Mahasiswa di Makassar meminta Sri Mulyani mundur dari
jabatannya (Foto: Muhsin/fajar)
MAKASSAR — Menyusul pernyataan kontroversial
Menteri Keuangan Sri Mulyani, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Federasi
Rakyat Demokrasi Makassar (FREEDOM) menuntutnya segera mengundurkan diri, Senin
(25/8/2025).
Para mahasiswa menilai menteri yang juga menjabat di era
Jokowi itu telah menyakiti perasaan para guru, khususnya guru honorer.
Seperti dilansir Fajar.co.id, di simpang Jalan AP
Pettarani-Hertasning, para demonstran membawa dua spanduk berukuran besar dan
panjang.
Kedua spanduk tersebut berisi ungkapan protes terhadap
pemerintah yang dianggap gagal memberikan kebijakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat.
"Rakyat menjerit, ganti Presiden," tertulis pada spanduk
yang mereka bentangkan.
"Guru bukan beban negara," nampak pada spanduk yang
lain.
Wawan, salah satu orator menegaskan bahwa Sri Mulyani tidak
berpikir panjang terlebih dahulu sebelum mengeluarkan statement.
"Kami tegaskan, ribuan guru honorer yang ada di
Indonesia cita-citanya betul-betul mencerdaskan kehidupan bangsa," kata
Wawan.
Ironisnya, kata Wawan, Sri Mulyani justru menyakiti hati para
guru honorer setelah konotasi pernyataannya menyebut mereka beban negara.
"Tapi pernyataan ibunda Sri Mulyani membuat guru honorer
sakit hati," tandasnya.
Untuk diketahui, selain soal guru dan dosen yang dituding
sebagai beban negara, mahasiswa juga membawa sejumlah tuntutan.
Di antaranya sahkan UU Perampasan Aset, copot Menteri
Keuangan Sri Mulyani, copot Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, evaluasi Kementerian
KLHK, hingga kenaikan gaji anggota DPR RI. **