Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPD), di Media Center
Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus
2025. (Foto: RMOL/Ahmad Satryo)
JAKARTA — Buku karya jurnalis yang tergabung
dalam forum Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPD), dengan judul
"Catatan Jurnalis Pemilu: Sejarah Keserentakan Terbesar Pertama di
Dunia", disambut baik pimpinan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty
dalam acara Bedah Buku di Media Center Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin,
Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus 2025.
Lolly mengapresiasi atas terbitnya buku bergenre bunga rampai
karya 12 jurnalis media massa nasional yang tergabung dalam KPPD itu, lantaran
pertama dalam sejarah pemilu terbuka ada karya tulis berbentuk buku persembahan
insan pers.
"Buku ini memotret pelaksanaan pemilu yang lalu,
memberikan kedalaman, menggambarkan terhadap sebuah situasi, sebuah peristiwa
dari sudut pandang jurnalis," ujar Lolly saat memberikan keynote speech di
hadapan 300 lebih jajaran Bawaslu daerah yang hadir secara daring, dan audien
yang hadir luring.
Menurutnya, sudut pandang jurnalis dalam mengawasi jalannya
Pemilu Serentak 2024 tentu berbeda dengan sudut pandang Bawaslu, sehingga
potret peristiwa yang dicatat 12 jurnalis anggota KPPD menjadi sebuah kekayaan
wacana tersendiri.
"Penulisnya beragam (dari media-media massa nasional),
12 jurnalis yang menulis dengan judul yang berbeda, maka kita itu, saya secara
pribadi ketika baca itu bisa lompat," sambungnya.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan
Hubungan Masyarakat Bawaslu RI itu mengaku telah membaca buku "Catatan
Jurnalis Pemilu: Sejarah Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia".
"Saya sudah lihat judul-judulnya (dari tulisan 12
jurnalis anggota KPPD). Saya cek mana yang menurut saya paling menarik untuk
saya baca. Begitu saya baca dari berbagai judul ini, saya langsung merasa
wow," jelasnya.
Salah satu judul tulisan dalam Bab pembahasan, disebutkan
Lolly, adalah tentang jurnalis yang berkaitan dengan Bawaslu sebagai salah satu
lembaga penyelenggara pemilu.
"Bagitu ada judul 'Bawaslu Sahabat Jurnalis', ini yang
nulis tahu betul kayaknya bahwa ini yang akan pertama saya baca,"
ungkapnya.
Terlepas dari kesan terhadap isi buku, Lolly yang juga pernah
menjabat Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat itu meyakini, jurnalis memiliki
peran penting dalam proses pemilu maupun pilkada agar berjalan sesuai prinsip
integritas dan profesional.
"Tetaplah menjadi teman-teman jurnalis yang memberikan
sudut pandang sendiri terhadap kinerja pengawasan pemilu. Tetaplah challenge
kami dengan pertanyaan-pertanyaan kritis, karena sesungguhnya persahabatan atau
relasi Bawaslu dengan media itu akan kuat maknanya, kalau kami pun selalu
dikontrol," tuturnya.
"Posisi teman-teman media adalah pengawas eksternalnya
Bawaslu. Jadi ternyata kan kita punya peran sama, Bawaslu melakukan pengawasan,
media juga melakukan pengawasannya, dalam situasi tertentu media pun bakal
mengawasi Bawaslu pada konteks dan takaran ini tetap harus berjalan. Bawaslu
menghormati seluruh proses kritis yang dilakukan teman-teman jurnalis,"
demikian Lolly menambahkan.
Buku "Catatan Jurnalis Pemilu: Sejarah Keserentakan
Pertama Terbesar di Dunia" ditulis oleh 12 jurnalis media massa nasional
di antaranya Ahmad Satryo (Jurnalis Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL),
Dian Dewi Purnamasari (Jurnalis Kompas Harian), Vitorio Mantalean (Jurnalis
Kompas.com), Yakub Pryatama Widjayaatmaja (Jurnalis Media Indonesia).
Kemudian, Febryan (Jurnalis Republika), Okto Rizki Alpino
(Jurnalis Akurat.co), Adrian Taher Pratama (Jurnalis Tirto.id), Akbar Budi
Prasetya (Pemimpin Redaksi Todaynews.id), Dhanis Iswara (Jurnalis
Telusur.co.id), Rusdiyono (Pemimpin Redaksi InfoIndonesia.id), dan Negus Gibran
Mayardhi (Jurnalis Caritahu.com).
Acara bedah buku "Catatan Jurnalis Pemilu: Sejarah
Keserentakan Pertama Terbesar di Dunia", merupakan kerja sama KPPD dengan
Bawaslu RI, untuk memberikan sosialisasi pentingnya peranan pers dalam Pemilu
dan Pilkada.
Penyelenggaraan bedah buku ini telah digelar untuk panel 1
pada hari ini, dengan peserta dari jajaran Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota
dari wilayah Indonesia bagian barat.
Sedangkan untuk bedah buku panel 2, akan digelar di Media
Center Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat,
pada Kamis pekan depan, 20 Agustus 2025, dengan peserta jajaran Bawaslu
Provinsi dan Kabupaten/Kota wilayah Indonesia bagian timur. (rmol)