Habibie
mewariskan rancangan pesawat jenis turbo prop itu kepada Presiden Joko Widodo.
Jakarta, SancaNews.com - Pesawat "warisan" BJ Habibie ditarik dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Habibie mewariskan desain pesawat jenis prop turbo kepada Presiden Joko Widodo.
Pesawat ini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI)
bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sejak tahun 2013. Pada tahun 2017,
pesawat R80 sempat dimasukkan dalam daftar PSN namun saat ini telah ditarik
kembali.
Hal ini disebabkan adanya proyek-proyek baru yang masuk dalam
daftar PSN 2020-2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto mengatakan ada 245 proyek usulan baru yang masuk dalam daftar PSN.
Namun, dari jumlah sebanyak itu, hanya 89 proyek yang
diterima. Nilainya pun tidak main-main, yakni sebesar Rp 1.422 triliun.
Akibat adanya proyek-proyek baru ini, sejumlah proyek lama
terpaksa ditarik dari daftar PSN. Selain pesawat R80, pengembangan pesawat N245
juga dicoret dari daftar. Sebagai gantinya, pemerintah mengembangkan tiga
proyek drone yang juga milik PTDI.
"Tiga proyek terkait pengembangan drone itu sebagai
pengganti proyek yang dikeluarkan antara lain R80 dan N245. Sehingga dialihkan
menjadi teknologi drone yang dianggap lebih cocok dengan situasi saat sekarang
dan pengembangannya sudah dimulai oleh PTDI," kata Hartarto dalam
konferensi pers virtual, Jumat (29/5/2020).
Pesawat R80 besutan almarhum BJ Habibie ditarik dari Proyek
Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi
sejumlah pihak, salah satunya adalah mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu.
Melalui akun Twitter-nya @msaid_didu, lelaki yang
mempopulerkan jargon "Manusia Merdeka" itu lantas mengirimkan doa
kepada BJ Habibie saat mengetahui proyek pesawat tersebut ditarik dari PSN.
"Al-fatihah buat Pak Habibie," tulis Said Didu via
Twitter, seperti dikutip suara.com, Minggu (31/5/2020).(sanca)