Articles by "nasional"

Tampilkan postingan dengan label nasional. Tampilkan semua postingan

Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya aksi unjuk rasa di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (Foto: Inilah.com/Syahidan) 

 

JAKARTA — Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, terkait sengketa empat pulau di kawasan Singkil, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang, Jumat (13/6/2025).

 

Mahasiswa meminta pemerintah mencabut Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang menetapkan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).

 

Koordinator Aksi, Muhammad Gamal, menduga pengambilalihan pulau tersebut terkait dengan pengelolaan Minyak dan Gas Alam (Migas) di keempat pulau tersebut.

 

"Memang ada dugaan-dugaan, ke arah situ migas," kata Gamal di lokasi.

 

Ia menyebutkan Pemerintahan Aceh memiliki Badan Pengelola (BP) Migas di Aceh. Rakyat Aceh juga bisa mengelola secara mandiri migas tersebut tanpa campur tangan pihak lain.

 

"Dan itu lebih menguntungkan bagi kami rakyat Aceh, tiba-tiba diambil semena-mena oleh Kemendagri," ujar Gamal.

 

Adapun dalam aksi ini Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya menuntut sejumlah hal, di antaranya:

 

 1. Mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Mendagri Tito Karnavian dan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syafrizal

  2. Meminta Gubernur Aceh dan DPRA segera mengambil sikap terkait empat pulau tersebut

  3. Meminta Presiden Prabowo mencabut SK Kemendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau di Aceh.

 

Diketahui, polemik ini bermula dari terbitnya SK Kemendagri bernomor  Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025, menyatakan bahwa empat pulau milik Aceh masuk dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara.

 

Mendagri Tito Karnavian menjelaskan penetapan ini sudah melalui proses panjang serta melibatkan banyak instansi terkait. Dia mengaku proses ini sudah berlangsung lama, bahkan sebelum dirinya menjadi menteri.

 

“Ada delapan instansi tingkat pusat yang terlibat, selain Pemprov Aceh, Sumut, dan kabupaten-kabupatennya. Ada juga Badan Informasi Geospasial, Pus Hidros TNI AL untuk laut, dan Topografi TNI AD untuk darat,” kata dia di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

 

Tito mengatakan, batas wilayah darat antara Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Sementara itu, batas laut dua wilayah itu belum mencapai kesepakatan.

 

Maka itu, lanjut Tito, penentuan perbatasan wilayah laut ini diserahkan ke pemerintah pusat. Namun, penentuan batas laut ini tidak pernah sepakat, sehingga membuat sengketa terkait empat pulau terus bergulir.

 

“Nah, tidak terjadi kesepakatan, aturannya diserahkan kepada pemerintah nasional, pemerintah pusat di tingkat atas,” kata Tito.

 

Menurut Tito, pemerintah pusat memutuskan bahwa empat pulau ini masuk ke wilayah administrasi Sumatra Utara berdasarkan tarikan batas wilayah darat. (inilah)


Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla alias JK angkat suara soal polemik 4 pulau yang menjadi sengketa antara provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. 

 

JAKARTA — Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla alias JK, angkat bicara terkait polemik 4 pulau yang saat ini menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

 

JK mengaitkan polemik tersebut dengan perjanjian perundingan antara pemerintah Indonesia dan GAM di Helsinki pada 2005.

 

"Soal MoU di Helsinki mengenai perbatasan itu ada pada pasal 114 (mungkin Bab I, ayat I titik 4), yang berbunyi perbatasan Aceh merujuk pada perbatasan 1 Juli 1956. Jadi kesepakatan Helsniki itu merujuk ke situ," tegas JK kepada wartawan di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 13 Juni 2025.

 

JK menambahkan, pada tahun 1956, terbit UU yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno yang meresmikan Provinsi Aceh dan pisah dari Sumatera Utara setelah adanya pemberontakan.

 

"Jadi Aceh sebelumnya adalah daerah residen dari Sumatera Utara yang pisah pada tahun 1956," papar JK.

 

Dari hasil perundingan tersebut juga, JK menegaskan jika empat pulau yang tengah jadi pembicaraan hangat tersebut adalah milik Aceh.

 

"Jadi secara formal dan historis empat pulau itu masuk wilayah Singkil, Provinsi Aceh," tegas tokoh perdamaian Indonesia dengan GAM tersebut.

 

Terkait dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang memicu polemik tersebut JK menegaskan, jika UU lebih di atas dibanding Kepmen.

 

"UU lebih tinggi dibanding Kepmen. Jadi tidak mungkin bisa dibatalkan dengan Kepmen. Kepmen tidak bisa merubah UU," terang JK lagi yang didampingi Sofyan Djalil, salah seorang tim perunding Helsinki yang juga putra Aceh ini.

 

JK juga mengatakan jika dalam perundingan di Helsinki tidak menyinggung soal peta wilayah.

 

"Di perundingan Helsinki tidak pernah menyinggung soal peta, tapi perbatasan," tegas ketua Umum PMI tersebut.

 

Di sisi lain, JK menghormati Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian soal Kepmen tersebut karena pertimbangan efisien dan dekat. Tapi sebaiknya, lanjut JK, tidak melupakan secara historis.

 

"Empat pulau itu masuk Singkil, dekat dengan Sumatera Utara. Tapi itu biasa. Selama ini warga pulau bayar pajaknya ke Singkil," ujar JK lagi.

 

Lebih jauh JK juga menanggapi pernyataan Gubernur Sumatera Utara terkait usulan agar sumber daya di empat pulau itu dikelola bersama pasca Kepmen.

 

Menurut JK, tidak ada daerah yang bisa mengelola sumber daya alam secara bersama-sama. Apalagi untuk saat ini, JK menilai belum ada faktor penting yang dimiliki oleh pulau tersebut.

 

"Toh tidak ada faktor penting di situ. Sekarang tidak ada, tapi mungkin dibelakang hari siapa tau ada. Kita tidak tahu," ujarnya lagi.

 

Olehnya itu, JK berharap agar pemerintah bsia menyelesaikan polemik ini dengan baik.

 

"Ini masalah peka. Sehingga kita berharap pemerintah menemukan penyelesaian yang baik," kata ketua Umum DMI tersebut lagi.

 

Hal sama diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat Aceh, Sofyan Djalil. Ia berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan persoalan dengan baik.

 

"Jika peraturan menteri ini bisa diubah, bisa selesai dengan baik," ujarnya.

 

Untuk diketahui, Kepmendagri 2025 yang menuai polemik itu terkait empat pulai di wilayah Singkil, yaitu Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang (Besar), Pulau Mangkir Ketek (Kecil)

 

Respons Kemendagri

 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan bahwa persoalan ini merupakan sengketa yang telah berlangsung cukup lama dan menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

 

Ia menegaskan bahwa penanganan permasalahan tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan komprehensif.

 

"Persoalan ini sudah panjang dan lama menjadi sengketa. Karena itu harus benar-benar ditangani secara serius, dengan mengumpulkan informasi, data, dan fakta dari semua pihak," ujar Bima Arya, Jumat (13/6/2025).

 

Menurutnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang secara undang-undang akan memimpin Tim Nasional Penamaan 'Rupa Bumi' untuk upaya penyelesaian sengketa pulau tersebut.

 

Tim ini akan menentukan secara legal nama-nama pulau dan batas-batas wilayah.

 

"Pak Menteri (Mendagri) Tito Karnavian, akan menggelar rapat khusus pada hari Selasa mendatang dengan mengundang semua Kementerian dan lembaga terkait," tuturnya.

 

"Seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Informasi Geospasial. Unsur internal Kemendagri yang selama ini menangani sengketa serupa juga akan dilibatkan," tambah Bima Arya.

 

Lebih lanjut, pada hari Rabu pekan depan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, juga dijadwalkan mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan para pemimpin daerah dari kedua provinsi, baik dari Sumatera Utara maupun Aceh, termasuk perwakilan dari Tapanuli Utara dan Aceh Singkil.

 

"Semua pihak akan diminta menyampaikan pandangan, masukan, serta fakta sejarah yang dimiliki. Proses ini akan menjadi dasar untuk melakukan review total terhadap status wilayah keempat pulau tersebut," tambahnya. (suara)




JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD menilai usulan pemakzulan Gibran Rakabuming sah dan elegan. Kini hal itu sudah menjadi perbincangan publik.

 

Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi mengungkapkan proses Gibran menjadi wakil presiden adalah dengan memperkosa konstitusi. Namun kini ia bersembunyi di balik ketidakmungkinan konstitusi.

 

“Merkosa konstitusi. Ketika arus pemakzulan menguat, mereka berlindung di balik (ketidakmungkinan) Konstitusi,” kata Adhie dikutip dari unggahannya di X, Jumat (13/6/2025).

 

Menurutnya, itu ironi. Karena sebelumnya ingin menabrak konstitusi.

 

“Padahal sebelumnya mereka mau nabrak Konstitusi untuk perpanjang (3 periode) kekuasaan,” jelasnya.

 

“Eh lalu merkosa Konstitusi hingga lahir anak haram yang kini jadi masalah. Munafik!” tambahnya.

 

Sebelumnya, usulan pemakzulan Gibran disampaikan Forum Purnawirawan TNI. Mereka telah menyurat ke DPR dan MPR.

 

Mahfud menilai Forum Purnawirawan TNI memiliki argumen hukum yang kuat dalam pengusulan tersebut. (fajar)


Muhammad Tito Karnavian 

 

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto didesak untuk memberhentikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang telah membuat gaduh dengan menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode dan Data Wilayah Administratif Pemerintahan dan Kepulauan.

 

Keputusan Menteri Dalam Negeri yang mengalihkan status administratif 4 pulau di wilayah Aceh kepada Sumatera Utara dinilai merugikan stabilitas keamanan dan politik.

 

Bahkan, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, berpendapat, Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan Tito Karnavian berpotensi membangkitkan kembali pihak-pihak di Aceh yang ingin melepaskan diri dari NKRI.

 

Oleh karena itu, guna mengantisipasi kegaduhan yang lebih besar, Jamiluddin meminta Presiden Prabowo Subianto memerintahkan mantan Kapolri tersebut untuk mencabut Keputusan Menteri Dalam Negeri yang telah dikeluarkan.

 

"Presiden Prabowo Subianto harus segera memerintahkan kepada Mendagri untuk mencabut SK tersebut. Mendagri juga diminta meminta maaf kepada masyarakat Aceh karena telah ceroboh mengeluarkan SK tersebut," kata Jamiluddin kepada RMOL, Kamis, 12 Juni 2025.

 

Jamiluddin menambahkan, sebagai Kepala Negara, Prabowo perlu memecat Tito Karnavian atas kegaduhan yang diciptakan anak buahnya itu.

 

"Bahkan sangat pantas bila Prabowo mencopot Tito dari Mendagri. Sebab, SK Mendagri tersebut sangat mengabaikan aspek historis, psikologis, dan politis masyarakat Aceh," tegasnya.

 

Ia pun menanti ketegasan Presiden Prabowo terhadap Tito Karnavian untuk mengantisipasi memuncaknya kemarahan rakyat Aceh atas penerbitan Kepmendagri tersebut.

 

"Jadi, ketegasan Prabowo memecat Tito sangat ditunggu. Setidaknya hal itu akan dapat meredam amarah masyarakat Aceh," tutupnya. (*)


Keputusan Tito Berpotensi Bangkitkan Gerakan Separatis di Aceh 

 

JAKARTA — Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait penyerahan empat pulau di Aceh kepada Sumatera Utara (Sumut) berpotensi menimbulkan kekacauan.

 

Analis komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, Provinsi Aceh pasti sulit menerima keputusan ini.

 

"Bagi masyarakat Aceh, secara historis, sosiologis, psikologis, dan politis empat pulau itu sudah menjadi bagian dari NAD (Nangroe Aceh Darussalam)," tegas Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis, 12 Juni 2025.

 

Ia mengurai secara de facto dan de jure, empat pulau itu selama ini memang sudah milik Aceh. Oleh karena itu, ketika secara de jure empat pulau itu dialihkan ke Sumut, tentu akan mengusik masyarakat Aceh.

 

"Peluang masyarakat Aceh akan marah terhadap Pusat sangat besar. Hal ini bahkan berpeluang membangkitkan kembali bagi masyarakat Aceh untuk melepaskan diri dari NKRI," ucapnya.

 

Ia menambahkan, elite Aceh yang masih menginginkan merdeka, akan menggunakan isu empat pulau itu sebagai peluru baru untuk mengajak masyarakat Aceh memisahkan diri.

 

"Elite Aceh tersebut mendapat mainan baru untuk membakar amarah masyarakat Aceh, termasuk menciptakan ketidakpercayaan terhadap Pusat," tutupnya.

 

Sebelumnya, Keputusan Mendagri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138/2025 telah menimbulkan kegaduhan di publik. Adapun, empat pulau yang dimaksud adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.

 

Menariknya, secara geografis, pulau-pulau tersebut hanya berjarak 4,7 km dari pantai Aceh. Sementara dari Sumut berjarak 22 km. (*)


Mendagri Tito Karnavian menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025) 

 

JAKARTA — Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menyoroti pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait polemik empat pulau di antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

 

Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Tito yang angkat bicara soal ini pun ditanggapi Said Didu. Menurutnya, pernyataan Mendagri tersebut justru membuat masalah makin pelik.

 

“Makin bikin kisruh,” tulisnya dikutip Rabu (11/6/2025).

 

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian buka suara soal empat pulau yang disengketakan Pemda Aceh dan Sumut.

 

Tito mendukung keempat pulau itu dikelola secara kolaboratif oleh dua pihak.

 

"Kita doakan antara kedua gubernur bisa mendapatkan solusi yang terbaik. Kalau bisa kelola bersama, why not?" kata Tito.

 

Tito menuturkan pemerintah pusat telah menetapkan empat pulau itu masuk wilayah Sumut berdasarkan batas daratnya.

 

Hal ini juga telah disepakati pemda-pemda di wilayah yang bersangkutan.

 

"Nah, dari rapat tingkat pusat itu, melihat letak geografisnya, itu ada di wilayah Sumatera Utara, berdasarkan batas darat yang sudah disepakati oleh 4 Pemda, Aceh maupun Sumatera Utara," tuturnya.

 

Sebelumnya, Pengamat politik Andi Yusran menyarankan agar keputusan tersebut ditinjau ulang demi menjaga stabilitas politik nasional.

 

“Permendagri yang memasukkan empat pulau yang sebelumnya bagian dari Kabupaten Aceh, lalu diubah menjadi wilayah Sumatera Utara, perlu ditinjau ulang untuk menjaga kondusifitas politik dalam negeri,” ujar Andi melansir kantor berita politik RMOL, Selasa, 9 Juni 2025.

 

Menurutnya, kebijakan ini berpotensi menimbulkan ketegangan antarprovinsi. Khususnya antara Aceh dan Sumut, serta antara Aceh dan pemerintah pusat.

 

Keputusan tersebut tidak hanya memicu kekecewaan di kalangan masyarakat Aceh, tetapi juga membuka ruang bagi potensi perpecahan sosial dan politik yang lebih luas.

 

"Instabilitas di kawasan Sumatera jika tidak direspons segera dapat berdampak kepada posisi politik Presiden Prabowo," tegas Andi mengingatkan. (fajar)

 

Viral Video Anggota DPRD Cilegon Diduga Tabrak Pendemo. (Sumber: X/@bacottetanggaid) 

 

CILEGON — Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sebuah mobil milik anggota DPRD Kota Cilegon menabrak para demonstran yang tengah berunjuk rasa. Dalam video viral tersebut, terlihat sebuah mobil Mazda CX-5 berwarna putih metalik menabrak para demonstran yang tengah berdiri di depan pagar kawat berduri di PT Bungasari Flour Mills.

 

Akibatnya, kaki kiri pengunjuk rasa yang tertabrak mobil tersebut terjepit dan terluka. Video yang beredar itu kemudian menuai beragam reaksi dari warganet. Tak sedikit warganet yang penasaran siapakah pengemudi yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

 

Kronologi Kejadian

 

Kejadian bermula ketika sejumlah orang dari Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) tengah melakukan aksi mogok kerja di depan pabrik.

 

Para buruh memblokade jalan di depan pintu masuk pabrik dengan pagar kawat berduri. Namun, tiba-tiba ada sebuah mobil yang menerobos dan menabrak pendemo.

 

Pengemudi mobil yang diduga merupakan anggota DPRD Kota Cilegon lantas turun dari mobil tanpa memindahkan mobilnya terlebih dahulu.

 

"Ini anggota dewan ya, perlu diketahui. Ini anggota dewan arogan ini, anggota dewan mencoba memprovokasi, arogan," ujar suara dalam video yang viral, seperti dikutip Poskota.

 

"Anggota dewan dari Partai Gelora, nih," lanjut suara tersebut.

 

Sosok Anggota DPRD Penabrak Pendemo di Cilegon

 

Setelah ditelusuri, anggota DPRD yang diduga menabrak pendemo di Kota Cilegon itu adalah Hikmatullah yang merupakan Fraksi Partai Gelora.

 

Ia diketahui adalah pemilik dari pabrik tempat para Serikat buruh FSPKEP melakukan unjuk rasa.

 

Hikmatullah datang ke pabrik tersebut lantaran hendak melakukan pengwcekan dan pengontrolan pabrik miliknya, namun ternyata ada sejumlah buruh yang melakukan demonstrasi.

 

Pembelaan Kuasa Hukum


Menurut kuasa hukumnya, ada kesalahpahaman yang terjadi antara buruh dengan Hikmatullah .

 

Sang kuasa hukum memaparkan jika Hikmatullah sama sekali tidak memiliki niat untuk menabrak pendemo yang ada di depan pabrik miliknya.

 

Penabrakan yang dilakukannya terjadi karena mengalami "shock therapy" akibat sejumlah buruh yang menggebrak mobilnya.

 

Alhasil. hikmat yang kaget pun menginjak gas untuk menghindari para buruh, namun ia justru mengenai buruh lain yang berada di depan pagar.

 

"Oleh karena itu jelas sekali tidak ada niatan untuk menabrak atau menyakiti pendemo," kata kuasa hukum Hikmatullah, Muhibbuddin dalam keterangannya. (*)


Mendagri Tito Karnavian menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025) 

 

JAKARTA — Mendagri Tito Karnavian menyambut baik rencana kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Aceh dalam mengelola potensi migas di wilayah perbatasan kedua daerah tersebut. Menurutnya, inisiatif ini merupakan bentuk solusi bottom-up yang sangat dinantikan oleh pemerintah pusat.

 

"Saya belum pernah dengar sebelumnya, tapi itu sangat bagus. Kalau seandainya dari bawah sendiri menyelesaikan, kami di pusat akan sangat senang. Itu memang yang kita harapkan dalam setiap penyelesaian batas wilayah, adanya win-win solution antardaerah," ujar Tito saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

 

Tito mengungkapkan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, pihaknya telah berhasil menyelesaikan lebih dari 300 kasus batas wilayah tanpa konflik, berkat pendekatan berbasis mediasi dan kesepakatan antardaerah.

 

"Kalau provinsi dan kabupatennya sepakat dan tanda tangan, selesai. Kami hanya memfasilitasi dan itu sudah sering dilakukan, bahkan sejak sebelum saya menjabat Mendagri," jelasnya.

 

Terkait batas darat antara Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Mendagri menegaskan bahwa kesepakatan telah tercapai. Hal ini, lanjutnya, menjadi dasar penting untuk menetapkan batas laut yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk migas.

 

Dukungan penuh diberikan Mendagri terhadap langkah Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang berencana berkolaborasi dalam pengelolaan migas di kawasan tersebut.

 

"Kalau Pak Gubernur Bobby dan Pak Muzakir Manaf berdialog untuk mengelola bersama, why not? Kami akan sangat mendukung karena kami tidak punya kepentingan lain, selain memastikan adanya kepastian wilayah," tegas Tito.

 

Sebagai penutup, Mendagri menyampaikan harapannya agar Sumatera Utara dan Aceh bisa menemukan solusi terbaik melalui cara damai dan saling menghargai.

 

"Kita doakan antara kedua gubernur bisa mendapatkan solusi terbaik. Kalau bisa kelola bersama, kenapa tidak?" pungkasnya.

 

Sebagai informasi, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 menetapkan bahwa empat pulau — Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang — masuk ke wilayah administratif Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. 

 

Menanggapi keputusan itu, Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf menggelar pertemuan di Banda Aceh, Rabu (4/6), guna meredam potensi polemik dan membuka jalan kerja sama pengelolaan sumber daya alam secara damai dan kolaboratif. (fajar)


Ilustrasi PERS 


JAKARTA — Pers sebagai pilar keempat demokrasi memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Lili Romli dalam webinar Forum Insan Cita bertajuk "Peran Pers dalam Membangun Demokrasi dan Supremasi Sipil", Senin, 9 Juni 2025 malam.

 

Bersama lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, media massa memegang peranan penting dalam memastikan demokrasi berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kebebasan pers harus dijaga tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari penguasa, pemilik media, maupun institusi Negara.

 

"Jadi pers yang bebas itu penting tanpa ada tekanan, tanpa ada intervensi dari siapa pun. Baik oleh penguasa, tiga pilar sebelumnya, yaitu legislatif, yudikatif, eksekutif, dan juga pemilik media massa,” ujar Lili.

 

Ia pun menyoroti kondisi demokrasi di Indonesia yang mengalami kemunduran atau regresi. Hal ini diamini sejumlah aktivis LSM yang menyebut demokrasi Indonesia berada dalam bayang-bayang kembalinya otoritarianisme.

 

"Itu berarti kan tantangan dari pers bagaimana agar demokrasi di Indonesia ini tetap tegak," tegasnya.

 

Tak hanya itu, Lili juga menyinggung peran Dewan Pers dalam mendorong kemerdekaan dan memperkuat kehidupan pers nasional.

 

Ia mempertanyakan perhatian Dewan Pers terhadap kondisi awak media yang diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), khususnya yang bersikap kritis terhadap dinamika politik nasional.

 

"kalau Sritex itu tidak mau pegawainya di-PHK, kenapa Dewan Pers tidak menjadi perhatian juga ketika awak-awak media di-PHK atau diberhentikan?" jelasnya.

 

Atas dasar itu, Lili mengingatkan penurunan indeks demokrasi Indonesia menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk media dalam memperjuangkan kebebasan pers demi menjaga marwah demokrasi di Tanah Air.

 

“Jadi, tantangan bagi media massa adalah bahwa indeks demokrasi di Indonesia ini terus menurun, dan kondisi demokrasi terus menurun,” pungkasnya. (rmol)

 

Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah/Ist

 

JAKARTA — Akhir-akhir ini polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi makin berwarna. Setelah sebelumnya terus menerus mendapat pembelaan dari orang-orang seperti Teddy Gusnaidi, yang terbaru adalah Ali Mochtar Ngabalin yang membela Jokowi.

 

Tak hanya itu, Ngabalin bahkan menuding Roy Suryo dan kawan-kawan dibayar untuk menyerang Jokowi lewat isu ijazah. Menanggapi hal itu, Ahli Forensik Rismon Hasiholan Sianipar dengan tegas menyatakan bahwa apa yang diungkap Ngabalin adalah fitnah.

 

"Walah, fitnah dan bohong itu," kata Rismon kepada fajar.co.id, Senin (9/6/2025).

 

Blak-blakan, Rismon menuturkan bahwa dirinya menggunakan biaya sendiri ketika melakukan penelitian terhadap skripsi Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

 

"Saya biaya sendiri ke UGM maupun ke jakarta. Banyak hoax bertebaran sekarang," sesalnya.

 

Rismon bilang, kuat dugaan bahwa upaya yang dilakukan Ngabalin itu sebagai bentuk memutar balikkan keadaan agar publik berpihak ke Jokowi.

 

"Mungkin untuk mendelegitimasi perjuangan kami. Berharap banyak percaya bahwa kami dibayar dan berjuang karena dibayar," tandasnya.

 

Penuh keyakinan, Rismon menegaskan kesiapannya dipetiksa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jika ada tudingan dibiayai pihak tertentu.

 

"PPATK bisa cek rekening saya kalau memang ada pendana," kuncinya.

 

Sebelumnya, dalam video yang beredar di X, tampak Roy Suryo dan Ali Mochtar Ngabalin terlibat dalam diskusi yang cukup tegang.

 

"Ketuk hati anda, adakah bersedia bersaksi di bawah Al-Qur'an bahwa tuduhan anda saya menerima dana besar itu keliru atau tidak," tantang Roy dalam sebuah video.

 

Bahkan, Roy berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa dirinya dan mereka yang berada di jalan serupa tidak dibiayai siapapun.

 

"Saya berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa itu tidak benar sama sekali. Itu bohong pak Ngabalin," ucapnya.

 

Dalam video yang sama, Ngabalin meminta agar Roy kembali memutar ulang pernyataannya dalam beberapa podcast sebelumnya.

 

"Nanti putar ulang semua podcastnya kemudian dengar baik-baik pakai hati, pikiran, bahwa proses tuduhan terhadap Jokowi sepuluh tahun dengan ijazah palsu itu berapa biaya yang digunakan. Itu dana besar kan mas?," timpal Ngabalin.

 

"Karena itu saya bilang, hanya urusan ijazah palsu sepuluh tahun, berapa biayanya itu? Karena itulah yang saya bilang, harus ada forum diskusi khusus kita ngomong soal materi ini. Biar jelas," tandasnya. (**)


Viral siapa pemilik kapal pengangut nikel di Raja Ampat. (Sumber: X/@MurtadhaOne1) 

 

JAKARTA — Kawasan Geopark Raja Ampat di Papua Barat Daya, yang dikenal luas sebagai “surga terakhir di timur”, tengah menghadapi sorotan tajam akibat aktivitas penambangan nikel yang telah memicu kekhawatiran lingkungan dan kecaman publik yang meluas.

 

Isu ini pun menyeret nama mantan Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana, dalam dugaan konflik kepentingan terkait pengangkutan nikel oleh kapal bernama JKW Mahakam dan Dewi Iriana.

 

Aktivitas tambang di Pulau Gag, Raja Ampat, dilakukan oleh PT Gag Nikel, anak perusahaan patungan antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan perusahaan asal Australia.

 

Izin usaha tambang tersebut diterbitkan pada 2017 ketika Joko Widodo menjabat sebagai presiden, dan Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

 

Dugaan Keterkaitan dengan Keluarga Jokowi

Di media sosial dan sejumlah portal berita, beredar daftar kapal tongkang yang disebut terlibat dalam pengangkutan nikel dari wilayah Raja Ampat dan Maluku Utara.

 

Dua kapal yang paling disorot adalah JKW Mahakam 6 dan Dewi Iriana 6, yang dirumorkan milik keluarga mantan presiden.

 

Namun, penelusuran yang dilakukan oleh Hersubeno Arief menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut dimiliki oleh PT IMC Pelita Logistik Tbk, sebuah perusahaan logistik dan transportasi laut yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 5 Desember 2017 dengan kode saham PSSI.

 

Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Pelita Samudera Shipping Indonesia.

 

Menurut informasi yang dapat diakses publik melalui situs resmi dan data BEI, PT IMC Pelita Logistik Tbk beralamat di Menara Astra, Jakarta, dan tidak terdapat nama Joko Widodo maupun Iriana dalam struktur kepemilikan saham maupun jajaran direksi dan komisaris.

 

Nama JKW pada kapal tersebut dijelaskan sebagai singkatan dari "Jasa Konstruksi Wisma", bukan merujuk pada inisial Joko Widodo.

 

Sementara nama Dewi Iriana dinilai sebagai kemiripan kebetulan tanpa bukti hubungan langsung dengan Ibu Negara periode 2014–2024.

 

Pemerintah dan Tokoh Publik Soroti Isu Lingkungan

Isu penambangan nikel di Raja Ampat memicu reaksi luas. Tagar #SaveRajaAmpat menggema di media sosial, dan sejumlah tokoh publik ikut angkat suara.

 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyuarakan perlunya penyelamatan kawasan wisata Geopark Raja Ampat.

 

Artis Cinta Laura, yang sebelumnya mempromosikan Raja Ampat dalam ajang Festival Film Cannes di Prancis, turut menyatakan penolakannya terhadap eksploitasi sumber daya alam di kawasan tersebut.

 

Pemeriksaan Regulasi dan Kepatuhan Tambang

 

Kementerian ESDM menyatakan bahwa PT Gag Nikel beroperasi sesuai regulasi dan tidak melanggar aturan.

 

Kementerian Lingkungan Hidup mencatat terdapat lima perusahaan tambang di kawasan tersebut, dan hanya tiga di antaranya yang tengah dievaluasi karena dugaan pelanggaran.

 

Meski publik tetap mencurigai keterlibatan elite politik dalam proyek-proyek tambang, bukti resmi tidak menunjukkan adanya keterkaitan antara keluarga Joko Widodo dengan perusahaan logistik pengangkut nikel di Raja Ampat.

 

Kecurigaan terhadap nama-nama kapal seperti JKW Mahakam dan Dewi Iriana tampaknya berakar pada kemiripan nama semata. (poskota


Pendakwah Ustaz Muhammad Yahya Waloni/Ist 

 

JAKARTA — Setelah meninggal dunia saat menyampaikan khotbah Jumat kemarin, Ustaz Yahya Waloni kembali menjadi sorotan publik pada potongan ceramahnya tahun lalu viral di media sosial.

 

Dalam khotbah yang penuh kekuatan ini, ia menyampaikan kritik keras terhadap kondisi umat Islam dan para pemimpin nasional yang ia sebut sebagai orang-orang munafik agama.

 

Ustaz Yahya menyampaikan kekecewaannya terkait lunturnya semangat perjuangan dalam dakwah Islam.

 

Ia mengatakan, banyak tokoh yang dulunya berada di garda terdepan, kini memilih bungkam dan takut bersuara.

 

"Saya juga melihat bahwa kawan-kawan kita semua ini semakin hari Islam ini semakin hancur. Coba perhatikan, tadinya kami di baris terdepan dalam perjuangan dakwah ini ndak ada satupun, harap kepada siapa, semuanya pada tiarap, semua pada takut," ujar Yahya dikutip pada Minggu (8/6/2025).

 

Ia pun mengisyaratkan kesedihannya menyaksikan wafatnya para tokoh agama satu per satu, termasuk Habib Hasan Assegaf dan istri dari Habib Rizieq Shihab.

 

Tak segan, ia menyatakan bahwa dirinya juga siap jika sewaktu-waktu menyusul mereka.

 

"Jangan-jangan nanti insyaallah tahun depan ndak ada lagi nama saya, sudah kembali ke Rahmatullah. Itu yang saya tunggu-tunggu, lama sekali ya Allah. Lama sekali kau panggil saya mati," katanya dengan suara bergetar.

 

Yahya mengaku istrinya sampai menegurnya karena sering mendoakan kematian dalam doanya.

 

Namun, ia menegaskan bahwa kondisi bangsa, khususnya dominasi pemimpin yang menurutnya munafik terhadap ajaran Islam, membuatnya merasa lebih baik mati.

 

"Menangis saya, dalam doa itu menangis, mengapa bangsa yang mayoritas Islam ini tapi dari atas, pemimpin, sampai pejabat yang ada di pedesaan munafik terhadap agama ini. Ya Allah lebih baik mati daripada melihat ini," tegasnya.

 

Ia juga menyentil para tokoh politik dan aktivis yang dinilai tak mampu menghadapi satu sosok yang dianggap sebagai simbol kekuasaan.

 

Dalam konteks ini, ia menyebut nama Presiden Joko Widodo secara tidak langsung.

 

"Bukan karena Jokowi yang kuat, siapa? Dosa kita semua. Terlalu banyak orang munafik. Saya curiga jangan-jangan pejabat kita ini 80 persen adalah golongan munafik," ungkapnya, tajam.

 

Ustaz Yahya bahkan menyebut nama Haikal Hasan sebagai contoh tokoh yang menurutnya telah berkhianat terhadap perjuangan dakwah.

 

Ia juga menyinggung tentang ustaz atau kiai yang bisa dibungkam dengan uang.

 

"Kiyai, Ustaz, disorong Rp1 miliar, Rp3 miliar, contoh itu yang mulutnya bicara sampai berbusa-busa, dulu di barisan kita itu. Haikal Hasan itu," tukasnya.

 

Ia menantang mereka yang tidak terima dengan ucapannya untuk menemuinya langsung.

 

"Kalau pengkhianat tetap pengkhianat, pengikut Haikal Hasan, tunggu saya pulang, cegat saya di jalan,” ucapnya.

 

Yahya juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ciut meski sempat dipenjara.

 

"Woi ciut bagaimana kawan? Justru saya tambah radikal. Sekali harimau, tetap harimau. Nggak pernah jadi kucing. Nggak pernah jadi penjilat. Ular kepala dua. Inilah cara yahudi,” katanya, lantang.

 

Di akhir ceramahnya, ia menegaskan bahwa ia lebih memilih menghadapi musuh terang-terangan daripada pengkhianat yang menikam dari belakang.

 

"Lebih baik menghadapi seribu pembunuh daripada menghadapi satu pengkhianat,” kuncinya. (fajar)


Pendakwah Ustaz Muhammad Yahya Waloni/Ist 

 

PURWAKARTA — Pemakaman sang pendakwah Ustaz Muhammad Yahya Waloni yang meninggal dunia pada Jumat (6/6/2025) di usia 55 tahun saat memberikan khutbah Jumat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, digelar secara sederhana di Kampung Cilimus, Desa Darangdan, Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (7/6/2025).

 

Ustad Yahya yang dikenal tegas dalam menyampaikan ajaran Islam melibatkan santri, kerabat, dan penggemarnya dari berbagai daerah dalam pemakamannya.

 

Dari unggahan akun YouTube Fakta News dalam dua unggahan video pendek, Sabtu (7/6), beberapa pengusung jenazahnya terlihat mengenakan seragam FPI berwarna putih.

 

Berikut lima fakta pemakaman Ustad Yahya Waloni yang dilaksanakan secara sederhana di Desa Cilimus, Purwakarta, Jawa Barat:

 

1. Pemakaman Diantar Laskar FPI Purwakarta

 

Dari keterangan atau narasi video pendek yang diunggah You Tube Fakta News, Ustadz Yahya Waloni diantar ke peristirahatan terakhir oleh keluarga, murid dan penggemarnya salah satunya disebut dari Laskar FPI Purwakarta. Pengantaran almarhum ke tempat terakhir oleh para laskar FPI Purwakarta, Sabtu (7/6/2025). “Alfatihah Ustaz Yahya Waloni,” kata akun You Tube Fakta News.

 

2. Pemakaman Umum

 

Dari deretan kuburan yang terlihat di lokasi, Ustaz Yahya Waloni dimakamkan di pemakaman Desa Darangdan, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jabar.

 

3. Rumah Mengontrak di Cibubur

 

Fakta Ustaz Yahya Waloni mengontrak rumah di Cibubur Jakarta Timur ini disampaikan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam unggahan media sosialnya.

 

“Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri. Sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservis. Mau diganti tim UAS Jambi mobil baru. Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas,” kata UAS.

 

"Ditawarkan tim tinggal di apartemen. Dia tidak mau. Ternyata rumahnya masih ngontrak. Dia melihat dunia ini setengah sayap nyamuk," tulis UAS kembali mengenang Ustadz Yahya Waloni di akun @ustadzabdulsomad.

 

4. Bela UAS Saat Dibully

 

UAS juga mengenang Ustadz Yahya Waloni sebagai orang yang lantang membelanya saat dirinya dibully dan diberitakan beberapa tahun lalu sebagai ustadz radikal, Yahya Waloni tampil di depan membelanya.

 

"Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dst. Beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut pada Allah. Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khotib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia. Allah beri beliau kemuliaan. Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni," ujar UAS lagi.

 

5. Meninggal saat Khutbah di Masjid

 

Ustadz Yahya Waloni meninggal saat khutbah Jumat di Masjid Darul Falah Kota Makassar, Sulsel, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam.

 

“Telah berpulang ke Rahmatullah Ustadz DR Yahya Waloni (Mantan Pendeta yang mengislamkan Ribuan Orang). Jumat tgl 6 juni 2025/10 dzulhijjah 1446 H. Wafat saat khutbah kedua Sholat Jumat,” kata Ustadz Ahmad Alhabysi di akun akun Instagram @ahmadalhabysi_real, Jumat (6/6).

 

Demikian fakta-fakta meninggalnya Ustaz Yahya Waloni dan pemakamannya yang dilakukan di Kampung Cilimus Desa Desa Darangdan, Darangdan, Purwakarta, Jabar, Sabtu (7/6/2025). (***)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.