Ribuan mahasiswa dan pengemudi ojol masih bertahan di depan DPR hingga Selasa, 9 September 2025 sore hari. (Beritasatu.com/Andrew Tito) 

 

JAKARTA — Gelombang demonstrasi mahasiswa kembali mengguncang kawasan Senayan. Ribuan demonstran masih bertahan di depan gedung DPR/MPR hingga Selasa sore (9 September 2025).

 

Laporan Beritasatu.com pukul 17.30 WIB menunjukkan kerumunan belum beranjak dan terus menyuarakan pendapat menggunakan pengeras suara.

 

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan almamater kuning dan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) dengan almamater biru memadati Jalan Gatot Subroto.

 

Suasana semakin riuh ketika pengeras suara orator di atas mobil komando berulang kali membakar semangat massa.

 

“Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!” seru orator, disambut pekikan kompak para peserta aksi.

 

Aksi kali ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pengemudi ojek online (ojol). Seorang pria berjaket hijau naik ke mobil komando dan menyampaikan keluh kesah mereka terkait kebijakan ekonomi dan beban hidup yang meningkat.

 

“Biarkan kami menyuarakan keluh kesah kami. Gedung yang ada di belakang itu adalah rumah rakyat Indonesia,” ucapnya disambut tepuk tangan dan sorakan.

 

Kehadiran ojol menambah dimensi baru pada demonstrasi, menandakan keresahan publik tidak hanya dari mahasiswa, tetapi juga dari kalangan pekerja informal yang ingin aspirasi mereka terdengar.

 

Sebelum tiba di depan DPR, massa aksi yang mengusung tajuk #RakyatTagihJanji berkumpul di gedung TVRI dan kemudian melakukan longmarch menuju Senayan sambil membawa atribut aksi. Setibanya di lokasi, Ketua BEM UI 2025, Atan, mengambil alih pengeras suara dan menuding DPR tidak pernah mendengarkan aspirasi rakyat.

 

“Sorak huuu kepada mereka!” teriak Atan sambil menunjuk ke arah Gedung DPR, disambut teriakan serempak ribuan mahasiswa.

 

Ketegangan sempat meningkat ketika Atan menyinggung dugaan kekerasan aparat dalam aksi sebelumnya. Mahasiswa bersuara keras ke arah barisan polisi yang berjaga.

 

“Huuu! Pembunuh rakyat!” teriak sejumlah mahasiswa.

 

Aksi ini merupakan tindak lanjut ultimatum BEM UI kepada pemerintah agar 17+8 Tuntutan Rakyat segera dipenuhi setelah batas waktu berakhir pada Jumat (5/9/2025).

 

Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya menyebut jumlah massa awal sekitar 500 mahasiswa, tetapi terus bertambah karena semakin banyak elemen masyarakat, termasuk ojol yang bergabung.

 

“Kami datang bukan hanya membawa tuntutan mahasiswa, tetapi juga suara rakyat yang sudah terlalu lama diabaikan,” ujar Bima.

 

Tuntutan mahasiswa mencakup isu transparansi kebijakan, keadilan ekonomi, penegakan hukum, serta jaminan kebebasan sipil.

 

Hingga sore hari, aparat keamanan masih berjaga ketat di sekitar kompleks DPR.

 

Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto mengalami kepadatan akibat massa yang memenuhi badan jalan. Sejumlah mobil komando, bendera organisasi, dan spanduk kecaman terhadap wakil rakyat terus mewarnai jalannya demonstrasi.

 

Meski belum ada pernyataan resmi dari DPR, mahasiswa menegaskan akan bertahan sampai tuntutan mereka benar-benar ditanggapi. **


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.