Sepeda motor yang diduga milik warga yang sedang berkunjung
ke Gedung DPR dibakar oleh massa aksi di Jalan Gelora, Senayan, Jakarta Pusat,
Senin, 25 Agustus 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Ali Mansur)
Unjuk rasa menentang kenaikan tunjangan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) berlangsung di dua lokasi di depan dan di belakang
Gedung DPR.
Awalnya, polisi sempat didesak mundur oleh pasukan gabungan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari
area depan Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto.
Namun, massa demonstran tidak surut, mereka bergerak menuju
pintu masuk belakang gedung, tepatnya di Gerbang Pancasila, dekat lapangan
tembak Senayan, untuk melanjutkan aksi protes.
Seperti sebelumnya, aksi penyampaian pendapat di depan
Gerbang Pancasila kembali ricuh. Situasi semakin memanas ketika sebuah sepeda
motor dibakar oleh massa.
Berdasarkan informasi awal, motor tersebut diduga milik
seorang tamu yang sedang berkunjung ke Gedung DPR. Aksi pembakaran ini memicu
ketegangan lebih lanjut di lokasi.
Bentrokan kedua antara demonstran dengan aparat kepolisian
itu kembali pecah setelah sejumlah orator aksi menyampaikan aspirasinya dari
mobil komando, sekitar pukul 14.58 WIB.
Tiba-tiba beberapa demonstran yang didominasi seragam sekolah
putih abu-abu itu merusak seng penutup pagar gedung DPR. Orator sempat meminta
agar peserta aksi tidak tidak merusak pagar, tapi tak diindahkan.
"Semuanya maju. Pukul mundur," teriak aparat dari
pengeras suara memberikan instruksi.
Tiba-tiba, tembakan gas air mata meletus, diiringi dengan
kepulan asap putih yang memberikan mata.
Spontan ratusan demonstran berlarian ke arah Jalan Tentara
Pelajar, tapi aksi aparat kepolisian itu memicu perlawanan peserta aksi dengan
melempar botol minuman hingga batu ke arah polisi.
Para peserta aksi unjuk berlarian ke dua arah, ke Jalan
Palmerah Barat dan ke arah Palmerah Timur dan beberapa di antara mereka juga
masuk ke Stasiun Palmerah melalui jembatan penyeberangan.
Tidak hanya demonstran, beberapa pedagang di Jalan Gelora pun
ikut kocar-kacir menjauh dari lokasi bentrokan.
"Waduh kacau ini, awas-awas," teriak seorang
pedagang mi ayam sembari mendorong gerobak dagangannya.
Setelah hampir 30 menit polisi memukul mundur peserta aksi,
bentrokan kembali mereda. Akibat bentrokan ini, polisi memblokir sementara
Jalan Palmerah Timur, saat ini kondisi jalanan tampak lengang.
Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, terkait dua bentrokan ini. Termasuk apakah ada peserta aksi yang ditangkap. (poskota)