​Conference of the Parties ke-24 (COP-24)​, Katowice, Polandia (Foto: https://cop24.gov.pl)

Katowice(POLANDIA).SNews- “Indonesia menyambut baik diadopsinya Paris Agreement Work Program yang akan menjadi panduan para negara pihak dalam implementasi Persetujuan Paris," demikian disampaikan Lead Negotiator Indonesia Ibu Nur Masripatin pada hari terakhir pertemuan Conference of the Parties ke-24 (COP-24) Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim pada 14 Desember 2018 di Katowice, Polandia.  

Selama proses negosiasi yang telah berlangsung sejak tanggal 2 Desember 2018, delegasi Indonesia senantiasa aktif mendorong agar pertemuan dapat menghasilkan PAWP yang berimbang dan komprehensif serta mengedepankan prinsip “Common but Differentiated Responsibilities and Respective Capabilities".

Sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia sangat berkepentingan untuk pengaturan PAWP guna mengatasi ancaman global dan multidimensional dari perubahan iklim, termasuk ancaman terhadap upaya pengentasan kemiskinan, pencapaian pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Dalam sesi tingkat tinggi pada 12 Desember 2018, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan membacakan statement of Indonesia yang intinya menyebutkan “Indonesia mengharapkan negara maju dapat memenuhi komitmen pre–2020 dan perlu meningkatkan ambisinya dalam memenuhi tujuan Persetujuan Paris baik dalam pengurangan emisi maupun membantu negara berkembang dalam implementasinya".

Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim dan menyerukan perlunya peningkatan kerjasama internasional dan penguatan kerangka multilateral dalam mengatasi isu perubahan iklim.

Delegasi Indonesia pada COP-24 dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Siti Nurbaya dengan anggota yang bersifat lintas Kementerian/Lembaga. Kementerian Luar Negeri sendiri telah terlibat aktif  sebagai negosiator pada pertemuan COP-24 ini dengan mengirimkan delegasi yang berasal dari unsur Direktur Jenderal Multilateral, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, PTRI New York dan PTRI Jenewa. Terkait hal ini, delegasi Kementerian Luar Negeri telah dipercaya sebagai lead negotiatior pada workstream compliance serta negosiator pendukung pada workstream finance dan adaptasi.

Selama COP-24, delegasi Indonesia terus mendukung penguatan efektivitas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim, antara lain dengan memastikan dukungan pendanaan, teknologi dan pengembangan kapasitas kepada negara berkembang dalam implementasi Persetujuan Paris.

Berakhirnya COP-24 di Katowice menandai berakhirnya Presidensi Polandia tahun 2018 dan kepemimpinan COP selanjutnya akan beralih kepada Chile.


# SN-001 | Puspen Kemlu
Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.