SANCAnews.id – Pengamat ekonomi dan politik Anthony Budiawan mengungkapkan, rakyattak percaya dengan bantahan Istana terhadap mantan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait Presiden Joko Widodo yang meminta penghentian kasus korupsi E-KTP yang menjerat Setya Novanto (Setnov).


Dalam bantahannya, pihak Istana menegaskan tidak bertemunya Agus Rahardjo dan Jokowi menandakan mereka menganggap cerita tersebut bohong, padahal menurut Anthony, tidak ada orang waras yang berani mengarang hal seperti itu.


"Tidak ada orang waras berani mengarang bertemu presiden dan cerita diminta hentikan kasus korupsi. Istana membantah: cerita tersebut bohong! Artinya fitnah? Rakyat tidak percaya bantahan istana: lebih percaya cerita Agus Rahardjo, ketua KPK 2015-2019," ujar Anthony dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Minggu (3/12).


Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut pernah dipanggi Presiden Jokowi untuk menghentikan kasus E-KTP yang menjerat Setya Novanto (Setnov).


Ari mengatakan pihaknya telah memerika riwayat agenda pertemuan antara Jokowi dengan Agus, namun di dalam agenda pertemuan tersebut tidak ada atau tidak pernah terjadi.


"Setelah dicek, pertemuan yang diperbincangkan tersebut tidak ada dalam agenda Presiden," kata Ari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (1/12).


Ia pun meminta publik untuk melihat realita dalam kasus Setnov, dimana proses hukum terhadap mantan Ketua DPR RI itu tetap berjalan dan sudah mencapai putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap.


Ari menekankan pada tahun 2017, Jokowi meminta dengan tegas agar Setnov mengikuti proses hukum di KPK. "Presiden juga yakin proses hukum terus berjalan dengan baik," kata dia.(populis)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.