Mantan Jurubicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi/Ist 

 

SANCAnews.id – Gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang disuarakan kelompok 100 petisi harus dipercepat.


Meski sejumlah pihak menilai "cost" pemakzulan Jokowi terlalu besar karena saat ini Indonesia akan menggelar pemilihan umum (Pemilu).


Menurut mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi, jika pemilu tetap dilanjutkan tanpa mengindahkan 100 petisi maka biayanya akan semakin mahal.


"Siapa yang menjamin tidak akan chaos setelah pemilu?" kata Adhie saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Petisi 100 dengan tema "Lengserkan Joko Widodo Segera: Rakyat Siap Melawan Politik Dinasti dan Pemilu Curang", di Hotel Balairung, Jalan Matraman Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).


Adhie Massardi yang saat ini masuk dalam Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin) menyebut, Pemilu 2024 adalah yang paling buruk dalam sejarah.


Pasalnya, kecurangan sudah terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) yang notabene institusi yang bertugas menyelesaikan sengketa pemilu.


"Itu sebabnya saya meyakini kalau pemilu ini berjalan dengan cawe-cawe yang luar biasa , endingnya pasti chaos," tegas Adhie Massardi.


"Lalu ada pertanyaan pemilu kan sudah terjadwal, sudah diatur oleh konstitusi, iya, dia akan tetap berjalan dengan atau tanpa Jokowi. Kan masih ada KH Maruf yang bisa menjadi pelaksana penanggung jawab? jadi nggak ada masalah," tandasnya. (rmol)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.