopot dari jabatannya.

 

"Bukan didukung atau dibela oleh para petingginya juga rezim ini atau juga malah dinaikan pangkatnya secara cepat nantinya seperti Jenderal Dudung yang membuat kegaduhan," ujar Novel.

 

Menurut Novel, ulah yang dilakukan Jenderal Dudung membuat Brigjen Ahmad Fauzi diduga iri dengan cara cepat agar naik pangkat seperti Dudung sebelumnya. (*)



 

SANCAnews.id – Founder Minigold Indonesia, Edi Hermanto mengkritik manuver jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mendatangi markas Habib Bahar bin Smith.

 

Seperti diketahui, video kedatangan Danrem 061/ Surya kencana, Brigjen Achmad Fauzi  ke Pondok Pesantren Habib Bahar bin Smith viral di media sosial.

 

Pro dan kontra atas kedatangan jenderal TNI ke markas Habib Bahar pun bermunculan.

 

Edi menyatakan, TNI harusnya tidak menunjukkan sikap yang justru bertentangan dengan semangat prajurit.

 

Ia pun meminta agar TNI tak mendengarkan tekanan yang diviralkan oleh buzzer yang terus menerus mendesak agar ceramah Bahar Smith dipersoalkan.

 

Apalagi, kata Edi, TNI jangan sampai masuk dalam ranah politik untuk membela kepentingan politik tertentu.

 

"TNI harus mulai menarik diri dari pergaulan dengan buzzerRp, jauhi politik, kembali ke barak, jaga perbatasan dan jaga kedaulatan negara,perangi siapapun yg mengangkat senjata melawan NKRI.. Rakyat tak bersenjata itu bukan musuhmu," tulis Edi dikutip dari Twitter pribadinya, Minggu (2/1/2022)

 

Amankan tahun baru, kata kapendam

 

Sementara itu, sebelumnya, pihak TNI punya alasan lain mengapa Brigjen Achmad Fauzi dan anak buahnya mendatangi markas Bahar Smith,

 

Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto angkat bicara terkait kedatangan Danrem.

 

(31/12/2021).

Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, kedatangan Brigjen TNI Achmad Fauzi itu untuk pengamanan tahun baru.

 

"Jadi, intinya itu (kedatangan Achmad Fauzi) dalam rangka pengamanan tahun baru, menyampaikan masalah kerumunan," ujar Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, saat dihubungi, Sabtu (1/1/2022).

 

Kedatangan Brigjen Achmad Fauzi ke pondok pesantren Tajul Allawiyin milik Habib Bahar itu sempat viral di media sosial lantaran sempat terjadi perdebatan antara keduanya.

 

Padahal, kata dia, tujuan Danrem 061/ Surya Kencana itu hanya melaksanakan intruksi Kementerian dalam negeri (Kemendagri) dan Kapolri, untuk memastikan tidak ada kerumunan saat malam tahun baru.

 

"Nah, yang agak diragukan ada di tempatnya HBS (Habib Bahar Smith) ini. Makanya Danrem ke sana," ujar Arie.

 

"Terus ada pesan yang disampaikan terkait ceramahnya gitu kan, memang harapannya dari Bapak Pangdam sudah disampaikan ke saya itu kan menginginkan kita ini agar wilayah ini kondusiflah, terbebas dari ujaran kebencian yang saling menyalahkan satu sama lain, berawal dari medsos dan sebagainya," tambahnya. 

 

Namun, saat diberikan imbauan Habib Bahar malah membicarakan hal lain dan melebar ke mana-mana.

 

"Ya, kan ngomongnya ke mana-mana. Kan beliau, Danrem 061/ Suryakencana, sampaikan nanti kalau ada kerumunan terpaksa dibubarkan karena nggak boleh menjelang tahun baru. Cuma dibelok-belokan," katanya.

 

Diketahui, video adu mulut yang terjadi antara Bahar Bin Smith dengan seorang anggota TNI, beredar di media sosial.

 

Dalam video itu, dituliskan keterangan kalau anggota TNI itu mendatangi Pondok Pesantren milik Bahar Bin Smith, Tajul Alawiyyin.

 

Habib Bahar Smith terlibat adu mulut dengan Brigjen TNI A Fauzi di Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/12/2021).

Video tersebut berisikan percakapan antara Bahar Bin Smith dengan anggota TNI yang diduga berpangkat Jenderal Bintang Satu.

 

Belakangan diketahui, Perwira TNI tersebut adalah Komandan Korem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi.

 

Dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu Habib Bahar menjawab sebuah permintaan

 

Dalam dialog itu Brigjen Fauzi meminta Bahar untuk mendatangi Polda Jabar.

 

"Bapak tidak datang kemari pun saya tetap datang ke Polda Jabar," ujar Bahar.

 

"Buktikan," kata Danrem.

 

"Buktikan? Emang saya udah ngomong. Bahkan Minggu saya datangi saya nginap di sana," jawab Bahar.

 

"Kalau enggak datang dijemput masalahnya," cetus Danrem.

 

"Loh enggak ada urusan. Yang jemput polisi bukan bapak dong, sekarang bapak datang ke sini mau shock terapi atau apa. Enggak ada urusan," kata Bahar. (wartakota)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.